Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Takut Meninggal, Pria Obesitas Ini Berjuang Turunkan Berat Badan

Setibanya di rumah, pekerja di bidang IT ini kembali menghadap komputer untuk bermain video games sehingga hari-harinya dihabiskan untuk duduk.

Berat badan berlebih pun tak terhindari. Berat badan Keiver pernah mencapai sekitar 147,4 kg.

Hingga pada suatu hari Keiver merasa dirinya harus berubah. Ia pun berhasil menurunkan berat badan hingga sekitar 56,6 kg ketika anaknya lahir.

Lalu, seperti apa pola hidup yang dijalankan Keiver sehingga berhasil mendapatkan berat badan ideal?

Keiver sebetulnya sudah memiliki berat basan berlebih sejak kecil, namun kondisi itu semakin parah ketika ia tumbuh dewasa.

Menyadari pola makannya keliru, ia pun mencoba mengaturnya.

"Aku makan terlalu banyak dan makan ketika sedang bosan. Aku juga sangat suka makanan manis sehingga berat badanku terus bertambah," ujarnya.

Kebiasaan tersebut menjadi parah karena Keiver jarang berolahraga. Ia pun mudah berkeringat ketika menjalankan pekerjaan sederhana, seperti membersihkan rumah.

"Aku dan istri sama-sama berjuang dengan obesitas dan berusaha mempunyai anak selama bertahun-tahun lamanya namun selalu gagal," kata Keiver.

Motiviasinya untuk sehat muncul ketika putranya lahir. Saat itu Keiver berusia 39 tahun dan istrinya berusia 41 tahun.

Keiver terkenang akan ayahnya yang meninggal dunia karena penyakit jantung di usia 53 tahun.

"Saat putraku lahir, aku menghitung usia dan hal itu membuatku takut. Jika aku hanya bisa mencapai usia seperti ayahku, berarti aku meninggalkan putraku di usianya yang ke-14. Maka aku putuskan untuk bisa lebih baik," kata dia.

Demi hidup lebih sehat, Keiver mulai dengan diet. Namun ia tidak mencoba diet-diet instan yang tidak bertahan lama.

Keiver memilih cara konvensional dengan menghitung kalori masuk dan keluar serta mengkonsumsi makronutrien (karbohidrat, lemak dan protein) seimbang.

Ia mencatat semua asupan makanan lewat aplikasi serta menggunakan timbangan makanan untuk melacak setiap makanannya.

Sambil menurunkan berat badan, Keiver mengkonsumsi sekitar 1700-1800 kalori per hari dan menargetkan penurunan berat badan setidaknya satu kilogram per minggunya.

"Ketika memulai, IQ nutrisiku sangat buruk. Saat itu aku tidak memerhatikan detail junlah protein, lemak, karbohidrat bahkan gula yang seharusnya aku konsumsi," kata dia.

Ia tidak membatasi karbohidrat, namun ia berhati-hati dan agar kebutuhan kalorinya tidak hanya terpenuhi oleh karbohidrat.

Keiver juga menambah rutinitas olahraga dengan bergabung di sebuah gym. Seiring berjalannya waktu, ia menambah latihan beban selama tiga kali seminggu dan latihan kardio dua kali seminggu.

Pola ini membuatnya mendapatkan lebih banyak massa otot dan terus menurunkan berat badan.

"Hal pertama yang membuatku sadar adalah pakaian yang longgar. Kukira istriku sadar lebih dulu dan mengatakan celana jeansku merosot ke bagian bokong," kata Keiver.

Kebutuhan akan baju baru dan juga kesuksesan menurunkan berat badan kemudian menjadi hal favorit barunya. Ia pun semakin keranjingan melanjutkan pola hidup sehatnya.

Pada usia 41 tahun, Keiver meraih target berat badannya, yaitu sekitar 81,6 kg.

Namun, terlepas dari target tersebut, ia tertantang untuk terus menjalani pola hidup sehat.

Momentum membahagiakan lainnya datang ketika Keiver kembali mengunjungi dokter dan mendapati kondisi kesehatannya sangat prima.

"Aku berusia 41 tahun dan merasa ada pada bentuk terbaik yang pernah kumiliki," ucapnya.

Keiver saat ini gemar berlari dan bermain dengan putranya yang berusia dua tahun dan sangat aktif. Ia juga gemar bersepeda.

Kesuksesan Keiver juga menginspirasi sang istri untuk menurunkan berat badan hingga mencapai 95 pon atau sekitar 43 kg.

Lingkungan pendukung itulah yang membuatnya percaya bahwa ia juga bisa membantu orang lain sukses.

"Aku akan katakan pada semua orang yang ingin menurunkan berat badan untuk menemukan dukungan dari sekitar," ujarnya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/02/22/094310520/takut-meninggal-pria-obesitas-ini-berjuang-turunkan-berat-badan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke