Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bagaimana Lini Fesyen Ivanka Trump Bisa Bangkrut

KOMPAS.com - Perusahaan pakaian dan sepatu 'Ivanka Trump HQ' milik Ivanka Trump yang didirikan sejak tahun 2011 dikabarkan akan ditutup.

Brand dengan harga menengah ini menjanjikan produk pakaian wanita siap pakai yang berkualitas dan modern.

Tapi, karena kondisi politik pada pemilihan umum di AS 2016 lalu, masa depan label tersebut penuh ketidakpastian. Fenomena ini tak luput dari kontroversi ayahnya, Donald Trump, yang terpilih menjadi presiden ke 45 di Amerika Serikat.

Menurut majalah Fortune, penjualan merek fesyen milik Ivanka melonjak selama masa kampanye pada tahun 2016.

Berkat kepopuleran keluarga Trump, merek pakaian Ivanka berhasil meraup untung hingga 47,3 juta dolar atau Rp 683 miliar.

Namun, sejak Ivanka berkonsentrasi pada perannya sebagai putri orang nomor satu di Amerika, merek ini mulai terkena imbas dari berbagai kontroversi yang dilakukan ayahnya. Angka penjualan terus menurun.

Kabar ditutupnya merek ini diumumkan oleh Ivanka lewat akun instagram lini Ivanka Trump HQ.

Dalam postingan tersebut, Ivanka menyampaikan rasa terimakasihnya pada orang-orang yang selama ini menjadi pelanggan setia.

"Merupakan kehormatan untuk membangun komunitas wanita yang luar biasa ini dan kami sangat bangga dengan konten dan produk yang kami sampaikan," tulisnya.

Mengapa bangkrut

Dilansir dari laman Standard, lini busana miliki wanita 36 tahun ini berada di ujung tanduk sejak aksi pemboikotan lewat Twitter di tahun 2016.

Ketika itu, aktris Shannon Colter menyerukan gerakan pemboikotan produk yang terkait dengan Trump dalam #GrabYourWallet.

Tagar tersebut menjadi viral dan mengakibatkan banyak orang ikut menghindari produk fesyen Ivanka.

Bahkan, beberapa wanita yang telah membeli sepatu produksi Ivanka Trump HQ  membakar barang yang sudah dibelinya.

Ada juga yang menghindari lini penjualan yang memiliki afiliasi dengan Trump, termasuk Saks Off Fifth, Nordstrom dan Neiman Marcus.

Pada tahun 2017, Ivanka Trump mundur sebagai presiden dari merek yang dibangunnya ini. Langkah ini dilakukannya demi fokus pada perannya di gedung putih.

Ivannka Trump HQ kemudian diambil alih oleh Abigail Klem, yang sebelumnya dibantu oleh Diane von Furstenburg.

Abigail mengatakan memiliki target memperluas visi merek untuk menginspirasi dan memberdayakan wanita dalam menjalani hidup sesuai keinginannya.

Pada bulan Februari 2017, para pengecer mulai menarik merek Trump dari tokonya.

Peristiwa ini membuat angka penjual menurun dan banyak toko yang tak lagi menjual produk milik Trump.

Hanya Hudson's Bay, perusahaan Kananda yang menjual produk Trump. Namun, akhirnya menarik merek tersebut pada bulan Juli ini karena angka penjualan yang memburuk.

Label tersebut pun menuai banyak kotroversi ketika April 2017, Stein Mark, toko diskon Amerika menemukan dua barang yang identik, satu berlabel 'Ivanka Trump', dan satu lagi 'Adrienne Vittadini'.

Perubahan nama tersebut menjadi pertanda jika pihak label mulai putus asa terhadap angka penjualannya.

Meski lini busannya akhirnya gagal, namun Ivanka tetap mampu menjadikan dirinya inspirasi fesyen di gedung putih berkat gaya berbusananya yang stylish dan modern.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/07/26/174735820/bagaimana-lini-fesyen-ivanka-trump-bisa-bangkrut

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke