Arik, Guru Silat yang Sukses Bisnis Online Perlengkapan Bela Diri

Berbagai kisah sukses pun bermunculan, salah satunya Arik Murwanto, seorang guru silat yang kini menjadi pengusaha.

Merintis bisnis sejak 2012, Arik awalnya adalah seorang guru matematika di SMK Negeri 1 Pasuruan Jawa Timur, yang juga menjadi pelatih pencak silat.

Sebagai pelatih, Arik selalu mendukung murid-muridnya dengan sepenuh hati. Tak jarang, ia mengeluarkan dana pribadi demi memberangkatkan muridnya untuk pergi bertanding.

Suatu ketika, ia kekurangan dana untuk memberangkatkan murid-murid silatnya pergi bertanding. Ia pun memutar otak untuk mencari cara agar masalah ini tak terulang lagi.

"Ide ini juga muncul karena  pernah kesulitan mencari perlengkapan silat yang layak, seperti baju dan tongkat toya," kata Arik dalam siaran pers.

Setelah diproduksi, peminat perlengkapan silat tersebut semakin berkembang. Lantaran sudah lama menekuni olahraga ini, Arik pun tak kesulitan lagi menembus pasar.

Sampai akhirnya dia berinisiatif mengembangkan bisnisnya ke ranah online di marketplace.

Setelah memasuki ranah online, usaha Arik berkembang pesat dan saat ini dia telah memiliki 3 staff administrasi, 13 penjahit, dan 27 pekerja yang membantu menjalankan usahanya.

Perlengkapan beladiri yang ia jual tak terbatas pada baju seragam saja, tapi juga sabuk, samurai, hingga golok kayu dan stainless. Harga berbagai perlengkapan ini mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 600.000 per unit.

Saat ini, Kios Terate miliknya telah menjual lebih dari 6.500 produk ke seluruh Indonesia.

Dari modal awal Rp. 400,000, Arik kini bisa menghasilkan sampai Rp 100 juta setiap bulannya. Tidak hanya itu, ia juga membantu menyejahterakan orang-orang di sekitarnya, serta membantu membiayai kebutuhan murid-murid silatnya baik dalam berlatih maupun bertanding.

Selain menjadi pengusaha sukses, para wirausaha seperti Arik juga mampu meningkatkan kualitas hidup serta perekonomian lingkungan sekitarnya, sehingga layak disebut pahlawan ekonomi.

“Apapun yang ada di kita, apapun yang kita lakukan, harus ada manfaatnya bagi orang lain," kata Arik.