Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Demi Kesehatan, Hentikan 10 Kebiasaan Ini...

KOMPAS.com - Ternyata, ada banyak hal yang setiap hari kita lakukan sebenarnya dapat merusak kesehatan. Riset membuktikan, memeriksa email pekerjaan saat berada di rumah buruk untuk tekanan darah kita.

Tapi, itu bukan satu-satunya kebiasaan buruk yang merusak kesehatan kita.

Duduk bersila, tidak mencuci salad sebelum menyimpannya dan bermalas-malasan saat akhir pekan juga berdampak buruk pada kesehatan.

Demi kesehatah, para peneliti menyarankan kebiasaan tersebut sebaiknyar kita hilangkan. Laman Mirror merangkum 10 kebiasaan buruk yang dapat merusak kesehatan. Berikut 10 kebiasaan tersebut.

1. Memeriksa email saat malam

Banyak dari kita yang melakukannya. Padahal, terus-menerus memantau pesan-pesan pekerjaan saat di rumah tidak baik untuk kesehatan kita.

Para peneliti di Universitas Lehigh dan Colorado State, AS menemukan orang yang memeriksa email kerja saat tidak bertugas mengalami stres terbesar dan memiliki tingkat kesehatan rendah.

Lebih buruk lagi, hal ini juga berdampak bagi anggota keluarga kita. Kebiasaan ini membuat pasangan dan anak-anak lebih tertekan.

Untuk mengatasinya, atur waktu sebaik mungkin. Misalnya, tetapkan pukul 6 sore sebagai waktu terakhir untuk melihat email.

Sedangkan bagi para pimpinan, buatlah pengaturan waktu kerja untuk memastikan setiap karyawan mendapatkan waktu luang saat malam.

2. Tidak mencuci salad

Hanya sedikit orang yang mau mencuci daun salad yang akan disimpan. Padahal, salad tersebut bisa saja mengandung bakteri E. coli atau salmonella.

Tahun 2016 pernah ditemukan bakteri dalam jejak tanah kecil pada sayuran yang menyebabkan 153 kasus kontaminasi E.coli, termasuk dua kematian.

Riset dari Imperial College London menunjukkan bakteri berbahaya, seringkali berasal dari kontaminasi kotoran, yang dapat berada di daun salad dalam bentuk mikroskopis.

Inilah yang membuat bakteri ini sulit dihilangkan tanpa dicuci sampai bersih.

Untuk mengatasinya, cuci semua daun salad dan sayuran lainnya. Cuci sampai bersih dalam air bersih yang ditaruh di atas baskom.

Lalu, tetesi dengan anggur putih atau sari cuka sebagai disinfektan alami.

3. Duduk bersila

Menyilangkan kaki di lutut sambil duduk adalah posisi yang nyaman bagi banyak orang.

Tapi, riset yang diterbitkan dalam jurnal Blood Pressure Monitoring membuktikan kebiasaan ini bisa meningkatkan tekanan darah hingga 10 persen.

Menyilangkan kaki juga bisa membuat stres pada sendi pinggul dan dapat menyebabkan penyatuan darah di kaki ketika pembuluh darah dikompresi.

Menurut pakar jantung bernama Dr Stephen Sinatra, ini dapat meningkatkan risiko penggumpalan darah.

Untuk mengatasinya, berlatihlah untuk menyilangkan kaki tanpa menekan pembuluh darah vena.

4. Memencet jerawat

Banyak orang yang tergoda untuk memencet jerawat di wajahnya. Tapi, dokter kulit mengatakan jika kebiasaan ini bisa mengakibatkan bekas luka bahkan infeksi.

Ini terjadi karena jerawat yang dipencet akan membuka kulit dan bakteri dari jari-jari dapat masuk ke aliran darah.

Dr Jeremy Brauer, dokter kulit dari AS, mengatakan memencet jerawat sangat berbahaya, terutama saat kita melakukannya di daerah yang dikenal sebagai "segitiga bahaya".

Daerah ini merupakan area kulit dari sudut mulut menuju jembatan hidung.
Pembuluh darah pada area itu mengalir ke dasar otak, di mana infeksi dapat memicu kelumpuhan, kebutaan atau kematian.

Jadi, jangan memencet jerawat. Tapi, saat kita benar-benar tak dapat menahan diri, bersihkan wajah dan tangan secara menyeluruh sebelum melakukannya.

Setelah itu, bungkus jaringan di sekitar jari telunjuk untuk melindungi kulit saat menekan. Kemudian, disinfeksi area tersebut dengan setetes trichlorophenol.

5. Memanggang roti dengan panas yang terlalu tinggi

Ketika makanan bertepung seperti roti dimasak terlalu lama pada suhu tinggi, itu akan menghasilkan akrilamida.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, senyawa kimia ini adalah penyebab kanker. Badan Standar Makanan Inggris menyarankan kita untuk membatasi konsumsi akrilamida.

Ini berarti, kita harus mengurangi makanan yang digoreng dan dipanggang, seperti biskuit dan keripik. Selain itu, jangan memanggang roti sampai gosong.

6. Memakai tabir surya sepanjang waktu

Memakai tabir surya memang sangat penting bagi kesejatan kulit. Bahkan, kita juga kerap disarankan untuk memakainya setiap hari.

Nyatanya, memakai tabir surya dapat menghambat penyerapan sinar matahari yang mengandung vitamin D.

Padahal, kekurangan vitamin D berakibat pada osteoporosis dan penyakit jantung.

Jadi, biarkan tubuh tanpa tabir surya sekitar 30 menit agar terkena paparan sinar matahari.

Namun, lakukan itu saat matahari tidak terlalu panas agar merangsang produksi vitamin D. 

7. Minum teh dan kopi panas

Berdasarkan riset dari WHO, minum cairan sangat panas dapat meningkatkan risiko kanker esofagus.

Ini terjadi karena suhu panas dapat merusak sel-sel kulit yang melapisi esofagus.

Jadi, biarkan minuman panas mendingin sebelum kita minum.

8. Memakai hair dryer

Riset menemukan beberapa pengering tangan di toilet umum dapat menyedot kuman feses dari udara kamar mandi dan kembali mengontaminasi tangan kita yang bersih.

Sebaiknya, kita menggubakan kertas tisu untuk mengeringkan tangan dan menggunakan hand sanitiser.

9. Menghabiskan akhir pekan hanya untuk tidur

Tidur selama akhir pekan nampaknya bisa menjadi stategi untuk mendapatkan tidur yang cukup ketika hari kerja yang membuat kita larut dalam kesibukan.

Tapi, itu bisa membuat kita sulit tidur di mala hari, menyebabkan kelelahan dan nafsu makan berlebih.

Ini terjadi karena aktivitas itu bisa menganggu ritme sirkadian normal. Ritme sirkadian merupakan siklus tubuh yang mengatur fungsi-fungsi dasar, mulai kita bangun dan tidur, hingga ketika kita merasa lapar.

Tubuh dapat mendambakan makanan yang tidak sehat untuk mengimbangi suplai makanan yang habis.

Untuk itu, kita harus mengatur pola tidur. Tidurlah pada waktu yang sama setiap hari.

10. Menggosok gigi terlalu keras

Menggosok gigi dua kali sehari selama dua menit sangat penting untuk kesehatan gigi. Tapi, menyikat gigi terlalu kuat dapat menyebabkan kerusakan.

Tidak hanya merusak enamel gigi, ini juga membuat gigi lebih rentan terhadap pembusukan, dan merusak gusi.

Menggosok gigi terlalu keras menyebabkan akar gigi terpapar, menyebabkan gigi sensitif dan meningkatkan risiko penyakit gusi.

Untuk mengatasinya, sikat gigi dengan kekuatan sedang. Menyikatnya terlalu keras bisa melukai gusi.

Namun, menyikatnya terlalu lembut tidak akan menghilangkan semua plak dan sisa makanan dengan sempurna.

Dokter gigi Dr Reena Wadia menyarankan kita agar memegang sikat gigi pada bagian gagangnya dengan lembut.

Selain itu, gerakan sikat dengan pergelangan tangan dan jangan gunakan seluruh lengan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/10/18/151100120/demi-kesehatan-hentikan-10-kebiasaan-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke