Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Warna Ruangan Pengaruhi Suasana Hati, Percaya?

KOMPAS.com - Kita pasti pernah merasa tenang ketika memasuki ruangan berdinding biru.

Lalu berpikir jika ini hanya kebetulan emosi kita yang sedang baik, sehingga nampak bersinergi dengan warna dinding di ruangan tempat kita berada.

Namun, perasaan semacam ini bukan tanpa sebab. Ada alasan ilmuiah di balik semua itu.

Sebuah riset mengungkapkan, warna tertentu bisa berdampak pada suasan hati kita.

Taubmans, perusahaan cat di Australia, bekerja sama dengan perusahaan virtual reality Liminal VR dan tim psikolog serta ahli syaraf, melakukan penelitian demi mencari jawaban tentang fenomena itu.

Periset menganalisis bagaimana warna ruangan terhubung dengan emosi manusia.

Riset ini juga dilakukan berkat kerja sama dengan the Florey Institute of Neuroscience and Mental Health di Melbourne, -sebuah fasilitas penelitian otak terkemuka.

Sebanyak 745 perserta terlibat dalam riset ini diwajibkan memakai headset realitas virtual Google Daydream.

Di dalamnya, mereka diperlihatkan lima warna dari cat di tiga jenis ruangan yang berbeda.

Setelah setiap warna diperlihatkan, peserta diminta untuk menggambarkan bagaimana perasaan mereka dengan memilih satu dari delapan tanggapan emosional.

Beberapa dari pilihan itu adalah perasaan seperti 'bersemangat', 'ceria', dan 'tegang'.

Dengan menggunakan poin penilaian 1-5, peserta juga diminta untuk menilai apakah mereka menyukai warna yang telah mereka lihat.

Riset membuktikan warna-warna pastel seperti hijau muda, ungu, dan biru cenderung membuat para peserta merasa tenang.

Sementara itu, warna yang lebih cerah seperti kuning, oranye, dan merah muda membuat mereka merasa lebih bersemangat.

Riset ini juga membuktikan warna gelap membuat peserta cenderung merasa sedih.

Namun, jika dilakukan dengan benar, warna gelap pada dinding ruangan atau area tertentu di rumah kita tak selalu memberi dampak negatif.

"Menggunakan warna yang lebih gelap dapat membuat ruangan tampak lebih kecil, jadi pastikan untuk mempertimbangkannya," kata konsultan warna, Grace Garrett.

Menurut dia, pintu masuk, ruang rias, atau kamar mandi adalah ruang ideal untuk menerapkan warna gelap.

“Ini adalah ruang di mana kita tidak menghabiskan banyak waktu di dalamnya, tetapi memiliki dampak besar tanpa harus berlama-lama di dalamnya," tambahnya.

Damian Moratti, CEP Liminal VR, menjelaskan penggunaan headset virtual memungkinkan periset untuk menilai tanggapan emosional peserta secara akurat.

Ia juga mengatakan, riset ini adalah yang pertama kali meneliti hubungan antara emosi dan warna ruangan.

"Kabar baiknya, riset ini membuktikan manusia dipengaruhi secara emosional oleh banyak warna," tambahnya.

Lingkungan yang berbeda, kata Moratti, juga memiliki pengaruh besar pada respons emosional kita terhadap warna.

Asumsi mengenai warna yang dapat mempengaruhi manusia ini telah lama beredar di masyarakat. Dan, riset ini semakin meperkuat bukti tersebut.

Menurut Profesor Julie Bernhardt, selaku pemimpin riset ini, peneliti mampu menganalisis tanggapan emosional para peserta dengan memanfaatkan realitas virtual.

"Masalah warna sangat penting di ruang publik dan sebagai neuroscientist, tantangannya adalah mempelajari warna dalam lingkungan kontekstual," kata dia.

Menurut dia, riset ini mampu menciptakan lingkungan yang benar-benar terlihat 'nyata' dan lebih meyakinkan daripada gambar statis.

Ia juga menambahkan, hasil riset ini dapat dipakai untuk peningkatan pengetahuan yang dapat membantu membuat keputusan berdasarkan fakta tentang warna dalam banyak pengaturan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/09/13/190000820/warna-ruangan-pengaruhi-suasana-hati-percaya-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke