Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Serangan Darah Tinggi Tak Terasa, Dorong Nathaniel Bangun Otot

Saat lulus SMA, bobot Nathaniel sudah meningkat dua kali lipat menjadi 127 kilogram.

Kala itu, Nathaniel mengaku seperti merasa dikutuk.

Meskipun saat itu dia sudah mulai mengangkat beban, namun remaja ini masih belum memiliki pengetahuan gizi yang cukup.

Pada usia 30-an tahun, berat Nathaniel sudah nyaris mencapai 150 kilogram.

Namun, berkat nutrisi khusus dan rutinitas olahraga, dia akhirnya bisa menurunkan 40 kilogram, dan juga membangun otot di badannya.

Cerita ini terdengar mudah dan sederhana. Tetapi bagi Nathaniel, perubahan itu terjadi setelah kejadian memalukan dalam serangkaian tes medis.

Pada 2017, Nathaniel memandang dirinya sebagai seorang berbadan besar, dengan bentuk tubuh yang lumayan atletis.

Selain itu, Nathaniel pun sudah menjalani pengobatan tekanan darah selama bertahun-tahun.

Namun, ia tak pernah khawatir, karena meyakini masalah itu muncul dari warisan genetik di keluarganya. 

Hingga suatu ketika, Nathaniel merasa kondisi kesehatannya kian menurun. Dia menjadi pemarah, dan harus berjuang keras untuk bangun setiap pagi.

Tak jarang dia mengemudi dalam keadaan setengah tertidur, karena rasa kantuk yang luar biasa.

Tak hanya itu, Nathaniel juga mengalami sakit kepala, dan pandangannya kabur.

Kondisi itu mamaksa Nathaniel untuk pergi ke dokter, hingga diminta melakukan tes treadmill.

Padahal, dia sudah melakukan olahraga angkat beban selama beberapa tahun sebelumnya, dan masih menganggap tubuhnya atletis.

“Aku pergi ke tes ini dengan pikiran itu hanyalah lelucon,” kata dia.

Dengan kondisi masih merasa atletis, Nathaniel meyakini berjalan di atas treadmill selama beberapa menit seharusnya tidak menjadi masalah.

Namun, dia salah. Perawat menghentikan tes setelah enam menit.

Nathaniel mendapat penjelasan, tekanan darahnya melambung ke tingkat bahaya di tengah tes berlangsung.

Padahal, Nathaniel tidak merasa ada yang berbeda dalam dirinya. Sejak saat itulah, Nathaniel menyadari apa yang terjadi dalam tubuhnya selama ini. 

"Aku sangat terpukul. Aku telah membohongi diriku sendiri," ujar dia.

Nathaniel pun kembali untuk melakukan tes. Itu dilakukannya meski harus melewatkan kompetisi pemandu sorak pertama putrinya.

Sejak itu, dia memutuskan untuk melakukan perubahan.

Temannya memberi tahu dia tentang program nutrisi dan olahraga yang disebut 'Precision Nutrition'.

Nathaniel sangat ingin mencoba apa pun itu caranya.

Apalagi, -ternyata, program ini juga memiliki insentif, yaitu kesempatan untuk memenangkan hadiah 25.000 dollar AS atau lebih dari Rp 362 juta.

Nathaniel memberi tahu putrinya bahwa dia akan menang dan membawa mereka ke Disney World.

Menurut dia, hal itu bisa dijadikan akuntabilitas untuk target penurunan berat badan.

Tak lupa, putrinya yang berusia lima tahun pun diberi tahu, dan lalu berharap ayahnya menang.

Precision nutrition

Bagi Nathaniel, mengubah asupan nutrisi menjadi tantangan terbesar dan perubahan terpenting bagi dirinya.

Menjalani pola ini berarti sama dengan tidak banyak memberi kesempatan untuk melanjutkan kebiasaan makan tidak sehat.

Itu berarti dia harus menyiapkan makanan selama seminggu, berbelanja, dan bahkan memasak sendiri.

Dia juga menghindari makanan dengan label nutrisi pada kemasan dan memilih mengonsumsi makanan dalam bentuk segar.

Pola makan tinggi protein, sayuran, dan hanya karbohidrat sesekali, seperti nasi atau ubi.

Dari hari ke hari Nathaniel mulai merasa lebih baik, dan lebih bersemangat

Pola latihan yang terdiri dari latihan bergaya binaragawan, juga dilengkapi sesi kardio yang agresif, dijalaninya.

Dia mengangkat beban selama 30 menit, dan kemudian melakukan kardio di atas mesin elliptical.

Meskipun mengalami cedera kaki dan harus menggunakan penopang, Nathaniel beradaptasi.

Dia mulai melakukan gerakan rowing untuk melanjutkan kardionya, dan meraih beberapa catatan rekor dari sana.

"Aku belajar bahwa sikap positif adalah hal terpenting yang dapat dimiliki dalam hidup seseorang."

"Aku belajar bahwa langkah pertama untuk mencapai apa pun dalam hidup adalah percaya bahwa kita dapat mencapainya," kata dia.

Secara keseluruhan, Nathaniel telah berhasil menurunkan berat badannya menjadi 106,5 kilogram. Tak hanya itu, dia pun sudah mampu berlari hingga sejauh 32 kilometer.

Selain itu, dia tidak lagi membutuhkan obat tekanan darah, dan merasa lebih bahagia serta menjadi orang yang lebih baik.

Dia mengaku yakin bahwa tidak ada sesuatu hal bernilai yang mudah didapat. Juga, sikap positif adalah hal terpenting yang dapat dipilih dalam hidup.

"Langkah pertama dalam mencapai apa pun dalam hidup adalah percaya bahwa kita bisa mencapainya," tambah dia.

Sekarang, semua orang di sekitarnya juga percaya, dan mengikuti gaya hidupnya.

Sang istri, Lindsey, berhenti dari pekerjaan yang tidak memuaskan, dan memulai bisnis.

Putri sulungnya juga sudah mulai bersaing dengan Nathaniel dalam hal powerlifting.

Lalu, Nathaniel pun memenangkan kompetisi Precision Nutrition. Dia dan keluarganya pergi ke Disney World pada bulan September.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/05/17/120000720/serangan-darah-tinggi-tak-terasa-dorong-nathaniel-bangun-otot

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke