Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kosmetik Ramah Lingkungan Lebih Disukai

Label kosmetik asal Korea Selatan, The Saem, menjadi salah satu yang menyediakan kosmetik berlabel "global eco".

Global eco yang dimaksud adalah peduli lingkungan, sehingga tidak hanya produknya yang alami namun kemasannya juga ramah lingkungan.

"Semua packaging yang digunakan menggunakan bahan aman, bisa diurai dan tidak menjadi limbah. Kalau packagingnya saja aman, ingredients-nya akan lebih aman," ujar Direktur The Saem Indonesia, Iswandy Lim, beberapa waktu lalu.

Wandy mencontohkan salah satu produknya, yakni soothing gel dengan aloe vera. The Saem berupaya menghadirkan produk yang memiliki prosentase bahan alami lebih banyak ketimbang bahan lainnya.

"Aloe veranya pakai yang dari Jeju Island, aman di kulit 99 persen aloe vera dan hanya 1 persen gel atau bahan lainnya," kata dia.

Wandy mengklaim, sejak Juli 2015 masuk ke Indonesia, penggemar The Saem terus bertambah. Menurutnya, penjualan setiap tahun terus bertambah dan telah mencapai peningkatan 200 persen.

Ia pun mengungkapkan alasan mengapa banyak pelanggan yang memilih produk global eco atau ramah lingkungan.

Salah satunya adalah semakin tingginya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. Apalagi, lingkungan yang ditinggali saat ini pun mulai terasa kurang nyaman untuk ditinggali.

Selain itu, kata Wandy, banyak pula yang menyadari bahwa ketidaknyamanan tersebut dihasilkan dari ulah manusia sendiri yang tidak mencintai lingkungan.

"Untuk itu, supaya tidak menambah limbah menumpuk di Indonesia, menyumbangkan polusi, dan sebagainya, masyarakat sudah lebih cerdas dan mereka ingin paki produk tidak hanya bahannya yang aman tapi juga kemasannya aman untuk lingkungan," kata dia.

Kosmetik yang mengusung konsep ramah lingkungan memang sudah cukup lama menjadi perhatian.

Peneliti dari Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2O LIPI) Reza Cordova, misalnya, pada awal 2018 lalu mengungkap bahwa kandungan pada produk perawatan wajah dan tubuh berpotensi merusak ekosistem laut.

Menurutnya, sumber utama mikroplastik adalah dari scrub pembersih muka dan pembersih tubuh.

Ia menjelaskan, mikroplastik menjadi ancaman terbesar pada kehidupan biota yang ada di laut. Mikroplastik merupakan kepingan plastik yang berukuran kurang dari lima millimeter. Plastik berukuran mikron ini sering dikira makanan oleh para hewan laut.

Jika mikroplastik masuk ke tubuh ikan, sistem saraf pusat akan tidak terkendali. Dampaknya, ikan akan berperilaku aneh dan berujung pada kematian.

Reza mengkhawatirkan, jika penggunaan sabun cuci muka tidak dibatasi maka ekosistem laut akan mengalami kerusakan.

Tak hanya The Saem, sejumlah produk juga mulai merilis produk yang ramah lingkungan. Contoh lainnya adalah produk daei perusahaan kosmetik asal Swedia, Oriflame.

Oriflame beberapa waktu lalu meluncurkan rangkaian produk perawatan kulit Love Nature yang diklaim aman bagi lingkungan.

Niclas Palmwusit, Vice President Oriflame for Southeast Asia & Head of Indonesia menjelaskan, produk dalam seri Love Nature hadir sebagai rangkaian perawatan kulit dan rambut dengan formula biodegradable yang meminimalisir dampak negatif pada perairan setelah penggunaan

Selain itu, semua produk dalam seri Love Nature juga diklaim tidak mengandung silikon dan semua produk bilas mengandung butiran eksfolian yang berasal dari bahan alami, bukan microbeads.

Ada pula perusahaan kosmetik asal Inggris, The Body Shop yang cukup vokal menyuarakan misi mendukung kecantikan alami dan menjaga kelestarian lingkungan.

Mungkin kamu sudah cukup familiar dengan kampanye "against animal testing" yang digalakkannya. 

Tak hanya itu, beberapa kampanye atau program ramah lingkungan lainnya yang disuarakan The Body Shop, antara lain Bring Back Our Bottle dan Eco Bridge.

Bagaimana dengan kalian, apakah sudah mulai menggunakan label kosmetik ramah lingkungan?

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/07/17/153800920/kosmetik-ramah-lingkungan-lebih-disukai-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke