Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Duduk Kelamaan Bisa Menimbulkan Masalah pada Saluran Kemih?

KOMPAS.com — Mungkin karena tuntutan pekerjaan atau memang senang bersantai dalam posisi duduk, banyak orang sering duduk dalam waktu lama. Hati-hati bila kamu termasuk salah satunya. Bukan tidak mungkin nantinya akan timbul efek yang menyerang saluran kemih.

Sebuah penelitian yang dimuat dalam jurnal kesehatan BJU International melakukan penelitian pada hampir 70.000 pria paruh baya. Para peneliti mencoba mencari tahu waktu yang dihabiskan oleh peserta untuk duduk, melakukan aktivitas fisik, serta kemungkinan memiliki gejala saluran kemih bawah (LUTS) selama dua tahun terakhir.

LUTS atau gejala saluran kemih bawah adalah gangguan yang terkait dengan masalah pada saluran kemih bawah, meliputi kandung kemih, prostat, serta uretra. Dengan kata lain, kondisi ini bisa diartikan sebagai gejala yang timbul akibat adanya infeksi saluran kemih (ISK).

Ternyata, pria yang menghabiskan waktu untuk duduk selama kurang lebih 5 jam per hari, disertai dengan jarang melakukan aktivitas fisik, berisiko lebih besar untuk mengalami gejala saluran kemih bawah.

Biasanya, ditandai dengan buang air kecil tidak tuntas, jadi lebih sering buang air kecil, aliran air kencing melambat, dan sering terbangun di malam hari untuk buang air kecil.

Dilansir dari laman Andrology Australia, sebagian besar kasus gejala saluran kemih bawah memang dialami oleh pria di usia paruh baya. Namun, tidak menutup kemungkinan kalau kondisi ini juga bisa menyerang pria usia muda.

Alasan yang mendasar munculnya gejala saluran kemih bawah pada wanita biasanya tidak selalu sama. Mulai dari masalah pada kesehatan saraf, otot, atau jaringan ikat yang bertugas untuk mengosongkan kandung kemih, dijelaskan oleh dr Jill Maura Rabin spesialis kandungan dari Hofra Northwell School of Medicine.

Di samping itu, usia wanita juga berperan dalam meningkatkan risiko masalah pada saluran kemih. Pasalnya, semakin bertambah usia, jaringan ikat yang ada di vagina dan kandung kemih juga akan semakin menipis.

Dampak penipisan jaringan ini akan terlihat ketika seseorang mengalami menopause dan produksi hormon estrogen menurun, yang mengakibatkan saraf dan otot di sekitar area vagina dan kandung kemih tidak dapat berkontraksi dengan optimal.

Lama-lama, kondisi ini menyebabkan sulit buang air kecil sehingga proses berkemih pun jadi tidak tuntas. Apalagi jika ditambah dengan bahaya duduk terlalu lama. Aliran darah ke jaringan kandung kemih jadi tidak lancar, yang akan berpengaruh pada kerja saraf dan otot di sekitar kandung kemih.

Adakah cara untuk mengurangi risiko masalah pada saluran kemih?

Memiliki berat badan ideal tidak hanya akan menunjang penampilan, tapi juga bisa menghindari tekanan berlebih pada kandung kemih. Pastikan juga untuk selalu minum banyak cairan guna agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik, sekaligus membuat proses pengeluaran urine berjalan dengan lancar.

Yang terpenting, hindari duduk terlalu lama dalam kondisi apa pun. Jika rutinitas mengharuskan kamu untuk duduk sepanjang waktu, coba bangkit dan lakukan pergerakan sesering mungkin.

Mengisi waktu luang dan berolahraga ringan juga tak kalah ampuh untuk membantu mencegah bahaya duduk terlalu lama dan timbulnya masalah pada kandung kemih.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/09/01/110541220/duduk-kelamaan-bisa-menimbulkan-masalah-pada-saluran-kemih

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke