Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Terapkan Kesehatan Mental Sejak Anak dalam Kandungan

Psikolog anak Margareth Khoman mengungkapkan, orangtua bahagia akan menghasikan anak yang bahagia.

"Termasuk, jika ada ibu yang sedang hamil, tapi tidak sehat secara mental, anak juga bakal seperti itu, karena dia saling berhubungan," ungkap Margaret dalam acara diskusi bertajuk #UbahStigma, di @america, Jakarta, Sabtu (18/8/2018).

Untuk memastikan kesehatan mental terjaga baik saat mengandung, Margaret mengungkapkan ada dua faktor yang harus diperhatikan, internal dan eksternal.

Faktor eksternal, misalnya, dukungan dari suami untuk mengurangi beban istri dengan cara membantu bersih-bersih rumah.

"Bisa juga menjadi pendengar yang baik untuk istri, karena biasaya istri saat hamil mudah stres dan butuh cerita," kata Margaret.

Sementara untuk faktor internal, calon ibu juga harus bisa mengetahui tipikal diri sendiri.

Margaret menyarankan ibu bisa melakukan beberapa kegiatan yang disukai.

"Ini dilakukan agar ibu bisa tehindar dari stres," ujar Margaret.

Pola asuh setelah anak lahir juga ikut menentukan kesehatan mental.

Margaret menyarankan untuk menerapkan pola asuh demokratis, di mana orangtua merespon kebutuhan emosional anak.

"Pola asuh demokratis adalah orangtua mengecek dan mengetahui apa yang dibutuhkan anak, bukan sekadar memberi," ujar Margaret.

Selain itu, kesehatan mental pada anak, dapat diukur dari sejauh mana anak juga mengetahui kebutuhan diri dan mudah bersosialisasi.

"Kalau enggak sehat mental, dia akan alami kesulitan belajar, sosialisas dan mudah emosi, entah nangis atau marah terus-menerus," katanya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/08/18/151341120/terapkan-kesehatan-mental-sejak-anak-dalam-kandungan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke