Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerita Michael Phelps Melawan Depresi dan Pikiran Bunuh Diri..

KOMPAS.com - Michael Phelps, yang dikenal sebagai salah satu atlet Olimpiade paling sukses sepanjang masa, mengaku memiliki masa-masa sulit untuk aktualisasi diri—terutama dalam perjuangan melawan depresi.

Dilansir dari Men’s Health, pengakuan itu diungkapkan saat sesi talkshow mengenai kesehatan mental. 

“Saya memiliki kesempatan untuk menyelamatkan kehidupan, dan itu jauh lebih besar daripada memenangkan medali emas," kata Phelps yang memiliki kapasitas shareholder dan advisory board member Talkspace, layanan konseling daring.

Pengakuan Phelps ini merupakan sebuah peristiwa langka, karena hanya segelintir orang yang mau mengungkapan ke publik soal kondisi kesehatan mentalnya.

"Tidak apa-apa bila kamu tidak sempurna,” ungkap Phelps.

Pada Oktober 2014, Phelps mencari bantuan setelah menghabiskan lima hari mengunci diri di dalam kamar dan berniat untuk bunuh diri.

Bagi Phelps, bantuan tersebut merupakan hal yang penting dan harus segera dicari.

Dia mengakui, awalnya sangat membenci terapi, namun terapi jugalah yang menyelamatkan hidup Phelps. Di sana, Phelps mendapatkan pengetahuan soal perasaan dan cara-cara mengelola depresi.

Kendati sudah melakukan sesi terapi, kondisi kesehatan mental tak bisa hilang seketika. Phelps terus belajar dan berjuang dengan kondisi depresi yang dialami.

“Saya berjuang lebih dari yang orang ketahui,” ungkap Phelps.

Bagi Phelps, mengalami rasa tertekan sangat sulit. Apalagi, lanjut Phelps, pada waktu tertentu—Oktober dan November—kondisi tersebut kian berat untuk dijalani. 

“Aku menjadi lebih sendu dan murung. Komentar apa pun bisa membuat saya marah. Itu menakutkan,” kata Phelps.

Lantas, bagaimana Phelps mengatasi kondisi tersebut? 

Dia menggunakan beberapa strategi, seperti latihan pada pukul lima pagi sebelum anak-anaknya bangun. 

“Jika tidak, saya bisa mengalami hari yang buruk,” katanya.

Cara lain yang dilakukan Phelps yakni dengan membuat jurnal di ruang yang tenang, di mana ia bisa duduk dan merenungkan emosinya. 

Hal ini dilakukan untuk membantu meringankan beban dan menjauhkan pikiran negatif.

Selain itu, setiap kali Phelps berjalan keluar, ia selalu mengulang mantra “Saya berhak dicintai” dan “saya bisa mengelola cinta”.

Phelps percaya, perawatan profesional penting bagi siapa saja yang mengalami depresi, namun mengatakan afirmasi positif adalah langkah pertama yang baik untuk memperbaiki pikiran.

“Kamu harus percaya hal-hal yang kamu katakan pada dirimu sendiri,” katanya. “Kita berhak untuk bahagia.”

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/10/29/151500120/cerita-michael-phelps-melawan-depresi-dan-pikiran-bunuh-diri-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke