Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Suara Ibu Berpengaruh pada Perkembangan Otak Anak

Otak seorang anak tampaknya memang didesain untuk awas terhadap suara ibunya, sejak mereka masih dalam kandungan.

Di sebuah ruangan yang penuh sesak, ibu Anda memanggil nama Anda dan dalam waktu sepersekian milidetik, otak Anda langsung bereaksi mengenali suaranya sebagai sesuatu yang akrab bagi Anda.

Tapi, apa yang bisa menjelaskan tentang reaksi neuron ini?

Dalam sebuah studi klasik, para ilmuwan menemukan bahwa bayi mengisap dot lebih kencang setiap kali mereka mendengar suara ibu mereka, dibandingkan dengan suara wanita lain.

Itu membuktikan, bahwa suara ibu dapat membantu bayi memberi makan diri mereka sendiri dengan cara yang benar. Bayi yang mendengar suara ibu mereka, makan dua kali lebih cepat dari bayi yang tidak mendengar suara ibunya.

Tim peneliti dari Stanford University Medical Center meneliti apa yang terjadi di dalam otak bayi saat mereka mendengar suara ibu mereka.

Temuan mereka, yang diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of the Sciences mengungkapkan, pentingnya mendengar suara ibu dalam waktu kurang dari satu detik setelah lahir.

"Tidak ada yang benar-benar tampak di sirkuit otak yang mungkin terlibat," kata penulis senior studi tersebut, Vinod Menon, seorang psikiatri dan profesor ilmu perilaku.

Untuk melihat kerja otak anak, peneliti mengamati 24 anak yang sehat yang berada di usia sekitar 10 tahun, menggunakan mesin MRI.

Saat sedang dipindai, anak-anak diminta mendengar rekaman pendek yang berasal dari suara ibu masing-masing dan suara wanita asing.

Meski durasi rekaman kurang dari sedetik, anak-anak mampu mengenal suara ibu mereka dengan akurasi lebih dari 97 persen.

Peneliti menemukan ketika seorang anak mendengar suara ibu mereka sendiri, itu mengaktifkan bagian otak yang bertanggung jawab untuk emosi, atau korteks pendengaran primer.


Daerah lain yang menjadi aktif adalah yang berperan dalam memroses informasi tentang diri kita sendiri dan mengenali wajah.

Namun, ketika bayi mendengar salah satu dari dua suara perempuan asing, daerah-daerah otak tersebut tidak menjadi aktif.

Otak beberapa anak-anak menunjukkan koneksi yang kuat antara masing-masing daerah tersebut. Artinya, mereka adalah komunikator yang lebih baik dibandingkan dengan anak dengan koneksi yang lemah antara daerah-daerah otak tersebut.

"Banyak kemampuan sosial kita seperti bahasa dan emosional dipelajari dengan cara mendengarkan suara ibu," kata penulis utama studi tersebut, Daniel Abrams, seorang psikiatri dan profesor ilmu perilaku.

"Kita tahu bahwa mendengar suara ibu bisa menjadi sumber penting dari kenyamanan emosional anak-anak. Sebelumnya, kami tidak menyadari bahwa suara ibu akan memiliki akses yang begitu cepat masuk ke dalam begitu banyak sistem otak yang berbeda."

Menon menjelaskan, penelitian mereka akan menjadi dasar yang penting untuk memahami masalah komunikasi sosial pada anak dengan gangguan seperti autisme.

Mereka juga mempelajari bagaimana remaja merespons suara ibu mereka, untuk menentukan, apakah respons otak berubah, ketika anak tumbuh dewasa.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/07/21/181500120/suara-ibu-berpengaruh-pada-perkembangan-otak-anak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke