Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sering Berbohong, Hati-hati Mengidap Kebohongan Patologis...

Bohong menjadi pilihan terakhir bagi mereka yang menganggap kebenaran tidak tepat untuk diungkapkan di situasi dan kondisi tertentu.

Alasan lain, bohong juga biasa digunakan oleh seseorang untuk mengamankan posisinya, bisa juga untuk menjaga hubungan baik dengan orang lain.

Berbohong dalam konteks ini, menurut Psikolog Universitas Sebelas Maret, Laelatus Syifa, disebut dengan istilah interpersonal deception atau kebohongan antarpribadi.

Namun, dalam konteks berbeda, kebiasaan berbohong bisa menjadi indikasi seseorang terkena ganggunan psikologis yang disebut sebagai pathological lying atau kebohongan patologis.

Kebohongan patologis mengacu pada kebohongan yang dilakukan secara tidak terencana dan tiba-tiba.

"Maksudnya tidak terencana adalah dia tidak berstrategi terlebih dahulu. Pokoknya bohong saja," kata Laelatus kepada Kompas.com.

Jenis kebohongan yang satu ini juga meliputi kebohongan yang dilakukan secara kompulsif atau berulang-ulang untuk alasan tertentu, misalnya meredam kecemasan.

Kebohongan dalam konteks ini tidak dapat disebut sebagai sebuah kewajaran, karena mengacu pada suatu gangguan kejiwaan.

Dikutip dari Psychiatrictimes.com, salah seorang peneliti dari Jerman bernama Anton Delbruck, mengamati orang-orang yang melakukan kebohongan patologis menceritakan kebohongan yang tidak normal sehingga dikategorikan spesial.

Delbruck mengklasifikasikan kebohongan ini sebagai pseudologia fantastica.

Meski begitu, menurut Laelatul, kebohongan patologis belum dikatakan sebagai gangguan psikis apalagi disebut sebagai sebuah penyakit.

"Pathological lying hanya menjadi ciri-ciri dari gangguan psikologis, karena masih menjadi perdebatan di dunia psikiatri dan psikologi, apakah bisa dijadikan diagnosis penyakit atau bukan," kata Laelatus.

.

.

.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/10/06/152112620/sering-berbohong-hati-hati-mengidap-kebohongan-patologis

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke