Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah Perjalanan Air di Botol Aqua Terbaru


JAKARTA, KOMPAS.com - Siang itu, di sela acara makan, Flora Tobing memperlihatkan tiga gambar dalam satu layar yang berada di hadapan kami.

Gambar pertama adalah Gunung Salak, di sebelahnya ada gambar bangunan kuno seperti kuil atau istana, dan yang ketiga gambar tetesan air yang membentuk gelombang.

Flora yang adalah brand manager Aqua Reflections menjelaskan, ketiga gambar itu sebenarnya saling terkait. Bagaimana hubungannya?

"Gambar pertama adalah Gunung Salak, tempat sumber air untuk Aqua Reflections berada. Lalu bangunan itu adalah peninggalan kerajaan Salakanagara di kaki Gunung Salak. Sedangkan air menunjukkan produk kami yang berasal dari sana," ujarnya.

Ketiga unsur itulah yang kemudian diambil dalam desain botol Aqua Reflections terbaru, yang diperkenalkan Rabu siang (10/4/2019).

Berbeda dengan desain sebelumnya yang penuh ornamen, desain terbaru yang diterapkan pada botol kaca ini berupa tulisan tentang kisah air yang ada dalam botol tersebut.

Selain itu ada juga semacam logo yang berbentuk seperti tetesan air, namun sekaligus menyerupai bentuk Gunung Salak.

"Desain ini terinspirasi dari kemurnian air yang berasal dari satu sumber di Gunung Salak. Perjalanan yang dimulai dari sacred home tersebut, membuatnya tersaring melalui bebatuan vulkanis yang telah ada selama ratusan tahun, menyatu dengan mineral baik yang menjadikan setiap tetes dalam Aqua Reflections ini istimewa," ujar Flora.

Sumber air Aqua Reflections terletak di Lido, sebuah kawasan yang dilindungi dan diawasi melalui studi geologi dan hidrologi, di mana setiap fase perjalanan air dianalisa untuk memahami asal muasalnya.

Kawasan ini berada di kaki Gunung Salak, yang nama aslinya datang dari bahasa Sansekerta “Salaka” yang berarti perak.

"Walau rasa airnya mungkin sama, namun berdasarkan penelitian, air dari sini memiliki komposisi mineral yang dianggap terbaik, sehingga kami menggunakannya untuk produk ini," ujar Indarto.

Dia bercerita, air dari Gunung Salak ini berulang kali diuji dengan berbagai parameter, dan hasilnya istimewa karena mendapatkan kandungan mineral dari bebatuan di sekitarnya.

Selain desain berbeda, botol baru ini juga tidak lagi menggunakan selubung plastik seperti sebelumnya. Artinya, tulisan dan gambar yang ada, dicetak langsung pada permukaan botol.

"Ini adalah bagian dari kampanye Aqua untuk mengurangi sampah plastik di Indonesia," ujar Indarto.

Karena temanya sumber air di Gunung Salak, maka hari itu kami pun makan siang dengan menu yang banyak dijumpai di daerah Bogor, asinan, nasi liwet, dan dadar gulung... Nyamm..

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/04/12/114354320/kisah-perjalanan-air-di-botol-aqua-terbaru

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke