Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Starbucks Farmer Support Center, Satu-Satunya di Indonesia

MEDAN, KOMPAS.com - Indonesia boleh berbangga karena kopi Sumatera bisa ditemukan di 28 ribu gerai Starbucks di seluruh dunia dan menjadi yang paling digemari.

Namun, ada hal lain yang juga membuat kita warga Indonesia patut berbangga, yakni adanya Farmer Support Center (FSC) Starbucks di Indonesia, tepatnya di Brastagi, Sumatera Utara.

Tidak hanya menjadi satu-satunya di Indonesia, namun jumlah FSC di seluruh dunia juga hanya terdapat di sembilan negara. Negara lainnya, yakni Guatemala, Rwanda, Tanzania, Ethiopia, Kolombia, Cina, Kosta Rika, dan Meksiko.

FSC merupakan fasilitas pusat pelatihan milik Starbucks untuk membantu para petani agar menghasilkan hasil tani yang lebih baik dengan bimbingan para agronomis.

Konsepnya "open-source" alias tempat untuk berbagi informasi.

Edukasi yang dilakukan FSC menurutnya cukup berdampak luas. Buktinya, semakin banyak kelompok tani yang bersemangat belajar dan tertarik mengikuti program di sana.

Kompas Lifestyle berkesempatan ikut mengelilingi FSC yang memiliki luas lahan setengah hektare tersebut.

Seluas 3.000 meter persegi dari lahan tersebut digunakn sebagai plot pembelajaran. Sedangkan sisanya adalah perkantoran dan fasilitas lainnya.

Pak Surip, demikian kami para wartawan menyapanya, mengajak saya dan beberapa wartawan lainnya untuk melihat satu-satu varietas kopi yang ada di sana.

Diawali dengan varietas Andungsari-1. Menurutnya, kopi varietas ini memiliki rasa yang enak dan sangat produktif.

Setelah itu, kami juga diajak menengok varietas kopi lainnya, seperti varietas Sigarar Utang, Komasti, Gayo, dan lainnya.

Surip juga mengingatkan bahwa menanam kopi yang baik harus menggunakan pelindung sebab tanaman kopi hanya butuh sekitar 60 persen cahaya. Untuk itu, ditanamlah Lamtoro sebagai pelindung.

Lamtoro, kata dia, memiliki banyak manfaat. Di antaranya kopi akan tumbuh lebih sehat, kopi akan lebih harum, dan cita rasanya lebih enak

Selain itu daun lamtoro bisa menjadi pakan ternak, guguran daunnya bisa menyuburkan tanah, serta kayunya bisa menjadi bahan bakar memasak.

"Fungsinya banyak. Tapi kalau petani disuruh tanam saja dan tidak mengerti manfaatnya dia akan malas menanam. Kalau tahu manfaatnya akan senang hati melakukannya," ujar Surip.

"Dari pokok kopi, bisa menyembelih kambing dan bisa menghasilkan telur ayam. Dengan pola integrated ini kalau punya lahan satu hektar saja tidak ada masyarakat yang kemiskinan," kata Surip.

Di sudut belakang kebun, terdapat lokasi pembibitan lamtoro. Bibit tersebut akan dibagikan gratis bahkan diantarkan kepada para petani yang ingin menanam kopi.

"Dengan syarat daftar dulu, bikin lubang tanam lalu akan kami antar," ujarnya.

Terakhir, yang paling ditunggu yakni minum kopi! Sambil menikmati rindangnya kebun kopi FSC, saya dan beberapa rekan wartawan lainnya berkesempatan menikmati secangkir espresso dari biji Kopi Sumatra unggulan Starbucks, biji kopi yang menjadi favorit di seluruh dunia. Yumm!

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/06/10/191900920/starbucks-farmer-support-center-satu-satunya-di-indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke