Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Bahaya Diet Keto yang Harus Kita Cermati

KOMPAS.com - Diet ketogenik atau diet keto adalah pola makan yang mengharuskan kita membatasi asupan karbohidrat. Sebagai penggantinya, asupan protein dan lemak diperbanyak.

Meski banyak yang bilang kalau diet ketogenik ini cukup ampuh menurunkan berat badan, sebaiknya ketahui dulu bahaya dari diet ini.

Sebenarnya diet ketogenik dikhususkan untuk orang yang memiliki gangguan epilepsi. Orang dengan masalah tersebut memang kesulitan untuk mencerna karbohidrat di dalam tubuh, sehingga sangat dibatasi asupannya.

Namun saat ini diet ketogenik justru diadopsi menjadi diet untuk menurunkan berat badan.

Ya, pembatasan karbohidrat yang cukup ketat membuat kita harus makan protein dan lemak lebih banyak dari biasanya. Bahkan, asupan karbohidrat yang dibolehkan dalam prinsip diet ini adalah tidak kurang dari 30 persen dari total kalori harian.

Tentu saja, menerapkan diet ketogenik bisa mengganggu pencernaan dan fungsi tubuh, bahkan bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Berikut adalah bahaya diet keto yang sebaiknya kita waspadai.

1. Berat badan turun dengan cepat

Pada dasarnya orang yang melakukan diet keto memang ingin menurunkan berat badan. Memang penurunan berat badan akan terjadi jika melakukan diet ini. Pasalnya, karbohidrat yang menjadi sumber energi utama sangat sedikit jumlahnya di dalam tubuh. Hal ini yang membuat lama-kelamaan berat badan turun.

Namun jangan senang dulu. Berat badan yang turun ini bukan tanda jika tubuh sehat. Penurunan berat badan ini biasanya tak bertahan lama atau terus menerus. Mengapa? Karena pada awalnya memang tubuh kehilangan energi utama dan akhirnya menggunakan lemak sebagai cadangan energi.

Nah, selama menerapkan diet ketogenik, makanan yang kita makan adalah makanan protein dan berlemak. Semakin banyak lemak yang kita konsumsi maka kian banyak pula tumpukannya di dalam tubuh. Lama-kelamaan berat badan akan naik lagi.

2. Merasa tidak ‘enak’ badan

Dalam beberapa minggu pertama, orang yang menjalani diet keto biasanya akan mengalami gejala flu. Kondisi ini disebut dengan keto flu dan akan berlangsung selama beberapa hari. Kita mungkin akan merasakan beberapa gejala, seperti sakit kepala, kelelahan, pilek, dan mual.

Kondisi ini akibat tubuh beradaptasi setelah kehilangan sumber energi utama. Otak juga tidak berfungsi dengan baik karena tidak mendapatkan makanannya, yaitu gula. Maka itu, diet ini akan menimbulkan sakit kepala, rasa lelah, dan badan terasa tidak enak.

3. Otot menyusut

Ketika menjalani diet keto, tubuh mengalami ketosis, yaitu membakar lemak sebagai energi. Namun hal ini juga bisa menyebabkan kita kehilangan jaringan lemak dan penyusutan otot.

Dikutip dari Women’s Health, Victoria Linday, seorang pakar diet di Washington mengungkapkan bahwa karbohidrat berperan penting dalam membentuk otot. Apabila dibantu dengan protein maka proses pemulihan sel-sel otot yang rusak akan lebih cepat terjadi.

Melakukan diet keto mungkin bisa membuat jaringan otot menyusut atau bahkan pecah bila kalori tidak tercukupi.

4. Kadar gula darah turun

Selain itu, adaptasi tubuh terhadap diet keto bisa menimbulkan gejala hipoglikemia, yaitu gangguan kesehatan ketika kadar gula dalam darah di bawah batas normal.

Hipoglikemia dapat menyebabkan seseorang jadi sulit konsentrasi, cepat lelah, detak jantung tidak normal, gangguan tidur, hingga mengalami sindrom kecemasan.

5. Kram pada kaki

Bahaya diet keto lainnya adalah kram pada kaki. Ini sering dihubungkan dengan dehidrasi dan kekurangan mineral dalam tubuh, salah satunya natrium.

Saat menjalani diet keto, kadar insulin menjadi sangat rendah sehingga tidak bisa merangsang ginjal untuk mempertahankan natrium. Walaupun ini gangguan sederhana, rasa kram bisa sangat mengganggu.

6. Gangguan pencernaan

Efek samping umum yang sering terjadi akibat diet keto adalah gangguan pencernaan, seperti perut kembung, sering buang gas, atau sembelit.

Ini terjadi karena tubuh tidak mendapatkan cukup serat dari buah, biji-bijian, dan sayur tertentu. Pada beberapa kasus, ada juga yang mengalami diare.

7. Bau mulut

Saat menjalani diet keto, tubuh yang mengolah keton (zat yang dihasilkan dari metabolisme lemak) meningkatkan aseton dalam darah, keringat, urin, dan juga melalui napas. Utamanya ini akan menyebabkan bau pada mulut.

Maka itu, jika kamu berniat melakukan diet ketogenik, sebaiknya konsultasikan pada dokter dan ahli gizi. Hal ini untuk mencegah bahaya diet keto. Dengan begitu, tim medis akan mengetahui kondisi pasti dan diet yang tepat untukmu.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/07/29/155554220/7-bahaya-diet-keto-yang-harus-kita-cermati

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke