Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Diet Rendah Karbohidrat Efektif Turunkan Berat Badan, Apa Alasannya?

Sejumlah penemuan menyebutkan, pola makan rendah karbohidrat bisa menurunkan berat badan lebih banyak ketimbang pola makan rendah lemak.

Pola makan rendah karbohidrat juga disebut bisa meningkatkan metabolisme tubuh.

Selain itu, jika Indeks Massa Tubuh (BMI) sudah berada pada angka ideal, ada pula sejumlah manfaat yang bisa didapatkan selama kita menjalaninya dengan cara yang tepat.

Mengapa diet rendah karbohidrat sangat bermanfaat?

Pola makan rendah karbohidrat efektif untuk menurunkan berat badan karena kebanyakan orang memangkasnya dengan cara mengurangi konsumsi makanan cepat saji.

"Ini bisa membantu mengurangi risiko penyakit seperti diabetes, karena memangkas kabohidrat tidak sehat bisa membantu menurunkan level gula darah."

Demikian dikatakan Kardiolog dari New York, Monali Y. Desai, seperti dikutip dari laman Popsugar.

Namun, jika asupan karbohidrat diganti dengan lemak tidak sehat, hal itu akan berpotensi meningkatkan risiko penyakit jantung dan vaskular dalam jangka waktu panjang.

Jadi, untuk menurunkan berat badan dan mengurangi risiko penyakit diabetes dan penyakit jantung, pastikan untuk menyantap buah-buahan dan sayuran rendah karbohidrat.

Selain itu, juga penting menyantap lemak sehat seperti kacang-kacangan, untuk menggantikan karbohidrat yang biasa kamu konsumsi.

Beberapa orang mungkin akan merasa kesulitan untuk patuh pada pola makan ini. Kebanyakan pakar merekomendasikan antara 50-100 gram per hari.

"Karbohidrat adalah sumber energi yang menjadi preferensi bagi tubuh dan otak," kata Direktur Nutrisi di Virtual Health Partner, Alyssa Tucci Krober.

Hal ini membuat pemangkasan karbohidrat secara drastis sangatlah sulit bagi sebagian orang.

Ketika kamu sudah mencapai berat badan yang ditargetkan, Alyssa merekomendasikan untuk mengubahnya menjadi pola asupan moderat dan fokus pada karbohidrat sehat.

Pilihan tersebut ada pada buah-buahan, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, legume, dan sayur-sayuran bertepung (starchy vegetables).

Namun, usahakan mengurangi biji-bijian dan gula olahan.

Pada perjalanannya, bisa saja berat badanmu sedikit bertambah.

Tapi, kamu harus menjaga mayoritas penurunan berat badanmu, sehingga ekstra karbohidrat tidak akan membuat berat badanmu kembali melonjak.

Memulai pola makan rendah karbohirat

Kedua pakar merekomendasikan untuk memangkas jumlah karbohidrat secara perlahan.

Desai menyarankan untuk membuat target perubahan pola makan setiap minggunya.

Misalnya, dengan mengurangi makan kue atau memilih makan brokoli untuk makan malam sebagai pengganti karbohidrat bertepung.

"Pola ini akan cenderung lebih mudah untuk dijaga," kata dia.

Alyssa juga merekomendasikan untuk menyimpan makanan rendah karbohidrat di dapur, seperti seledri, mentimun, asparagus, lada, terong, jamur, tomat, dan sayur-sayuran hijau.

Juga, simpanlah lemak sehat seperti alpukat, kacang-kacangan, minyak sayur dan biji-bijian.

Menurutnya, makanan kaya protein, serat dan lemak sehat lebih lambat dicerna dan tidak akan menyebabkan pelonjakan level gula darah seperti karbohidrat sederhana.

Lonjakan level gula darah itulah yang membuat kita merasa lapar dan lelah setelah mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat.

Kondisi itu kian menyebabkan kita semakin lapar karena tubuh membutuhkan energi cadangan.

"Konsumsilah makanan berkarbohidrat rendah karena nutrisinya akan menjaga kita tetap kenyang di antara waktu makan, membantu kita mereduksi asupan makanan dalam sehari," ujarnya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/04/30/190000120/diet-rendah-karbohidrat-efektif-turunkan-berat-badan-apa-alasannya-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke