Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Suntik Filler Terlalu Sering Bikin Wajah Tak Proporsional

Suntik filler pada dasarnya diberikan untuk orang yang ingin mengisi bagian wajahnya yang mulai tidak terdefinisi, misalnya pipi yang mulai kendur atau kantung mata.

Tapi, jika dilakukan berlebihan, suntik filler justru bisa mengubah bentuk wajah menjadi tidak proporsional.

Suntikan ini juga bisa dipakai untuk membuat wajah lebih tirus, jika digabungkan dengan terapi lain seperti suntik botox atau tanam benang.

Karena kemudahannya dan hasilnya yang instan, ditambah tidak ada down time (tidak membuat wajah merah atau bengkak), suntik filler pun jadi populer.

Menurut dr.Lanny Juniarti Dipl.AAAM, saat ini banyak ditemukan kasus facial overfilled syndrome akibat suntik filler.

"Fenomena ini terjadi karena menyuntikkan filler terlalu banyak atau sering, di bagian bawah sehingga melebihi proporsi wajah sesungguhnya," kata Lanny dalam acara peluncuran kampanye "Every Beauty Should Be A Masterpiece" di Jakarta beberapa waktu lalu.

Beberapa ciri orang yang mengalami sindrom kelebihan filler ini antara lain dahi terlihat lebih menonjol, pipi tampak flat (tidak ada lekukan), dagu sangat panjang, dan juga duck lips (bibir terlalu besar).

"Saat ini banyak selebriti atau orang terkenal di media sosial yang sudah tampak mengalami overfilled syndrome," ujar dokter yang juga pendiri klinik kecantikan Miracle ini.

Ia mencontohkan penyanyi Madonna yang pipinya terlihat penuh sampai tidak ada lekukan.

"Akibatnya wajah jadi tidak terlihat natural, ciri khas kecantikannya jadi hilang," katanya.

Lanny mengatakan, suntikan filler tidak perlu ditakuti karena sudah terbukti efektif mengatasi kekurangan di wajah akibat penuaan. Namun, pemakaiannya jangan berlebihan.

"Sindrom tersebut terjadi karena dua hal, pasiennya meminta terus untuk disuntik filler dan dokternya tidak berani berkata tidak," ujarnya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/08/15/121600520/suntik-filler-terlalu-sering-bikin-wajah-tak-proporsional

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke