BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan 76 Rider
Salin Artikel

Dengan Olahraga Ekstrem, Stres Hilang, Masa Depan Cerah

Itu terjadi lantaran saat melakukan aktivitas tersebut rangsangan terhadap kelenjar adrenal melepaskan sejumlah hormon, termasuk adrenalin.

Dampaknya denyut dan kekuatan kontraksi jantung meningkat, aliran darah ke otot dan otak juga semakin cepat, otot jadi rileks dan membantu konversi glikogen menjadi glukosa di hati.

Mendapatkan sensasi seperti itu, pelaku olahraga ekstrem pun jadi lebih semangat dalam menjalani aktivitas sehari-hari, stres juga hilang.

Masih dari riset yang sama mengatakan, dorongan adrenalin tersebut bagi penyuka olahraga ekstrem, adalah perasaan memabukkan yang tidak didapat pada aktivitas lainnya.

Tak cuma berhasil mengusir stres, menekuni olahraga ekstrem juga bisa menjanjikan secara finansial. Contohnya adalah pebalap sepeda downhill Indonesia Khoiful Mukhib, yang meraih medali emas di Asian Games.

Karena pencapaiannya itu pemerintah memberikan Mukhib bonus senilai Rp 1,5 miliar, sebuah rumah, serta menjadi pegawai negeri sipil (PNS).

Selain Mukhib, Indonesia meraih pula 1 emas dan 1 perunggu dari nomor sepeda downhill puteri di cabang olahraga ekstrem ini.

Sama dengan Mukhib, mereka juga mendapat bonus dari pemerintah. Besarnya mencapai Rp 500 juta bagi peraih perak dan Rp 250 juta untuk perunggu.

Di Indonesia jalan untuk bisa seperti ketiga pebalap itu malah terbuka lebar. Pasalnya, ada banyak komunitas balap ekstrem yang bisa menjadi wadah untuk menekuninya.

Salah satunya adalah 76 Rider. Komunitas tersebut adalah kumpulan rider-rider terbaik di Indonesia yang bukan hanya bernyali, melainkan juga punya prestasi di bidang masing-masing.

Hebatnya lagi komunitas ini mempunyai kejuaraan olahraga ekstrem reguler yang diadakan setiap tahun. Di antaranya adalah kejuaraan balap sepeda downhill yang terdiri dari 76 Indonesian Downhill (76 IDH) dan 76 Indonesian Downhill Urban (versi ringan dari 76 IDH yang menyusuri jalur perdesaan).

Kemudian, kejuaraan balap berbasis motor trail atau motocross yang terdiri dari dua kategori balap, yakni Trail Game Dirt (TGD) dan Trail Game Asphalt (TGA). Letak perbedaan dua kategori ini ada pada penggunan trek. TGD dengan trek balap tanah, sementara TGA menggunakan kombinasi trek tanah serta aspal.

Animo peserta tinggi

Meski keempat kejuaraan tersebut punya risiko yang tinggi bukan berarti minim peserta yang daftar. Justru sebaliknya, banyak peserta yang belum punya pengalaman balapan resmi malah ikut mendaftar.

Rata-rata dari mereka kebanyakan berasal dari komunitas balap yang ada di daerahnya masing-masing. Lalu berapa nominal peserta yang ikut balapan?

Seperti dimuat Kompas.com, Kamis (13/10/2018) peserta TGA bisa mencapai 50-100 pebalap. Dari situ jumlah peserta yang mengikuti kelas profesional sebanyak 20 pebalap, sementara untuk kelas komunitas lokal jumlahnya lebih dari itu.

Manager 76 Rider Downhill Team, Rudy Purnomo mengatakan, tingginya animo masyarakat untuk mengikuti kejuaraan 76 IDH terlihat dari wajah-wajah baru yang muncul setiap kali seri 76 IDH digelar.

Nah, bagaimana, tertarik menggeluti olahraga ekstrem sebagai profesi seperti Khoiful Mukhib yang menjadi pebalap sepeda downhill atau malah ingin terjun jadi pebalap motocross?

Selamat mencoba!

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/11/06/115126320/dengan-olahraga-ekstrem-stres-hilang-masa-depan-cerah

Bagikan artikel ini melalui
Oke