Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Takut Meninggal karena Kegemukan, Pria Ini Turunkan Bobot hingga 84 Kg

Hingga pada suatu hari berat badannya mencapai 183,7 kilogram.

Sadar akan berat badannya yang sudah berlebih, Diaz pun berupaya keras menurunkannya.

Dalam jangka waktu satu tahun lebih sedikit, ia memangkas bobot tubuhnya hingga sebanyak 84,3 kilogram.

"Dulu aku tidak pernah peduli dengan sayur-sayuran. Aku makan pizza, makanan cepat saji, makanan manis, dan apa pun yang rasanya enak," ujar dia.

Penurunan berat badan drastis bukanlah yang kali pertama bagi Diaz.

Sebelumnya, motivasi menurunkan berat badan datang dari temannya.

Saat itu usianya masih 18 tahun. Semangat dari temannya membuat Diaz berhasil menurunkan berat badan hingga 56,6 kilogram.

Pencapaian tersebut didapatkannya dalam enam bulan. Sayangnya, ia kembali ke berat badan asal hanya beberapa bulan setelah itu. 

"Sejak 2006 hingga 2018 berat badanku terus bertambah hingga beratku mencapai 183,7 kilogram," kata dia.

Pada suatu hari, seorang teman dekatnya bertanya melalui sebuah grup chat, apakah Diaz pernah melakukan bedah bariatrik (prosedur untuk penderita obesitas).

Saat itu ia pun berpikir, apa maksud temannya menanyakan hal tersebut lewat grup.

"Aku tahu aku punya masalah berat badan, tapi aku merasa hal itu sulit untuk dihadapi sehingga aku berusaha menghindarinya saja," kata Diaz.

Namun, pesan tersebut membuatnya mengingat kematian. Sebab pada usia ke-31, beratnya sudah melebihi 181 kilogram.

"Aku merasa sudah tak punya banyak waktu, aku tidak bisa seperti itu terus."

"Jika tidak berbuat sesuatu, aku tidak akan bisa melihat dua anakku tumbuh besar dan istriku akan menjalani hidup sendirian," tambah dia.

Namun, Diaz merasa takut melakukan bedah bariatrik.

Untuk itu, ia bertaruh dengan temannya bahwa ia bisa menurunkan berat badan dalam jangka waktu satu tahun.

Jika kalah, ia bersedia berkonsultasi dengan dokter untuk melakukan bedah bariatrik.

Terhitung sejak 5 Februari 2018, Diaz mulai mengubah gaya hidupnya, mulai dari menyertakan sayur-sayuran dan daging-dagingan rendah lemak.

Ia hanya makan makanan yang telah dijadwalkan dan sangat ketat memantau asupan kalori, sekitar 1.500 kalori per hari.

Diaz hanya mengonsumsi air putih dan menghindari pemanis buatan serta makanan olahan.

Dalam waktu enam bulan, ia sudah menurunkan berat badan hingga sekitar 45 kilogram.

Setelah beberapa bulan menjalani diet tersebut, ia menambahkan jogging, jalan kaki rutin, serta menjadi anggota pusat kebugaran.

"Sebagai pria besar, aku takut dengan pandangan orang-orang atau kritik yang mungkin aku terima," ucap dia.

Meski begitu, Diaz merasa hal itu adalah keputusan terbesarnya dan membuatnya mencintai latihan kekuatan.

Ia pun pergi latihan 5-7 hari seminggu, bahkan terkadang dua kali sehari.

Saat ini, beratnya mencapai 99 kilogram, namun dia masih mau mengejar pengurangan bobot sebanyak sembilan kilogram, untuk mencapai targetnya.

Kendati demikian, dia tak lagi hanya fokus pada timbangan, melainkan membangun massa otot dan memaksimalkan kemampuan angkat beban dan kekuatannya.

Hal-hal positif pun didapatkannya seiring dengan perjalanan penurunan berat badannya.

"Aku mendapatkan banyak kepercayaan diri, energi, dan lebih mudah fokus."

"Perjalananku ini juga sangat menengaruhi kesehatan mental dan menurunkan rasa kecemasanku akan ancaman kematian akibat obesitas," kata Diaz.

Jika ingin mengikuti kesuksesan ini, Diaz menyarankan siapa pun untuk meletakkan fokus dari satu hari, dan bergitu selanjutnya. 

"Fokus pada hari di hadapanmu, maka kamu akan lebih mudah menjalankannya," kata dia.
 

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/01/31/150006220/takut-meninggal-karena-kegemukan-pria-ini-turunkan-bobot-hingga-84-kg

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke