Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerita "Exodos57", Sepatu Lokal yang Bikin Presiden Jokowi Kepincut...

Pada hari itu, ia diundang Presiden Joko Widodo ke Istana Bogor.

Di hari yang sama, sepatu buatannya membuat Jokowi kepincut, dan langsung membelinya.

“Yang dibeli (Jokowi) seri 3laborate,” ujar pria yang akrab disapa Gally Gangga kepada Kompas.com di Bandung, belum lama ini.

Sepatu yang dibeli Jokowi memiliki ciri khas yang serupa dengan sepatu Exodos57 lainnya, yakni sneakers yang menggabungkan bahan kulit, kanvas, dan tenun.

Keistimewaan lainnya ada pada desain vintage-nya.

Namun, meski mengusung style yang "jadoel", perpaduan bahan kulit, sol, hingga cutting-nya, membuat sepatu Exodos57 terlihat unik, berkelas, sekaligus modern.

“Style Exodos memang vintage sneakers. Itu karena saya suka vintage,” tutur Gally.

Kendati begitu, bukan hal mudah untuk menggabungkan selera dia dengan pasar.

Gally mengaku, setidaknya membutuhkan waktu satu tahun untuk mencari karakter Exodos57.

“Tahun 2016 saya buat Exodos. Untuk mencari karakter dan develop barang sampai jadi itu butuh satu tahun."

"Karakternya enggak gampang, karena ingin menyatukan selera saya dengan pasar,” ungkap dia.

Bagi Gally, hal itu merupakan bagian dari brand image.

Bagaimana menciptakan produk buatannya, bukan asal jiplak. Karena itu pula, sampai sekarang, ia merasa belum mendapatkan hasil maksimal.

Ia terus mendesain produk-produk baru. Kini sudah ada 40 desain yang diciptakannya.

Setiap desain biasanya tidak dibuat banyak. Hal itu merupakan bagian dari strategi dalam upaya memasarkan produknya.

“Selain itu saya orangnya tidak cukup puas. Makanya saya terus mendesain dan mendesain,” ungkap dia.

Sejak produk ini dilepas masif ke pasaran 2017 lalu, animo masyarakat dalam dan luar negeri sangat tinggi.

Baru satu tahun, permintaan pasar mencapai 1.300-1.500 pasang per bulan.

Permintaan itu datang dari berbagai daerah di Indonesia, serta beberapa negara seperti Malaysia, Singapura, Korea, Jepang, Swis, Kanada, Jerman, Belanda, hingga Amerika Serikat.

“Seringkali ongkirnya lebih mahal dibanding harga sepatu Exodos yang berkisar antara Rp 350.000-Rp 2,9 juta,” ungkap dia.

Namun, tingginya permintaan tidak sesuai dengan kemampuan produksi.

Dalam satu bulan, -karena beragam faktor, Exodos hanya mampu membuat 600-700 pasang. 

“Saya tidak menggunakan uang pinjaman bank. Jadi keuntungannya, saya putar kembali untuk keperluan bahan, gaji karyawan, memperluas tempat, kendaraan operasional, dan lainnya."

"Jadinya belum mampu memenuhi permintaan,” ucap dia.

Gaya hidup

Gally merasa, Exodos sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Target utamanya pemuda usia 25-40 tahun.

Sepatu buatan tangan ini pun cocok dikenakan ke acara resmi maupun santai.

Hal serupa dikenakan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Dalam akun Instagram Exodos, pria yang akrab disapa Emil ini mengenakan sepatu Exodos dengan setelan jas, kemeja putih, dan dasi kupu-kupu.

“Kang Ridwan Kamil mengenakan seri terbaru Exodos, namanya Kearifan Lokal 2. Kang Emil beli Rp 6 juta waktu itu,” ucap dia.

Arti Exodos

Exodos diambil dari bahasa Yunani kuno yang berarti jalan keluar. Sedangkan "5" berarti anugerah, dan "7" kesempurnaan.

Nama ini diambil dari cerita hidup Gally yang hidup di jalan, dan bergabung dengan Kelompok Penyanyi Jalanan (KPJ).

Gally mengaku, idealismenya sangat memengaruhi karya (produk sepatu) yang dihasilkannya.

Meski memperhitungkan pasar, ada kalanya ia membuat produk yang lebih memperlihatkan idealismenya, dan tidak terlalu peduli produk diterima pasar atau tidak.

“Saya suka desain walau tidak punya basic desain. Saya suka sepatu, makanya saya bikin sepatu,” ungkap dia.

Dengan modal nekat, ia kemudian membuat produk sepatu bermerek Wayout.

Kemudian ia mengembangkan bisnisnya dengan mendirikan Exodos57 dengan modal Rp 5 juta.

“Modal itu hanya cukup untuk bayar gaji karyawan, karena material semua pinjam dulu ke teman,” cetus dia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/11/06/165527220/cerita-exodos57-sepatu-lokal-yang-bikin-presiden-jokowi-kepincut

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke