Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenali Gejala Fisik Depresi

KOMPAS.com - Kebanyakan dari kita mungkin sudah familiar dengan gejala-gejalanya depresi. Namun, sadarkah kita bahwa gejala yang kebanyakan kita pahami adalah gejala mental.

Gejala itu seperti perasaan sedih, tidak berdaya, merasa tidak berharga, dan lainnya yang berujung pada mengisolasi diri dari lingkungan luar selama beberapa waktu.

Namun ternyata depresi tidak hanya terlihat dari gejala mental. Ada beberapa gejala fisik depresi yang juga harus kita kenali. Sebab, penyakit mental seringkali berujung pada sakit fisik.

"Gejala fisik depresi seringkali dilihat sebagai sesuatu yang bukan depresi," kata psikiatri Neelima Kunam, MD.

Dua dari sekian banyak bentuk depresi yang biasa terjadi adalah depresi mayor atau depresi yang biasanya menunjukkan gejala hampir setiap hari selama setidaknya dua minggu dan ini sangat berdampak pada kehidupan kita.

Misalnya, memengaruhi kemampuan kita untuk bekerja atau sekolah dengan prima.

Bentuk depresi lainnya adalah persistent depressive disorder atau distemia.

Penderita distemia mengalami gejala depresi tersebut setidaknya dua tahun. Namun, orang tersebut bisa saja bersikap fluktualtif. Mulai dari menunjukkan gejala depresi biasa hingga gejala depresi mayor yang sangat kuat.

Gejala mental depresi

Menurut the National Institute of Mental Health, salah satu gejala depresi adalah rasa sedih yang berkepanjangan, kecemasan atau perasaan yang "kosong", pesimisme tinggi, kerap merasa bersalah, tidak berharga, dan lainnya.

Gejala tersebut bisa berujung pada bunuh diri.

Gejala fisik depresi

Di samping memengaruhi perasaan secara mental, ada beberapa gejala fisik depresi yang juga cukup umum.

Salah satunya adalah perubahan berat badan yang signifikan meski tidak menjalankan diet.

Maka, jika berat badanmu berubah naik turun dengan optimal dan terjadi lebih dari lima kali dalam sebulan, artinya kamu mendapat lampu merah. Ini berkaitan dengan perubahan nafsu makan hampir setiap hari.

Gejala fisik lainnya adalah merasa kurang istirahat, gemetar, bahkan merasa lelah atau kehilangan energi hampir setiap hari.

Beberapa orang yang mengalami depresi juga mengalami gangguan ketika tidur. Artinya, ini bisa saja ketidakmampuan untuk tertidur dan kurang tidur, atau bahkan terlalu banyk tidur selama hampir setiap hari.

Bahkan ketika orang tersebut sudah tidur selama lebih dari delapan atau sembilan jam per malamnya, mereka selalu merasa lelah sepanjang hari.

"Gejala ini bisa seperti kemalasan atau ketidakdewasaan, namun jika digali lebih dalam ada faktor keinginan untuk tidak aktif dan menghindari tanggungjawab," kata Dr Kunam.

Ada banyak manifestasi fisik depresi yang bisa membuat bingung karena mirip gejala fisik penyakit kronis.

Namun, psikiatri Alex Dimitriu, MD mengatakan bahwa kurang tidur dan kelelahan secara keseluruhan terasosiasi dengan depresi dan membuat tubuh terasa sakit bahkan lebih parah.

"Ada beberapa bukti bahwa depresi bisa diumumkan sebagai peradangan tingkat tinggi, yang bisa mendukung rasa sakit berlebih yang dirasakan oleh tubuh kita," ujarnya.

Ia menambahkan, banyak orang yang mengalami depresi mendeskripsikan diri mereka sebagai "merasakan sakit dan kelelahan", daripada alasan lainnya.

Maka, jika kamu merasakan gejala depresi baik mental maupun fisik, kunjungilah dokter atau profesional lainnya untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Pengobatan adalah hal yang bisa ditemukan agar setiap orang berhak untuk menemukan kebahagiaan dan produktivitas hidup.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/04/04/072652320/mengenali-gejala-fisik-depresi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke