Minum Kopi 25 Gelas Sehari, Masih "Oke" untuk Kesehatan, Benarkah?

Sebuah studi terbaru mengungkapkan, 25 kopi cangkir kopi dalam sehari masih dianggap jumlah moderat dan tidak mengganggu kesehatan.

Studi dilakukan oleh para peneliti dari William Harvey Research Insitute, Queen Mary University.

Studi disampaikan Senin kemarin pada konferensi British Cardiovascular Society (BCS) di Manchester and sebagian didanai oleh British Heart Foundation (BHF).

Jumlah 25 cangkir per hari dianggap tidak akan membuat pembuluh arteri kaku.

Dr. Kenneth Fung, yang memimpin analisa data untuk riset tersebut menjelaskan, walaupun popularitas kopi di seluruh dunia sudah tak lagi dipertanyakan, sejumlah studi bisa menghalangi para penikmat kopi untuk menikmati minuman kesukaannya.

"Meskipun kami tidak bisa membuktikan hubungan sebab-akibat dari studi ini, penelitian kami mengindikasikan, kopi tidak berbahaya bagi pembuluh arteri seperti yang sejumlah studi katakan," kata Fung.

Studi dilakukan terhadap 8.000 partisipan dari Inggris. Partisipan dibagi menjadi tiga kelompok, sesuai dengan kemampuan konsumsi kopi mereka.

Meskipun studi tersebut mengatakan ada kelompok orang yang menganggap kopi hingga 25 cangkir sehari masih dalam jumlah rata-rata. Meski, pada kenyataannya, konsumsi kopi rata-rata orang per hari hanya berkisar lima cangkir.

"Kami ingin meneliti kelompok orang tersebut lebih mendalam di masa mendatang, sehingga kami bisa memberikan batas anjuran konsumsi," kata Fung.

Asociate medical director dari British Heart Foundation, Professor Metin Avkiran mengatakan, ada beberapa penelitian yang bertentangan dan mengungkap hal-hal berbeda tentang kopi.

Sehingga, masyarakat mungkin sulit untuk menyaring apa yang harus diyakini dan apa yang tidak boleh dilakukan.

Sementara studi lainnya yang dipublikasikan di American Journal of Clinical Nutrition menemukan, minum enam cangkir kopi atau lebih setiap harinya bisa meningkatkan risiko penyakit jantung hingga 22 persen.

Para peneliti studi tersebut menemukan, konsumsi kafein dalam jumlah tinggi bisa meningkatkan tekanan darah tinggi yang menjadi salah satu penyebab penyakit jantung.