Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Nippon Made, Kebanggaan Jepang Terhadap Karya Tangan

OSAKA, KOMPAS.com - Hari sudah beranjak sore ketika kami mengunjungi sebuah pemukiman di Higashi, Osaka Prefecture, sekitar 1,5 jam naik bus dari Osaka.

Pemukiman itu mengingatkan pada gambaran perumahan di Jepang yang sering dilukiskan di komik Doraemon. Ada beberapa taman terbuka di antara rumah-rumah yang berderet, dan jalanan yang bersih.

Suasananya tenang, bahkan cenderung sepi. Mungkin karena orang-orang masih bekerja dan anak-anak belum pulang dari sekolah.

Kami, beberapa wartawan dari Asia dan Eropa, berjalan kaki di hawa yang sejuk memasuki "kampung" itu untuk mengunjungi tempat pembuatan sepatu Onitsuka Tiger asli buatan Jepang alias Nippon Made.

Tidak seperti bayangan sebelumnya, tempat pembuatan --yang kemudian kami ketahui sebagai tempat finishing sepatu-- itu sangatlah sederhana.

Kamu tidak akan menyangka bahwa brand sebesar Onitsuka Tiger memiliki bengkel pengrajin sepatu yang sangat bersahaja dengan hanya tujuh pekerja di dalamnya.

Tapi rupanya di situlah kebanggaan dan penghargaan atas karya tangan dijunjung. Nippon Made adalah seri sepatu Onitsuka Tiger paling bergengsi sekaligus paling mahal. Selain karena bahan yang digunakan, seri ini juga banyak melibatkan tangan terampil para pengrajin.

Adapun tempat kerja serupa garasi tersebut bernama Sagawa Crafts, yang didirikan Masaru Sagawa tahun 1972. Awalnya Sagawa memberi jasa memproses dan mewarnai sandal Jepang, namun kemudian lebih fokus pada pemrosesan sneakers.

Menurut cerita, sepatu-sepatu Onitsuka yang diproses Sagawa menjadi lebih apik sehingga dicari oleh penggemar di Jepang maupun di seluruh dunia.

Pengalaman masa kecil

Sagawa-san melalui penterjemah bahasa, segera mengajak kami melihat bagaimana ia memberikan sentuhan akhir pada sepatu Nippon Made.

Di bengkelnya yang tidak besar, Sagawa bekerja bersama enam pegawainya. Dua di bagian pencucian, dan empat di bagian pewarnaan dan pengeringan.

Ruang kerja Sagawa bukanlah seperti pabrik modern yang rapi dan teratur. Di sana kita bahkan bisa melihat kain-kain, sarung tangan, dan baju kerja yang digantung.

Di bagian depan ada juga bak, mesin cuci, perkakas, cat dan benda-benda pribadi seperti foto, buku, atau jam dinding.

Mesin cuci adalah perangkat penting karena langkah pertama adalah pencucian.

Sepatu-sepatu setengah jadi yang dibuat di Sakaiminato, Tottori Prefecture, dibawa ke Sagawa Crafts untuk dicuci, dijemur, atau diberi warna khusus.

Mengapa harus dicuci?

Sagawa-san menjelaskan dengan cerita, "Saat kita kecil dan dibelikan sepatu baru, kita seringkali merasa canggung. Memakai sepatu baru yang putih bersih bisa menjadi olok-olok dan diinjak oleh teman-teman."

"Untuk menghindari hal itu, saya dulu biasa mencuci sepatu baru agar tekstur-nya lebih kasar dan tidak tampak baru. Ternyata hasilnya juga menjadi lebih bagus," papar Sagawa, soal mengapa ia mencuci Nippon Made.

Setelah dikeringkan dengan handuk bersih, sepatu yang sudah dicuci itu ditekuk sehingga memiliki bentuk khas, terutama di bagian sol-nya. Kalau kita perhatikan sekarang, Onitsuka Tiger Nippon Made memiliki lengkung berbeda dari seri lainnya.

Proses kemudian dilanjutkan dengan pewarnaan tambahan bila diperlukan, lalu dijemur di dalam ruangan. Uniknya sepatu-sepatu itu digantung dan diangin-anginkan menggunakan beberapa kipas angin.

"Kami menjemurnya untuk mendapatkan warna dan tekstur yang lebih bagus. Ada yang dijemur selama setahun, ada juga yang sudah lima tahun," ujar Sagawa sambil memperlihatkan sepatu yang sudah bertahun-tahun digantung.

"Saya ingin tahu bagaimana warna dan teksturnya nanti karena saya mau mendapatkan warna yang paling bagus," ujarnya.

Dua di antaranya sudah senior, dan dua lainnya masih muda. Mereka bekerja dengan teliti seperti anak-anak sedang membuat pekerjaan tangan di sekolah. Salah satunya sedang mencampur warna dan menimang-nimang warna seperti apa hasilnya nanti.

Sagawa beberapa kali mampir ke meja itu untuk memberi pendapat dalam bahasa Jepang, serta memeriksa langsung pekerjaan tersebut.

Setelah puas dengan hasilnya, Sagawa-san baru akan melepas sepatu-sepatu itu untuk dikirimkan ke pemesan atau ke gerai Onitsuka Tiger.

Bila kamu memiliki atau membelinya, ketahuilah bahwa sepatu-sepatu itu pernah mampir di bengkel Sagawa-san yang bersahaja.

"Saat kamu memakainya, rasa dan tradisi Jepang akan terbawa dalam setiap langkahmu. Rasa dan kebanggaan itulah yang ingin kami berikan," ujar Sagawa.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/11/02/102620820/nippon-made-kebanggaan-jepang-terhadap-karya-tangan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke