Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Anak Tidur Siang di Sekolah, Lebih Bahagia dan Cerdas

Sebuah studi terhadap 3.819 anak usia sekolah dasar yang dipublikasikan pada jurnal Sleep, menemukan fakta menarik.

Disebutkan, anak-anak yang tidur siang di sekolah cenderung lebih bahagia, unggul secara akademis, dan lebih sedikit memiliki masalah perilaku.

"Anak-anak yang tidur siang tiga kali atau lebih dalam seminggu akan mengalami peningkatan performa akademik pada kelas VI sebesar 7,6 persen."

Demikian kata profesor kriminologi dan psikologi dari University of Pennsylvania dan salah satu penulis studi ini, Adrian Raine.

Studi tersebut merupakan penelitian gabungan University of California, Irvine dan University of Pennsylvania.

Para peneliti ingin mengetahui apakah tidur siang bagi anak sekolah bisa menjadi strategi efektif dalam mereduksi kognitif negatif, dan dampak kesehatan dari tidur yang buruk.

Banyak studi tentang tidur menyasar anak-anak kecil atau bayi. Sehingga, kali ini para peneliti ingin mempelajari efek tidur siang pada anak usia sekolah.

Untuk mendapatkan data awal, para peneliti mencari frekuensi tidur siang mingguan dan data durasi rata-rata dari 3.819 siswa sekolah dasar kelas 4-6 China Jintan Child Cohort Study.

Sebelum menyelesaikan kelas VI, para guru diminta untuk mengevaluasi pencapaian akademis dan perilaku siswa.

Sementara para siswa diminta untuk menilai langkah-langkah positif diri mereka sendiri, seperti kekuatan karakter mereka, kontrol diri, dan kebahagiaan.

Mengapa studi dilakukan terhadap siswa di Tiongkok?

Sebab, di Amerika Serikat (negara asal para peneliti), anak-anak sekolah lebih banyak terlibat pada kegiatan sosial dan keluarga.

Waktu tidur siang mereka pun cenderung berkurang dengan cepat kemudian menghilang sepenuhnya.

Pada budaya beberapa negara di Asia, tidur siang masih menjadi hal yang biasa dilakukan dan kadang bersifat perintah.

Dari studi ini ditemukan, tidur siang ternyata berkaitan dengan angka kebahagiaan yang lebih tinggi dan kontrol diri yang lebih baik.

Anak yang tidur siang juga cenderung memiliki IQ yang lebih tinggi, pencapaian akademis lebih baik, dan masalah perilaku lebih minim.

Mengapa tidur siang bisa membawa dampak positif seperti yang telah disebutkan?

Direktur kedokteran pernafasan dan tidur, Dr Anand Jaiswal menjelaskan, ketika kita tidur otak mencoba untuk membangun kembali neuron yang kelelahan dengan peremajaan mediator pada ujung syaraf.

Inilah yang membantu kita berpikir dan melakukan aktivitas lainnya. "Itulah mengapa ketika bangun tidur kita merasa segar dan berenergi," ujar dia.

Sementara itu, associate professor ilmu kognitif dari University of California, Sara Mednik sudah berpendapat dalam bukunya 'Take a nap! Change your life".

Dia menyebut, kurang tidur bisa membuat seseorang mudah terganggu, depresi, dan marah. Hal sebaliknya terjadi pada orang yang cukup tidur.

"Tidur siang membuat otak kita dipenuhi serotonin, sehingga efek-efek tersebut tak terjadi dan pandangan kita lebih positif," kata dia.

Melihat kembali kebiasaan anak

Orangtua memang tidak bisa memaksa anak untuk tidur siang di tengah jam sekolah. Namun, tidur siang adalah cara mudah dan murah untuk meningkatkan kualitas IQ dan perilaku anak.

Penulis studi Professor Jianghong Liu menambahkan, tidur di mana saja dengan durasi 30-60 menit di siang hari juga bisa membantu mengurangi waktu mengakses gawai.

Sementara, gawai memiliki efek negatif jika diakses secara berlebihan.

Namun, studi lanjutan dibutuhkan untuk mendukung temuan ini.

Yang jelas, orangtua hanya butuh membantu anaknya menerapkan hal sederhana seperti tidur siang agar anak lebih bahagia, berperilaku baik, dan lebih cerdas.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/06/21/120000920/anak-tidur-siang-di-sekolah-lebih-bahagia-dan-cerdas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke