Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Busana Muslim Penuh Warna, Kolaborasi Cottonink dan Ria Miranda

Padahal, hari raya juga bisa dimeriahkan dengan mengenakan pakaian berwarna-warni.

Seperti desainer Ria Miranda, yang memandang warna-warni dan ragam corak sebagai bagian dari keindahan.

Dikenal sebagai desainer yang selalu membawa tema besar 'cinta', Ria kembali mengangkat tema tersebut untuk koleksi kolaborasinya bersama Cottonink.

Ria dan Cottonink merilis koleksi busana Ramadhan bertema "Yansa".

Yansa dalam bahasa Mandarin berarti "warna". Tema tersebut diterjemahkan lewat pemilihan warna-warna pastel dan motif-motif bernuansa peradaban Tiongkok.

Seperti keindahan lukisan klasik dari Dinasti Ming dengan detail ornamen seperti bunga teratai dan bangunan istana peninggalan Dinasti Ming.

Tema tersebut juga diturunkan ke dalam bentuk busana, misalnya dengan detil busana drapery.

Ria turut menyelipkan motif khas Indonesia di antata motif-motif khas Tiongkok tersebut. Misalnya, melalui motif batik megamendung yang terlihat samar.

"Kenapa (motif) China untuk Ramadhan? Kami ingin sesuatu yang beda karena tidak hanya ornamen Arab yang bisa dijadikan print," kata Ria dalam konferensi pers, Kamis (25/4/2019).

"Tapi ada Indonesia-nya juga. Jadi mix. Pokoknya sesuatu yang indah."

Menggabungkan dua karakteristik berbeda

Koleksi kolaborasi Cottonink dan Ria Miranda rupanya melalui proses penggodokan yang lama.

Salah satu tantangan yang dihadapi adalah menggabungkan dua karakteristik yang terbilang berbeda.

Perbedaan karakteristik tersebut harus digabungkan hingga menjadi koleksi yang bisa dinikmati oleh segmentasi kedua brand.

"Tantangannya menggabungkan dua personifikasi ke dalam satu koleksi yang bisa diterima kedua customer."

"Karena kami kan juga ada perbedaan, jadi harus membuat mereka puas," kata Creative Director Cottonink, Carline Darjanto.

Mengenai karakteristik, Cottonink selama ini dikenal dengan koleksi busana dengan print yang tidak terlalu rumit melainkan banyak bermain dengan desain yang sederhana dan abstrak.

Sebaliknya, Ria Miranda sangat kuat dengan print.

Koleksi pakaian Cottonink juga cenderung bergaya kasual, sementara Ria banyak membuat baju yang cenderung lebih resmi.

Namun, perbedaan-perbedaan tersebut pada akhirnya menemui titik temu.

"Motif garis, siluet santai, itu jadi bridging Cottonink dengan brand Ria Miranda," tutur dia.

Dari segi bahan, kedua brand ini ternyata juga memiliki kebiasaan yang berbeda.

Cottonink banyak menggunakan bahan katun untuk koleksi busananya. Sementara, bagi Ria Miranda, katun adalah bahan yang jarang disentuhnya.

Alasannya, segmentasi usia pelanggan Ria Miranda kebanyakan adalah kelompok ibu-ibu.

Kebanyakan dari mereka enggan memakai baju yang mudah kusut dan ingin baju dengan bahan yang mudah dirawat.

"Koleksi dengan Cottonink ini pure cotton semua. Perbedaan dengan koleksi sebelumnya, aku jarang sekali pakai cotton," kata Ria.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/04/26/215449920/busana-muslim-penuh-warna-kolaborasi-cottonink-dan-ria-miranda

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke