Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cermati, 5 Masalah Kesehatan yang Ditandai dengan Jerawat

KOMPAS.com - Bagi banyak orang, jerawat adalah "mimpi buruk" yang merusak rasa percaya diri.

Namun lebih dari itu, keberadaan jerawat ternyata bisa menjadi tanda yang merujuk kepada faktor pemicunya dari dalam tubuh.

"Sebagai organ terluas di tubuh, kulit juga menunjukkan apa yang terjadi di dalam tubuh kita," kata ahli dermatoligis bernama Dr. Melanie Palm.

Menurut dia, sirkulasi, warna, suhu, tekstur kelembapan atau keringat pada kulit semua dipengaruhi oleh penyakit internal.

Perubahan ini, jika diperhatikan, mungkin adalah cara tubuh menunjukkan keseimbangan atau homeostasis yang tidak dipertahankan dengan baik, dan perlu penanganan.

Palm juga menambahkan, jika ada sesuatu dalam tubuh, atau munculnya jerawat yang dibarengi dengan -misalnya, demam, perubahan berat badan, dan gejala neurologi atau intoleransi panas atau dingin, maka perlu segera berkonsultasi ke dokter.

Nah, agar kita lebih mewaspadai kesehatan tubuh, berikut lima hal umum mengenai kondisi tubuh yang ditunjukkan lewat jerawat.

1. Ketidakseimbangan hormon

Jerawat yang muncul dan menyakitkan di sekitar rahang biasanya disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon.

Hal ini bisa saja terjadi saat wanita sedang dalam fase menstruasi, atau pun tidak.

"Ini bisa disebabkan oleh kelebihan sumber androgen atau ketidakseimbangan hormon," ucap Palm.

Menurut dia, penyebab paling umum dari jerawat ini adalah sindrom ovarium polikistik.

Sindrom ini merupakan gangguan hormonal yang menyebabkan wanita memiliki kista ovarium, menstruasi atau berat abnormal, hirsutisme (pertumbuhan rambut dalam pola pria seperti rambut wajah atau dada), dan seringkali menyebabkan jerawat.

Sindrom ovarium polikistik bisa diatasi secara internal oleh ahli endokrin dan ahli dermatologis, untuk menangani gejala kulit dari kondisi tersebut.

Namun, saat jerawat di bagian rahang ini muncul pada awal masa haid, dokter mengklaim penyebabnya juga karena masalah hormonal, tetapi bukan karena adanya ketidakseimbangan internal.

Jerawat ini bisa diobati dengan obat topikal, macam spironolakton dan obat oral lainnya.

2. Salah memakai produk perawatan kulit

Palm mengatakan, jerawat biasanya muncul di area T, yaitu area mata, pipi, atau dahi yang dapat disebabkan oleh make up, produk perawatan kulit tertentu, atau rambut yang menyentuh kulit.

"Produk berbasis minyak dan berbagai kosmetik yang tidak berlabel non-comedogenik dapat memicu," ucap Palm.

Selain itu, mereka yang menggunakan tatanan rambut berponi, hairspray, wax rambut, dan gel juga berisiko tinggi mengalami jerawat.

Jerawat di area mata juga bisa disebabkan oleh penggunaan krim berlebihan yang memicu noda, dan pada akhirnya menyebabkan jerawat.

Untuk mengatasinya, jangan buru-buru beralih menggunakan produk baru. Palm menyarankan untuk berhenti menggunakan semua produk tersebut, dan kembali membersihkan kulit.

Selain itu, membersihkan benda-benda yang sering bersentuhan dengan kulit, seperti ponsel atau helm, juga bisa membantu menghindarkan diri dari jerawat.

Palm menyarankan, untuk menggunakan bantalan pembersih jerawat yang banyak tersedia di toko setelah aktivitas fisik yang mengundang keringat.

3. Terlalu stres

Kondisi mental juga mempengaruhi munculnya jerawat.

Saat merasa stres atau tertekan, Palm mengatakan, tubuh mulai memproduksi hormon kortisol yang berlebihan.

Inilah yang menyebabkan pertumbuhan jerawat.

4. Terlalu banyak terpapar sinar matahari

Palm mengatakan, paparan sinar matahari yang lama dan berkepanjangan dapat menyebabkan komedo dalam yang disebut sindrom favre-racouchot di sekitar daerah mata.

Menggunakan retinoid topikal secara teratur juga dapat menyebabkan jerawat.

Untuk mengatasinya diperlukan chemical peeling atau perawatan laser wajah yang biasa disebut laser resurfacing.

5. Ruam kulit

Jika jerawat hanya terjadi di area mata dan mulut, bisa jadi itu adalah ruam kulit yang disebut dematitis perioficial. Ada banyak penyebab ruam kulit ini.

Namun, Palm mengatakan, penyebab utamanya adalah sering menggunakan steroid inhalasi (seperti inhaler asma), yang dapat menyebabkan ruam merah dan bersisik dan terlihat seperti campuran antara jerawat dan ketombe.

Untuk mengatasi hal ini, biasanya digunakan perawatan topikal.

Palm menambahkan, kemerahan pada wajah dan kapiler yang pecah dapat menyebabkan jerawat papulopustular, yang merupakan varian dari jerawat rosacea.

"Meskipun beberapa terapi jerawat topikal tradisional dapat membantu dalam hal ini, ada beberapa resep obat topikal yang disetujui dan efektif mengatasi jerawat rosacea khusus ini," kata dia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/03/18/130000020/cermati-5-masalah-kesehatan-yang-ditandai-dengan-jerawat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke