Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Saja Manfaat Cuka Apel untuk Kesehatan?

KOMPAS.com - Cuka apel sudah menjadi salah satu cuka yang terkenal manfaatnya untuk kesehatan. Cuka ini dibuat melalui proses fermentasi kandungan gula dalam apel.

Meski kandungan vitamin dan mineralnya tidak banyak, manfaat cuka apel berupa anti-oksidan, asam amino, serta potasium, berguna bagi tubuh.

Kita bisa menemukan cuka apel dalam saus untuk salad, perisa, serta pengawet makanan. Cuka apel pun telah dimanfaatkan sebagai bahan pengobatan di rumah, untuk berbagai penyakit.

Sejumlah penelitian mengungkapkan, cuka, termasuk cuka apel, bisa digunakan untuk membantu perawatan penyakit hati, kanker, infeksi bakteri, serta obesitas. Berikut ini manfaat cuka apel untuk kesehatan, yang sayang jika kita lewatkan.

Menurunkan berat badan

Sebuah penelitian menyebutkan, orang yang mengonsumsi 2-4 sendok makan campuran cuka apel dan air setiap hari, akan mengalami penurunan berat badan lebih cepat, dibanding mereka yang tidak mengonsumsinya.

Penelitian menunjukkan bahwa cuka apel dapat meningkatkan rasa kenyang, sehingga membantu seseorang untuk makan lebih sedikit kalori. Timbunan lemak di perut juga lebih cepat hilang, dengan mengonsumsi cuka apel.

Menurunkan kadar gula darah

Kadar gula darah yang kelewat tinggi atau diabetes, memicu berbagai penyakit. Mulai dari serangan jantung, gagal ginjal, stroke, dan kebutaan. Cuka apel bisa membantu penderita diabetes mengontrol kandungan glukosa dalam darah, setelah makan.

Waktu terbaik bagi penderita cuka apel untuk mengonsumsi cuka apel adalah sebelum makan, sebanyak 2 sendok teh, yang dicampur air.

Mengontrol insulin

Masih bagi penderita diabetes, cuka apel dapat membantu mengontrol kadar insulin. Tubuh membutuhkan hormon ini untuk mengubah glukosa dari makanan, menjadi energi.

Namun, kadar insulin yang kelewat tinggi, akan membuat tubuh tidak lagi sensitif terhadap insulin. Kondisi ini disebut insulin resistance, dan memicu diabetes tipe 2.

Membunuh kuman pada makanan

Cuka apel dapat membuat makanan lebih higienis. Asam asetat yang banyak terkandung dalam cuka apel, juga semua jenis cuka lain, dapat mematikan kuman berbahaya atau mencegahnya berkembang biak.

Cuka apel paling pas digunakan pada makanan yang dikonsumsi mentah, seperti lalapan dan salad.

Memutihkan Gigi

Berkumur dengan cuka apel dapat membuat gigi lebih putih. Namun, pada banyak orang, asam asetat dalam cuka apel yang bersifat korosif, bisa mengikis lapisan terluar gigi (enamel), yang berfungsi sebagai pelindung gigi.

Terutama jika kita berkumur atau mengonsumsi cuka apel, tak lama dari waktu menggosok gigi.

Sebaiknya, beri jarak sedikitnya 30 menit untuk mengonsumsi maupun berkumur dengan cuka apel, dan menyikat gigi. Jika gigi berubah warna dan menjadi ngilu, sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter gigi.

Melindungi sel-sel tubuh

Apa persamaan buah-buahan, sayur-sayuran, wine, kopi, dan cokelat? Semuanya sama-sama mengandung antioksidan, pelindung sel dari penyakit dan penyebab kanker, berupa polifenol.

Cuka apel juga mengandung polifenol. Meski belum ada studi yang menyebutkan guna polifenol dalam cuka apel, manfaatnya dianggap bisa memberi perlindungan terhadap sel.

Menurunkan tekanan darah

Banyak orang meyakini, cuka apel bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Sayangnya, penelitian tentang manfaat cuka apel bagi tekanan darah, baru teruji pada hewan coba, dan belum terbukti pada manusia.

Mengatasi sengatan ubur-ubur

Cuka apel bermanfaat sebagai obat penawar sengatan ubur-ubur. Saat menyengat, ubur-ubur mengeluarkan sel nematosis dari tentakelnya. Sel itu merupakan pengantar racun yang membuat korbannya, termasuk manusia, merasa terbakar.

Merendam bagian yang tersengat ubur-ubur dengan cuka apel, bisa menghentikan kerja nematosis. Racun pun tidak lagi aktif. Ada baiknya memasukkan cuka apel dalam daftar barang bawaan untuk berlibur ke pantai.

Panduan menggunakan cuka apel dengan aman

Meski menawarkan berbagai manfaat untuk kesehatan, penggunaan cuka apel juga bisa menimbulkan efek samping bagi tubuh. Efek samping yang mungkin terjadi, berupa pengeroposan gigi, kekurangan kalium atau hipokalemia, masalah lambung, hingga kulit yang terbakar.

Berdasarkan suatu penelitian, seseorang yang mengonsumsi 15 ml cuka apel per hari, dengan kandungan sekitar 750 mg asam asetat, bisa merasakan manfaat cuka apel tersebut.

Namun, individu yang memiliki gangguan pencernaan, kadar kalium yang rendah, maupun mengalami diabetes, disarankan berkonsultasi dengan dokter, sebelum mengonsumsi cuka apel.

Untuk mengurangi risiko efek samping akibat penggunaan cuka apel, lakukan langkah-langkah berikut ini.

  • Kurangi jumlah cuka apel yang dikonsumsi
  • Batasi paparan cuka apel pada kulit
  • Larutkan cuka apel dengan air, atau gunakan cuka apel sebagai campuran makanan
  • Batasi paparan cuka apel terhadap gigi. Untuk menyiasatinya, kita bisa meminum larutan cuka apel, dengan menggunakan sedotan.

Mengonsumsi cuka apel, memang telah menjadi tren untuk meningkatkan kesehatan. Mungkin kamu salah satu orang yang tergoda mencobanya. Namun, kamu juga harus mewaspadai efek samping yang ditimbulkan cuka apel ini.

Jika memiliki riwayat penyakit pencernaan, kerusakan gigi, maupun kekurangan kalium, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter, sebelum mencoba cuka apel.

Apabila mengalami efek samping yang parah setelah memakai atau mengonsumsi cuka apel, kita harus segera mendapatkan penanganan medis.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/07/16/141017520/apa-saja-manfaat-cuka-apel-untuk-kesehatan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke