KOMPAS.com - Otot betis yang tegang dan menyakitkan mungkin kita rasakan setelah sesi kardio intensif, lari, atau olahraga tubuh bagian bawah.
Rasa sakit ini umumnya sangat mengganggu karena seringkali terjadi pada waktu yang cukup lama. Apalagi, betis adalah bagian dari kaki yang selalu digunakan untuk berjalan.
"Sulit untuk mengistirahatkan kaki karena kita sering menggunakannya untuk berjalan," kata profesor dan direktur ilmu kesehatan fisik dan kesehatan olahraga di Stanford University, Michael Fredericson, MD.
Selain sangat mengganggu, rasa sakit karena otot betis yang tegang juga bisa menjadi masalah serius jika dibiarkan berlarut.
Lalu, apa solusinya?
1. Foam rolling
Jika otot betismu terasa sakit, Mayer merekomendasikan foam rolling untuk seluruh betis dan tendon achilles (yang terletak di sepanjang betis bagian belakang menuju tumit).
2. Peregangan dinamis dan statis
Ini akan membuat sesi peregangan lebih efektif.
Fredericson merekomendasikan, jalan kaki dengan tumit, skipping dan gerakan high knee untuk meregangkan otot-otot pada betis.
Setelah melakukan peregangan dinamis, peregangan statis akan terasa lebih baik.
Mayer menyarankan untuk jalan berjinjit atau melangkah dengan mengangkat satu kaki untuk meregangkan bagian belakang betis. Tahan posisi tersebut selama 30-45 detik.
Kemudian, tekuk kakimu pada bagian lutut dan tahan lagi untuk meregangkan tendon achilles.
"Gerakan itu akan mengenai otot berbeda pada betis," ujarnya.
Pengobatan otot tegang lainnya
Jika kamu mencari cara meredakan ketegangan otot betis lainnya, ada beberapa trik lain yang bisa kamu lakukan.
Jika kamu masih mengalami sakit betis setelah beberapa hari setelah melakukan peregangan secara berhati-hati, cobalah berkonsultasi dengan dokter.
Mayer menyebutkan bahwa cedera punggung dan pinggang juga bisa berkontribusi terhadap sakit betis. Sehingga, kamu mungkin membutuhkan pemeriksaan secara holistik.
https://lifestyle.kompas.com/read/2019/04/12/050500820/cara-mengatasi-otot-betis-yang-tegang