Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah Misterius di Balik Sneaker Nike Cortez "Stranger Thing"

Hal itu berlaku pula pada produk sepatu, yang dirilis dalam tema tertentu, dalam jumlah yang terbatas, dan tentu saja dengan harga yang lebih mahal.

Atau, sekalipun harganya ritelnya sama dengan varian lain sejenis, biasanya produk edisi khusus harganya bakal melangit saat dipasarkan di bursa "reseller".

Nike adalah salah satu produsen yang kerap menerapkan strategi tersebut.

Nah, pada 12 Juli 2018 waktu Amerika Serikat, Nike mulai menjual varian Cortez bertema "Stranger Thing" -merah, melalui jejaring situs Nike.com.

Siluet Cortez -adalah salah satu model awal dari pabrikan asal Oregon, AS tersebut, yang selama ini dikenal sebagai varian yang tak lekang oleh waktu.

Model vintage yang melekat pada sepatu ini, selalu mendapat ruang di hati para penikmat sneaker.

Kesan ikonik varian inisalah satunya ditemui pada Cortez "Forest Gump", -sepatu dengan dominasi warna putih, dengan swoosh dan tab merah, serta segaris aksen biru pada bagian midsole putih.

Dijuluki "Forest Gump", karena sepatu inilah yang dikenakan Tom Hank ketika bermain dalam film fenomenal rilisan tahun 1994 itu.

Dalam situs penjualan Nike SNKRS, disebutkan, ide pembuatan sepatu yang sebelumnya sudah dirilis dalam pilihan warna putih-hijau-jingga, berangkat dari kisah nyata yang terjadi di tahun 1985.

Disebutkan, pada musim panas tahun 1985, sejumlah kendaraan pengangkut sepatu meninggalkan pabrik Nike di Beaverton, Oregon.

Semua kendaraan yang hilang itu memiliki satu kesamaan, yaitu sinyal terakhir kali terlihat saat melintas di wilayah Hawkins, Indiana.

Pihak Nike tidak bisa menjelaskan apa yang terjadi, sehingga memutuskan untuk diam.

Nike tak ingin kabar menghilangnya barang-barang kiriman tersebut diketahui publik, dan dikaitkan dengan hal-hal supranatural.

Cerita tersebut ada kemiripan dengan serial "Stranger Thing" produksi NetFlix, yang juga mengambil lokasi fiktif di Hawkins, Indiana, dengan setting di bulan November 1983.

Untuk sepatu, pada edisi sebelumnya, selain Cortez, juga dibuat siluet Blazer dan Air-tailwind 79.

Jika pada varian "Hawkins" sebelumnya menggunakan kombinasi warna hijau, putih, dan jingga, siluet terbaru ini menggunakan dominasi warna merah, dengan aksen putih.

Warna putih disematkan pada bagian tab dan logo swoosh, serta label di lidah, serta sebagian besar outsole dan midsole.

Lalu, ada satu eyelet berwarna putih pada sisi paling atas, dari deretan lubang tali sepatu.

Pada bagian label di lidah terdapat logo Nike dengan tulisan "Stranger Thing".  Di bagian tab tumit kiri dicetak angka 19, dan di kanan angka 85.

Jika kedua sisi sepatu disandingkan, maka akan menjadi 1985, merujuk pada kapan terjadinya peristiwa misterius yang dialami Nike.

Kurang dari 24 jam lagi, sepatu ini akan dipasarkan dengan harga 120 dollar AS, atau sekitar Rp 1,7 juta.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/07/12/132852720/kisah-misterius-di-balik-sneaker-nike-cortez-stranger-thing

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke