Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

"Terlahir Kembali", Tanda Cinta 30 Tahun Berkarya dari Didi Budiarjo

Pergelaran busana tersebut adalah momentum spesial baginya sebagai perayaan 30 tahun karir menjadi desainer.

Ornamen bernuansa merah menghiasi sudut-sudut di sekitar venue. Ujung runway juga dihiasi dengan hiasan yang menyerupai hujan bunga-bunga merah segar.

Peragaan busana dibuka dengan tujuh rancangan busana wanita dari tenun Lombok dan Donggala.

Memasuki sesi utama, deretan busana dengan bentuk siluet ala era 80-an ditampilkan.

Ini sekaligus menandakan semangat berkarya yang sama dari seorang Didi Budiardjo sejak pertama terjun ke dunia mode, hingga saat ini.

Busana yang dihadirkan memiliki tampilan dramatis, seperti terusan panjang lebar, tiered dress mewah, jaket oversized, serta ornamen besar seperti simpul pita pada bagian leher.

Beberapa pakaian memiliki potongan ala jam pasir nan ramping dan lekat di tubuh, atau rok melebar, hingga gaun panjang bervolume yang menjadi ciri khas karya busana Didi.

Motif floral tabrak corak tampak mendominasi koleksi yang terdiri dari 30 busana itu.

Percampuran siluet busana nan elegan dan motif yang dinamis semakin kaya dengan pemilihan bahan-bahan seperti jacquard, fil coupe tipis, serta tekstil mengkilap.

Namun, tak hanya menampilkan warna-warna hati sesuai dengan tema besar pergelaran busananya, Didi juga menggunakan berbagai warna dengan nuansa elegan.

Skema warna koleksi busana Didi terinspirasi dari kehidupan Dewi Shinta yang penuh gejolak dalam kisah Ramayana.

Pesan ini semakin lengkap tersampaikan ketika musik klasik romantis turut mengiringi sesi peragaan busana, Selasa malam.

Cinta, menurut Didi, tak melulu tentang cinta itu sendiri, namun segala emosi yang bisa menggugah perasaan.

Terlahir kembali

Didi tak sembarangan memilih tajuk untuk pagelaran busana spesialnya ini.

Tema "Terlahir Kembali" dipilih dengan harapan dia bisa menjadi sosok yang lebih baik lagi, dan membawakan cinta lewat busana yang selama ini membuatnya jatuh cinta.

Pada kesempatan yang sama, pria kelahiran Malang, Jawa Timur, 22 November 1970 itu juga meluncurkan logo terbaru 'Didi Budiardjo', dari hasil kolaborasi dengan desainer visual Felix Tjahyadi.

Logo baru yang diperkenalkan memiliki gaya minimalis namun tetap tegas, dan mudah melekat diingatan.

Meski sudah berkarya selama 30 tahun, tak pernah terpikirkan oleh Didi untuk berhenti menggeluti dunia mode.

"Terlahir Kembali" pun dihadirkan untuk menancapkan eksistensinya sebagai desainer Indonesia.

Ketika terlahir kembali, Didi mengatakan dirinya terbuka untuk segala kemungkinan dan perkembangan di dunia mode.

Baginya, sebagai desainer dirinya memiliki pekerjaan untuk mendesain dan pekerjaan tersebut akan terus dijalaninya.

"Mendesain apa pun, fesyen adalah denyut jantung saya yang berkesinambungan. Ketika itu (mendesain) putus, maka saya tidak bisa hidup lagi," tutur dia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/03/27/150000320/-terlahir-kembali-tanda-cinta-30-tahun-berkarya-dari-didi-budiarjo

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke