Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah "Sabrina", Angkat Percaya Diri Wanita Lewat Pakaian Dalam

SURABAYA, KOMPAS.com - Senyum dan raut bahagia tak pernah luntur dari wajah Tjitra Media hari itu. Selasa 31 Juli 2018 kemarin adalah perayaan hari ulang tahun ke-20 Sabrina Shape Up Foundation, label pakaian dalam premium yang dibangunnya dari nol.

Meski membangun usaha tersebut bukanlah hal mudah, Tjitra mengaku senang melihat semakin banyak wanita bahagia karena bisa tampil cantik lewat pakaian dalam yang dibuatnya.

"Ibu bisnis ini happy, happy lihat semua wanita cantik. Makanya kenapa bisa banyak customer jadi teman. Ibu perhatikan mereka, dia cantik. Ibu senang," kata Tjitra saat ditemui di Shangri-La Hotel Surabaya, Selasa.

Itulah mengapa salah satu acara perayaan ulang tahun hari itu adalah peragaan busana oleh para ibu-ibu member Sabrina.

Menurutnya, para ibu yang sudah memiliki bentuk tubuh indah cenderung ingin tampil di depan orang banyak.

"Ingin menunjukkan usia berapa pun, masih cantik dan sehat," tuturnya.

Padahal, kata dia, semua wanita membutuhkan korset. Justru semakin muda seorang wanita menggunakannya, akan semakin baik.

Selain itu, menurutnya masih ada pula anggapan bahwa korset hanya untuk wanita yang bertubuh gemuk.

"Menurut mereka untuk anak muda enggak butuh, padahal butuh. Kurus juga harus pakai karena kurus belum tentu badannya membentuk," kata dia.

Tjitra menilai, pakaian dalam yang tepat dan baik bisa membangkitkan kepercayaan diri seorang wanita. Para wanita, kata dia, akan merasakan perbedaan pada saat sebelum dan sesudah menggunakan korset.

Bagi wanita usia 50 tahun ke atas, lemak tubuh menurutnya memang sudah bermunculan. Namun, Tjitra berharap pakaian dalamnya bisa membuat para wanita tersebut tetap percaya diri dalam berbusana.

Mulai dari nol

Namun, seiring berjalannya waktu, jenisnya terus bertambah dan kini menjadi 35 jenis yang terbagi menjadi lima kategori. Mulai dari body suit, long torso, brassiere (bra), girdle, dan health.

"Usia ibu kan terus jalan, jadi bentuk tubuhnya berubah dan belajar. Lalu ibu tambah untuk wanita usia sekian, kebutuhannya yang seperti apa, terus hingga 35 item," ujar Tjitra.

Tjitra menjelaskan dengan rinci sejumlah keunggulan korset Sabrina yang mengandung ion negatif dan inframerah dari batu mirah.

Ia menambahkan, inframerah mampu meningkatkan pembakaran lemak sehingga mampu mengoptimalkan pembentukan tubuh. Sementara ion negatif berfungsi sebagai pemijat lemak agar lemak menjadi lembut dan lebih cepat terbakar.

"Tetap butuh olahraga agar tubuh sehat dan padat. Makan juga harus dijaga," ucap dia.

Dengan adanya 35 pilihan pakaian dalam, para wanita bisa memilih yang paling sesuai dengan bentuk tubuhnya.

Tjitra juga menekankan pentingnya menggunakan pakaian dalam yang sesuai. Jika salah memilih ukuran, bisa-bisa organ tubuh penting wanita justru menjadi rusak.

"Salah pilih bra, payudara akan rusak, salah pilih celana dalam panggul akan rusak, terlalu sesak pantat akan belah," tuturnya.

"Jadi, fitting sampai nyaman dan sampai sesuai dengan tubuhnya karena tubuh wanita lain-lain."

Kolaborasi empat desainer

Keempat desainer masing-masing akan membawakan tema yang berbeda. Itang Yunasz dengan busana ala Timur Tengah.

Djoko Sasongko dengan busana bergaya Jawa, Rudy Chandra dengan koleksi busana bergaya Eropa, serta Widhi Budimulia dengan busana perempuan ala Jepang dan China.

Padahal, peran pakaian dalam amat penting terhadap kepercayaan diri seseorang

"Percaya diri itu penting, karena saat sebelum pakai (korset yang tepat) dan setelah pakai akan langsung terlihat berbeda. Jadi cantik bentuknya," kata dia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/08/02/083833620/kisah-sabrina-angkat-percaya-diri-wanita-lewat-pakaian-dalam

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke