Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Amankah Eksfoliasi untuk Menghilangkan Sel Kulit Mati?

KOMPAS.com - Setiap hari tubuh menghasilkan jutaan sel kulit mati. Bila tidak dibersihkan, akan terjadi penumpukan di kulit. Tentu ini bisa mengganggu kesehatan kulit kita.

Untuk itu, ada perawatan khusus yang bertujuan untuk menghilangkan sel kulit mati, yaitu eksfoliasi. Nah, benarkah eksfoliasi itu baik untuk kulit?

Kulit secara alami membuang lapisan kulit terluar setiap sebulan sekali. Proses alami tersebut menyebabkan adanya sel-sel pada kulit akan mati setiap harinya.

Namun sering bertambahnya usia, pengelupasan kulit menjadi semakin melambat sehingga bisa membuat kulit menjadi kering, bersisik, dan gatal.

Melakukan eksfoliasi atau menghilangkan sel kulit mati berarti membantu kulit untuk mempercepat proses pengelupasan serta membantu meringankan beberapa kondisi kulit. Itulah sebabnya eksfoliasi menjadi salah satu perawatan yang baik untuk kulit.

Ada dua cara melakukan eksfoliasi. Pertama, secara fisik dengan sikat atau scrub untuk mengangkat sel kulit mati.

Sedangkan cara kedua dilakukan secara kimia dengan mengoleskan asam pada kulit untuk melarutkan sel-sel kulit mati.

Selain mempercepat proses pengelupasan kulit, eksfoliasi juga memberikan manfaat lain. Kulit menjadi lebih cerah karena penumpukan sel kulit sudah dibersihkan dan aliran darah pada wajah menjadi lebih lancar.

Tak ketinggalan, prosedur ini meningkatkan efektivitas perawatan kulit. Pasalnya, lapisan kulit lebih mudah ditembus oleh produk perawatan kulit sekaligus meningkatkan produksi kolagen, jika dilakukan dalam jangka panjang.

Untuk itu, eksfoliasi bisa menjadi perawatan untuk memulihkan kulit yang berjerawat dan kulit belang akibat paparan sinar matahari.

Walaupun manfaatnya banyak dan umumnya mudah untuk dilakukan, kita sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter kulit.

Sebab, eksfoliasi dengan cara kimia yang hasilnya lebih maksimal tetap berpotensi membuat kondisi kulit lebih buruk, jika produk yang dipilih tidak sesuai.

Jadi, kita perlu memahami kondisi kulit dan pertimbangan kandungan produk yang tepat untuk kulit masing-masing.

Pada situs American Academy Dermatology, dr. Marry P. Luppo, FAAD, seorang profesor kesehatan kulit dari Tulane University of Medicine mengatakan bahwa orang dengan kondisi kulit khusus seperti kulit berjerawat atau rosacea harus konsultasi terlebih dahulu untuk melakukan eksfoliasi.

Orang yang memiliki kondisi pengelupasan yang lebih parah sehingga berisiko hiperpigementasi postinflammatory (PIH) sebaiknya menghindari perawatan eksfoliasi. Jadi, tidak semua orang cocok melakukan eksfoliasi.

Agar proses menghilangkan sel kulit mati yang kita lakukan berhasil maksimal, perhatikan langkah-langkahnya berikut ini.

1. Kenali jenis kulitmu

Setiap orang memiliki jenis kulit yang berbeda. Jadi, penting bagi kita untuk mengetahui jenis kulit sebelum melakukan perawatan kuit apa pun, termasuk eksfoliasi.

Jenis kulit yang kita miliki menjadi petunjuk perawatan mana yang sebaiknya dilakukan dan seberapa sering melakukannya.

2. Pilih produk perawatan yang tepat

Bila kamu memiliki kulit kering dan sensitif, pilih produk perawatan eksfoliasi yang lebih ringan kadar asam salisilat atau asam glikolatnya. Bila jenis kulit lebih berminyak, pilih produk perawatan dengan kadar asam salisilatnya lebih besar, sekitar dua persen.

Namun, jangan lebih dari itu. Kamu bisa mendapatkan produk perawatan tersebut di apotek sesuai resep dokter kulit.

Hindari produk yang mengandung retinoid, retinol, atau benzoyl peroxide yang bisa mengurangi kelembapan kulit dan menyebabkan kulit kering berjerawat.

Pastikan untuk selalu membersihkan scrub atau sikat sebelum dan sesudah pemakaian. Begitu juga dengan kebersihan handuk yang kamu gunakan.

3. Buat jadwal rutin

Seberapa sering melakukan eksfoliasi harus disesuaikan dengan jenis kulit. Normalnya, eksfoliasi dilakukan setiap dua kali seminggu. Namun, untuk kulit berminyak, perawatan eksfoliasi dianjurkan lebih sering dilakukan.

Sedangkan untuk kulit sensitif, eksfoliasi bisa lebih jarang untuk dilakukan, misalnya satu kali dalam seminggu.

Sementara itu, bila kamu melakukan eksfoliasi dengan prosedur mikrodermabrasi dari dokter, eksfoliasi dilakukan beberapa kali dalam beberapa minggu. Buat jadwal rutin untuk eksfoliasi, baik itu janji dengan dokter atau jadwal yang dibuat sendiri bila dilakukan di rumah.

4. Pilih metode eksfoliasi yang sesuai

Untuk jenis kulit kering, sensitif, atau berjerawat dianjurkan memilih perawatan dengan kain lap dan eksfoliator kimia ringan.

Sementara untuk kulit yang berminyak, plih produk perawatan kimia yang lebih kuat kadar asam salisilatnya serta bantuan scrub atau sikat wajah.

Bila kulitmu berjerawat dan terbakar matahari, pilih produk perawatan kimia dan scrub yang lebih ringan.

5. Lakukan eksfoliasi dengan benar dan hati-hati

Sebelum melakukan eksfoliasi, bersihkan wajah terlebih dahulu. Kemudian, kembali basuh wajah dengan air hangat. Lalu, oleskan produk atau scrub pada kulit secara perlahan dengan gerakan melingkar.

Lakukan hal tersebut selama 30 detik dan bilas dengan air hangat. Keringkan wajah dengan cara ditepuk-tepuk pelan menggunakan handuk kering. Kemudian, oleskan pelembap kulit secara merata agar kelembapan kulit tetap terjaga.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/05/23/083954720/amankah-eksfoliasi-untuk-menghilangkan-sel-kulit-mati

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke