Soto Ayam, Sate, dan Rendang Goyang Lidah Orang Argentina

Selama seminggu, masyarakat di Kota Buenos Aires bisa menikmati rendang, nasi goreng, sate, gado-gado, soto, kare ikan, bahkan sayur lodeh, khas Indonesia. 

Semua sajian itu dimasak oleh Chef Widjiono "Yono" Purnomo, chef kondang pemilik dua restoran Indonesia di Amerika Serikat.

"Festival de gastronomia de Indonesia " yang digelar KBRI Buenos Aires bekerjasama dengan Hotel Melia dan Zuccardi Wine, 8-12 April 2019, diawali dengan Gala Dinner dan pertunjukan kesenian.

Suguhan itu diberikan untuk Duta Besar dan jajaran korps diplomatik negara sahabat, para pemilik restauran di Argentina, jurnalis gastronomía, blogger, penggiat kuliner, dan juga para pengusaha industri makanan setempat.

Kuliner adalah salah satu langkah “soft power diplomacy” yang kini digencarkan oleh Kementerian Luar Negeri.

“Kita harapkan nanti tersaji makanan Indonesia di hotel-hotel dan berbagai restauran di Argentina."

Begitu dikatakan Dubes RI di Buenos Aires, Niniek Kun Naryatie pada malam Gala Dinner, seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis WIB (11/4/2019).

Menurut Niniek, diplomasi kuliner melalui festival semacam ini, bukan hanya untuk mempromosikan budaya dan kuliner Indonesia, namun juga harus bisa menciptakan demand market akan bahan dan makanan Indonesia.

"Kita tidak boleh lelah untuk mempromosikan budaya Indonesia. Pertama kita ciptakan ketertarikan akan makanan Indonesia."

"Apabila mereka sudah tertarik untuk menyajikan makanan Indonesia, bumbu-bumbu masak dan bahan pangan akan menjadi salah satu, inilah yang menjadi salah satu tujuan kita."

"Selain kita juga berharap masakan Indonesia yang eksotik bisa diterima dalam budaya makanan di Argentina," papar Niniek.

Melalui festival ini, sambung Niniek, bisa disaksikan bagaimana wine -yang menjadi bagian budaya makan di Argentina, juga cocok dengan aneka masakan Indonesia.

Selain promosi makanan Indonesia di Hotel Melia, Chef Yono juga akan mengadakan demo memasak di dua sekolah masak terkemuka di Argentina, yaitu Escuela de Arte de Gastronomía (EAG) dan Gato Dumas.

"Melalui para calon chef ini kita bisa mengedukasi  masyarakat asing akan nikmatnya masakan Indonesia," kata dia.