Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerita Panjang di Balik Perayaan Hari Perempuan Internasional

Hari Perempuan Internasional telah dirayakan lebih dari satu abad, dengan kongres pertama yang berlangsung pada tahun 1911.

Perayaan ini muncul pertama kali dari kegiatan gerakan buruh pada pergantian abad XX di Amerika Utara dan di seluruh Eropa.

Sejak tahun-tahun awal itu, Hari Perempuan Internasional telah menjadi dimensi global baru bagi perempuan di negara-negara maju dan berkembang.

Tumbuhnya gerakan perempuan internasional telah membantu menjadikan peringatan ini sebagai titik temu untuk membangun dukungan bagi hak-hak perempuan.

Selain itu pun berperan dalam partisipasi perempuan pada arena politik dan ekonomi.

Dengan kata lain, peringatan hari perempuan internasional ini bertujuan untuk memperjuangkan kesetaraan gender.

Lalu, apa itu hari perempuan internasional?

Momen yang dirayakan setiap 8 Maret ini adalah bentuk perayaan untuk pencapaian sosial, ekonomi, budaya, dan politik perempuan.

Hari perempuan internasional juga menandai ajakan untuk memperjuangkan kesetaraan gender.

Dengan kata lain, Hari Perempuan Internasional adalah hari kolektif perayaan global dan seruan untuk kesetaraan gender.

Momen yang dirayakan setiap tahun ini merupakan bentuk persatuan, perayaan, refleksi, advokasi dan tindakan, baik secara global dan lokal.

Sejarah hari Perempuan Internasional

Hari Perempuan Internasional telah dirayakan sejak awal 1900-an.

Saat itu, terjadi ekspansi besar dan turbulensi di dunia industri, yang dibarengi dengan peningkatan pertumbuhan populasi dan munculnya ideologi radikal.

Tahun 1908, terjadi keresahan besar dan perdebatan kritis terjadi di kalangan wanita.

Adanya penindasan dan ketidaksetaraan perempuan mendorong perempuan untuk menjadi lebih vokal dan aktif dalam kampanye perubahan.

Di tahun yang sama, sebanyak 15.000 wanita berunjuk rasa di New York menuntut jam kerja yang lebih singkat, gaji yang lebih baik, dan hak untuk memilih.

Sesuai dengan deklarasi Partai Sosialis Amerika, Hari Wanita Nasional pertama dirayakan di seluruh Amerika Serikat pada tanggal 28 Februari.

Wanita terus merayakan Hari Perempuan Nasional pada hari Minggu terakhir bulan Februari hingga tahun 1913.

Pada tahun 1910 Konferensi Internasional tentang Pekerja Perempuan diadakan di Kopenhagen.

Seorang wanita bernama Clara Zetkin, Pemimpin "Women's Office" untuk Partai Sosial Demokrat di Jerman, mengajukan gagasan tentang Hari Wanita Internasional.

Dia mengusulkan agar setiap tahun di setiap negara harus ada perayaan pada hari yang sama, yaitu Hari Perempuan, untuk mendesak tuntutan mereka.

Usulan Zetkin pun disambut baik dalam konferensi yang dihadiri lebih dari 100 wanita dari 17 negara.

Inilah yang menjadi awal mula adanya Hari Perempuan Internasional.

Menyusul keputusan yang disepakati di Kopenhagen pada tahun 1911, Hari Perempuan Internasional digelar pertama kali di Austria, Denmark, Jerman, dan Swiss pada 19 Maret.

Lebih dari satu juta perempuan dan laki-laki menghadiri perayaan Hari Perempuan Internasional dengan berkampanye untuk memperjuangkan hak-hak perempuan untuk bekerja, memilih, dilatih, untuk memegang jabatan publik dan mengakhiri diskriminasi.

Namun kurang dari seminggu pada tanggal 25 Maret, kebakaran Triangle Shirtwaist Factory di New York City, merenggut nyawa lebih dari 140 wanita pekerja.

Sebagian korban adalah imigran Italia dan Yahudi.

Bencana ini menarik perhatian yang signifikan terhadap kondisi kerja dan undang-undang perburuhan di Amerika Serikat yang menjadi fokus acara Hari Perempuan Internasional berikutnya.

Hari Perempuan Internasional juga menjadi mekanisme untuk memprotes Perang Dunia I. Sebagai bagian dari gerakan perdamaian, perempuan Rusia merayakan Hari Perempuan Internasional pertama mereka pada hari Minggu terakhir di bulan Februari.

Di tempat lain di Eropa, pada atau sekitar 8 Maret tahun berikutnya, wanita mengadakan aksi unjuk rasa baik untuk memprotes perang atau untuk menyatakan solidaritas dengan aktivis lain.

Tahun 1975, PBB menarik perhatian global terhadap keprihatinan perempuan dengan menyerukan Tahun Perempuan Internasional.

PBB juga menggelar konferensi pertama tentang wanita di Mexico City tahun itu. Majelis Umum PBB kemudian mengundang negara-negara anggota untuk menyatakan 8 Maret sebagai Hari PBB untuk Hak-Hak Perempuan dan Perdamaian Internasional pada tahun 1977.

Hari itu bertujuan untuk membantu negara-negara di seluruh dunia menghapus diskriminasi terhadap perempuan, juga membantu perempuan mendapatkan partisipasi penuh dan setara dalam pembangunan global.

Makna simbol

Logo Hari Perempuan Internasional berwarna ungu dan putih dan menampilkan simbol Venus, yang merupakan simbol perempuan.

Wajah-wajah perempuan dari semua latar belakang, usia, dan negara juga terlihat dalam berbagai bentuk kampanye, seperti poster, kartu pos, dan buklet informasi, pada Hari Perempuan Internasional.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/03/08/150000120/cerita-panjang-di-balik-perayaan-hari-perempuan-internasional

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke