Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

10 Fakta Seputar Jerawat, dari Mitos hingga Pemicunya

Apa saja yang perlu kita ketahui soal jerawat? Apa yang bisa memengaruhi munculnya jerawat?

Berikut 10 fakta soal jerawat yang perlu Anda tahu!

1. Mitos dan fakta jerawat

Mitos mengenai jerawat ternyata beragam.

Ada mitos yang menyebutkan menyantap makanan berminyak bisa memicu jerawat. Apakah mitos ini benar? Jawabannya, tak seluruhnya benar.

Makanan memang mempunyai peran dalam proses munculnya jerawat pada meraka yang cenderung mudah berjerawat.

Namun, bukan karena minyak di dalam makanan, melainkan elemen inflamasi.

"Kami percaya makanan dengan indeks glikemik tinggi dapat memperburuk jerawat karena efek mereka pada sistem endokrim dan hormon, sama seperti efek yang ditimbulkan oleh produk susu, termasuk coklat," ujar dokter spesialis dari New York City, Hadley C. King, M.D.

Jaga asupan yang masuk ke dalam tubuh dengan makanan bergizi, seperti sayuran dan buah.

Faktanya, jerawat dapat disebabkan oleh faktor genetis, bukan usia. Oleh karena itu, bukan hanya remaja saja yang bisa terkena masalah ini, melainkan segala rentang usia berpotensi terkena jerawat.

2. Pemicu

Hati-hati bagi Anda yang senang mencoba produk baru untuk perawatan wajah. Terlalu sering mencoba produk baru ini justru berpotensi memicu munculnya jerawat.

Perhatikan bahan yang terkandung pada produk tata rias turut menjadi kunci. Usahakan memilih produk tata rias yang berlabel "non-comedogenic". Formula pada produk ini tak akan menyumbat pori-pori.

Make up jangan sampai dibawa tidur saat malam hari, bersihkan segala riasan yang menempel di wajah.

3. Air Conditioner (AC)

Penggunaan Air Conditioner (AC) dapat menyebabkan kulit kering. Kulit terlalu kering menyumbat pori-pori yang memunculkan komedo dan berujung pada kulit berjerawat.

Sementara, kulit terlalu berminyak juga dapat menjebak kotoran dan memunculkan jerawat.

Kadar minyak pada kulit juga memicu timbulnya jerawat, terutama masalah keseimbangan pH. Pilih perawatan sesuai kondisi kulit wajah masing-masing.

4. Stres dan siklus tidur

Siklus tidur yang tak teratur memengaruhi kondisi kulit sehingga bisa memunculkan jerawat.

Siklus tidur yang berantakan membuat seseorang merasa stres dan akan terus berulang.

Setiap orang pasti pernah mengalami stres. Meski tak bisa dihindari, kondisi ini dapat dikelola dengan beberapa cara seperti olahraga, meditasi, atau aktivitas relaksasi lainnya.

5. Hormon

Sebuah penelitian di jurnal Archives of Dermatologi menunjukkan, 63 persen perempuan mengalami masalah jerawat sebelum menstruasi.

Seminggu sebelum periode menstruasi merupakan waktu paling banyak muncul jerawat yang dialami sebagian besar wanita.

Jika mengalami kondisi ini, disarankan untuk konsultasi dengan dokter spesialis kulit jika kondisi jerawat tak terkontrol dan meradang.

6. Bekas jerawat

Bekas jerawat, terutama di wajah, pastinya begitu mengganggu. Seseorang yang terkena masalah ini biasanya menempuh berbagai cara agar bekas jerawat cepat menghilang.

Sebenarnya, berbagai bahan yang ada di dapur efektif membantu mengurangi bekas jerawat, seperti madu, baking soda, garam dapur, bawang putih, dan oatmeal.

Madu yang mengandung bahan antibakteri dan antioksidan ternyata efektif membersihkan kulit dari jerawat, mencegah jerawat baru, membuat kulit lebih lembut, kencang, dan lembab.

Jika ingin mengaplikasikan dalam bentuk masker, madu dapat dipadukan dengan lemon, karena kandungan asam dari lemon dapat membantu mempercepat keringnya jerawat.

8. Memencet jerawat

Memencet jerawat bukanlah tindakan yang baik karena trauma akibat pemencetan jerawat justru mengundang lebih banyak bakteri dan meningkatkan peradangan.

Memencet jerawat sembarangan, terlebih memakai alat yang tidak steril bisa menyebabkan infeksi, sehingga kondisi akan semakin parah karena bakteri menyebar ke bagian kulit lain.

Selain itu, memencet jerawat akan berpotensi lebih meninggalkan tanda gelap.

9. Bawang putih

Ada yang memilih bawang putih sebagai salah satu cara mengempiskan jerawat. Namun, hal ini ternyata tak sepenuhnya disarankan.

Bawang putih memang mengandung allicin yang bersifat antijamur, sehingga bisa dipakai untuk menghilangkan jerawat hingga bekas noda akibatnya. Akan tetapi, perhatikan komposisi dan waktu pemakaiannya.

Penggosokan bawang putih di area yang berjerawat dapat menyebabkan peradangan hingga kulit melepuh.

Oleh karena itu, disarankan untuk menggunakan obat jerawat berbahan gel atau produksi lain yang memang teruji aman.

10. Obat kimia dan alami

Obat jerawat yang mengandung bahan kimia mungkin menjadi cara pintas menyembuhkan jerawat. Namun, Anda harus berhati-hati dan memperhatikan efek samping dari obat ini.

Jangan konsumsi obat jerawat dalam kondisi hamil.

Teh hijau dan mentimun dapat menjadi pilihan alternatif alami dalam meredakan jerawat.

Teh hijau mengandung antioksidan polifenol yang tinggi, sehingga dapat mengurangi peradangan kulit dan melawan bakteri penyebab jerawat seperti propionibacteria acnes, propionibacteria granulosum, dan staph.

Selain teh hijau, mentimun juga dapat dijadikan alternatif pilihan pengusir jerawat. Mentimun mempunyai efek menenagkan kulit yang iritasi dan mencerahkan warna kulit.

Penggunaan mentimun ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti membuat toner dengan menggerus halus dan mencampur dengan larutan tertentu, membuat masker mentimun, hingga mengonsumsinya dalam bentuk jus.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/07/11/061905220/10-fakta-seputar-jerawat-dari-mitos-hingga-pemicunya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke