Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Susah Menahan Pipis sampai Mengompol di Usia Dewasa, Apa Penyebabnya?

KOMPAS.com - Kebocoran kandung kemih atau dalam bahasa medis disebut inkontinensia urine merupakan penyebab kita tak bisa mengendalikan keinginan buang air kecil. Akibatnya urine keluar tiba-tiba walau terkadang hanya sedikit.

Hal tersebut tentu sangat memalukan, terlebih jika kita masih aktif bekerja. Kalau sudah begini, biasanya penderita inkontinensia urine terpikir untuk memakai popok dewasa.

Spesialis kedokteran pelvis wanita, Cecile Ferrando, mengatakan ada berbagai pilihan perawatan untuk mengatasi masalah inkontinensia urine. Ia jtidak menyarankan pemakaian popok pada orang dewasa.

Bahkan, banyak orang yang menghindarinya sama sekali atau menggunakannya hanya untuk solusi jangka pendek.

Ada dua jenis inkontinensia urin atau hilangnya kontrol kandung kemih yang biasa dialami banyak orang, yaitu:

1. Inkontinensia stres

Bersin, batuk atau berolahraga kadang-kadang menyebabkan tekanan ekstra pada kandung kemih. Otot pelvis yang lemah atau rusak tidak dapat mengatasi tekanan itu sehingga terjadi ngompol.

2. Inkontinensia mendesak

Seiring bertambahnya usia, kita mungkin mengalami ketidakmampuan untuk mengontrol pelepasan urine. Terkadang sudah kebelet ke kamar mandi, namun tak bisa menahan urine yang keluar sebelum tiba di kamar mandi.

Wanita yang relatif masih muda terkadang mengalami kebocoran urine menjelang akhir masa kehamilan dan beberapa saat setelah melahirkan.

Tapi, inkontinensia yang parah biasanya menyerang orang yang telah berusia senja. Hal ini lebih sering terjadi pada wanita daripada pria. Bahkan, hampir sepertiga wanita mengalami kebocoran urine setelah usia 50 tahun.

Ada beberapa yang perlu dipertimbangkan sebelum memilih penggunaan popok dewasa, yaitu tingkat keparahan dan seberapa sering kita mengalami kebocoran atau mengompol.

Namun, beberapa orang biasanya memakai pembalut sekali pakai untuk menangani kebocoran urine yang tak terlalu parah.

Jika kita harus berganti pakaian berkali-kali karena tak bisa menahan keinginan buang air kecil, Ferrando menyarankan untuk mempertimbangkan popok dewasa.

Lebih baik berkonsultasi dengan dokter untuk menemukan solusi terbaik.

Kita bisa mengambil langkah-langkah tertetu untuk menghindari pemakaian popok dewasa atau meminimalisir pemakaiannya.

Cara lain untuk menghindari kebocoran jika masalah lebih mengganggu antara lain:

  • Prosedur rawat jalan menggunakan Botox, suntikan bulking atau stimulasi listrik.
  • Operasi invasif minimal yang membantu mendukung atau menutup uretra (tabung yang mengeluarkan urin dari kandung kemih keluar dari tubuh) untuk menghindari kebocoran.
  • Pemakaian popok ini hanya digunakan sebagai upaya terakhir atau tambahan jika masalah memang benar-benar tak bisa diatasi.

Jika pengobatan yang kita lakukan tidak ada yang berhasil, gunakan tips ini untuk meningkatkan kepercayaan diri dan kenyamanan saat mengenakan popok dewasa:

  • Ganti popok secara teratur. Agar tetap nyaman dan bebas dari bau, gantilah sesegera mungkin setelah kebocoran terjadi.
  • Gunakan salep atau lotion untuk membantu menghindari perubahan kulit yang dapat terjadi dari paparan urine.
  • Pakailah pakaian yang longgar dan nyaman. Ini membantu mengurangi kekhawatiran orang lain memperhatikan apa yang kita kenakan di balik pakaian.
  • Pakailah pakaian berwarna gelap saat keluar rumah. Ini dapat membantu menyembunyikan kebocoran yang terjadi.

Inkontinensia terkait usia biasanya terjasi secara bertahap dan memburuk perlahan seiring waktu. Inkontinensia yang terjadi secara tiba-tiba dengan kebocoran besar bisa menandakan adanya masalah kesehatan yang lain.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/07/24/091630020/susah-menahan-pipis-sampai-mengompol-di-usia-dewasa-apa-penyebabnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke