Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penyebab Berat Badan Naik Pada Penderita Diabetes

KOMPAS.com - Berolahraga, menerapkan pola makan yang baik, dan menjaga berat badan sehat adalah "ritual" wajib yang harus dilakukan oleh penderita diabetes tipe 2.

Namun, beberapa orang yang memiliki kondisi sama juga harus mendapatkan perawatan tambahan berupa terapi insulin.

Sayangnya, terapi insulin bisa menimbulkan efek penambahan berat badan. Hal ini bisa menjadi dilematis bagi pasien yang perlu mengontrol diabetes dan berat badan mereka.

Saat berada di posisi ini, kita mungkin merasa frustrasi. Bahkan, bisa merugikan diri kita bila tetap bertahan dengan terapi tersebut.

Pada penderita diabetes, mengendalikan gula darah adalah hal yang sangat penting. Terapi insulin seringkali digunakan karena sangat bermanfaat ketika perawatan lain tidak cukup efektif atau berbahaya bagi pasien dengan kondisi tertentu.

Biaya terapi insulin sangat bervariasi. Tapi, terapi insulin dengan biaya rendah biasanya menyebabkan penambahan berat badan.

Di satu sisi, kenaikan berat badan adalah tanda bahwa insulin berfungsi, di mana tubuh memanfaatkan gula, lemak, dan protein secara lebih efektif dan mampu menyimpan nutrisi.

Biasanya, nafsu makan meningkat ketika gula darah berada di level tinggi. Ini adalah gejala utama kondisi diabetes.

Ketika tubuh memanfaatkan nutrisi dengan lebih baik dan mampu menyimpannya, asupan makanan harus disesuaikan untuk mempertahankan berat badan yang sehat.

Kita harus melakukan penyesuaian lebih lanjut jika kita berusaha menurunkan berat badan.

Jika asupan makanan - jumlah dan jenis - tidak disesuaikan, maka bisa saja kenaikan berat badan itu terjadi.

Selain itu, insulin bukan satu-satunya faktor yang menyebabkan kenaikan berat badan.

Saat kita mengelola diabetes, tubuh berisiko tinggi mengalami dehidrasi, yang juga dapat menyebabkan kenaikan berat badan ringan.

Tentu saja, dehidrasi adalah risiko yang lebih besar jika kita menderita diabetes. Biasanya, sering buang air kecil dan haus adalah dua tanda umum dari kondisi ini.

Obat yang kita gunakan untuk kondisi lain juga terkadang menyebabkan berat badan bertambah. Untuk mengatasi kondisi ini, berikut tipsnya:

1. Tingkatkan diet dan olahraga

Hal paling dasar yang bisa kita lakukan dan berperan penting adalah adalah mengatur pola makan dan olahraga.

Berkonsultasilah dengan dokter dan spesialis nutrisi tentang rencana makanan yang memperhitungkan efek insulin.

Kerjakan lebih banyak aktivitas atau olahraga setiap hari. Terkadang, dosis insulin harus disesuaikan (biasanya diturunkan) saat berolahraga.

Jangan sesuaikan dosis atau pemberian insulin untuk mengakomodasi makan lebih banyak kalori karena bisa menyebabkan kenaikan bera badan lebih banyak.

Namun, ada baiknya menyesuaikan insulin sendiri untuk tujuan penyesuaian dosis.

Tentu saja, kita tetap harus berkonsultasi dengan dokter dan berkomitmen tinggi pada diet dan olahraga.

2. Periksa kembali obat yang dikonsumsi

Jika kita tidak dapat mengimbangi kenaikan berat badan dengan mengurangi asupan kalori dan menambahkan lebih banyak aktivitas, cobalah mengevaluasi jenis insulin apa yang kita gunakan.

Analog insulin, insulin manusia yang dimodifikasi, dapat menyebabkan penambahan berat badan yang lebih sedikit.

Beberapa obat untuk diabetes tipe 2 dapat menyebabkan penurunan berat badan sebagai manfaat tambahan.

Kita dapat berdiskusi dengan dokter jika merasa ingin menggunakan obat-oabatan ini agar sesuai dengan kondisi tubuh kita. Dan jika mengonsumsinya, sesuaikan dosis insulin kita.

Sebaliknya, jika kita menggunakan obat diabetes lain dengan insulin, cari tahu apakah penambahan berat badan juga merupakan efek samping dari obat tersebut.  Tanyakan kepada dokter apakah obat lain mungkin juga cocok untuk kita.

3. Cari tahu detailnya dengan dokter

Hal terbaik yang bisa dilakukan pasien adalah berkonsultasi dengan dokter. Pastikan kita memahami semua alasan mengapa berat badan bertambah, obat apa yang kita konsumsi dan memiliki efek samping pada berat badan serta alternatif apa yang tersedia.

Lakukan pemeriksaan skrining untuk mengetahui level hormon tiroid atau tes darah yang disebut TSH juga menjadi langkah yang tepat.

Selain itu, kita harus memperhitungkan biaya yang dibutuhkan untuk obat-obatan tertentu untuk mengetahui apakah kita mampu untuk membelinya dalam jangka panjang.

Mengontrol diabetes adalah sebuah tantangan dan tetapkan rencana perawatan yang benar-benar bekerja baik untuk kita.

Berkonsultasilah dengan dokter dan penyedia layanan kesehatan lainnya untuk membuat rencana penyesuaian yang berjalan dengan baik.

Jika kita dapat secara efektif membuat pilihan gaya hidup yang tepat, kita dapat meminimalisir kebutuhan kan obat-obatan.

Dengan kata lain, kita tak perlu mengeluarkan banyak uang dan mengalami efek samping tertentu pada kesehatan kita.

Yang terpenting, hal ini akan memberi dampak positif untuk kesehatan tubuh kita secara keseluruhan.

 

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/06/30/213704020/penyebab-berat-badan-naik-pada-penderita-diabetes

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke