Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sering Dianggap Buruk, 10 Makanan Ini Bisa Membantu Program Diet

KOMPAS.com - Saat menjalani program diet untuk menurunkan berat badan, beberapa makanan mendapat label "haram" untuk dikonsumsi, karena dianggap hanya akan membuat berat badan melonjak.

Nyatanya, makanan tersebut bisa menjadi bagian dari diet seimbang dan menyehatkan, jika kita tahu cara membedakan dan mengatur pola konsumsinya. Berikut 10 makanan yang dianggap buruk, tapi justru bisa membantu diet:

1. Roti

Roti mendapat cap buruk karena tubuh dengan cepat memecah karbohidrat menjadi gula. Tetapi, pemecahan yang cepat itu juga menjadikan karbohidrat sumber bahan bakar yang paling nyaman bagi tubuh kita.

"Saya selalu merekomendasikan untuk fokus bukan pada menghilangkan karbohidrat, tetapi memilih sumber yang tepat," kata ahli gizi kuliner Sara Haas.

Roti putih yang mengalami pemrosesan tinggi juga rendah nutrisi. Oleh karena itu, pilih roti yang mengandung biji-bijian utuh dan serat tinggi, agar kita kenyang lebih lama.

2. Pasta

Sepiring pasta memang menggoda lidah, namun bisa menggagalkan diet yang kita lakoni. Kabar baiknya, ada jenis pasta baru yang bernutrisi dan dapat dapatkan kita temukan di restoran.

“Pasta adalah makanan yang menakjubkan sekarang. Ada pasta yang proteinnya lebih tinggi, seratnya lebih tinggi, dan bebas gluten, dengan berbagai versi nabati,” kata Jenna Braddock, ahli gizi diet terdaftar.

Menurut Braddock, pasta bukan lagi makanan dengan kalori kosong. Ia merekomendasikan kita untuk mengonsumsi pasta lentil atau nasi merah, yang diisi dengan sayuran berserat tinggi agar kenyang lebih lama.

3. Lemak

Banyak orang berpikir lemak hanya membuat kita gemuk, tetapi penelitian baru menunjukkan gambaran yang lebih kompleks.

"Ahli diet memandang lemak sebagai nutrisi yang diperlukan untuk kehidupan," kata Haas.

Lemak jenuh - seperti dalam daging merah - dikaitkan dengan penyakit jantung, tetapi lemak tak jenuh - seperti dalam minyak zaitun dan alpukat - sebenarnya dapat meningkatkan kesehatan jantung dan membantu menurunkan berat badan.

Bahkan, lemak juga membuat kita kenyang lebih lama sehingga nafsu makan menurun.

Penelitian menunjukkan, lemak jenuh dalam produk susu tidak memiliki risiko kesehatan yang sama dengan lemak jenuh dalam daging.

Dan karena lemak mengenyangkan, ahli gizi sering menganjurkan mengganti susu dan yogurt bebas lemak dengan versi full cream yang akan membuat kita kenyang lebih lama.

Menurut Braddock, kita tidak harus mengonsumsi makanan mengandung susu setiap hari. Bahkan, makan yang hanya mengandung dua persen produk susu atau susu murni juga bermanfaat untuk diet seimbang kita.

5. Telur

Selama bertahun-tahun, putih telur dianggap sebagai salah satu pilihan sarapan paling dan kuning telur dianggap mengandung lemak dan kolesterol.

Sebaliknya, riset menunjukkan kadar kolesterol tubuh tidak selalu meningkat dari kolesterol dalam makanan.

Apalagi, kuning telur juga mengandung sebagian besar vitamin telur B6 dan B12, serta semua vitamin A, D, E, dan K.

“Kuning telur adalah salah satu dari sedikit sumber makanan alami yang mengandung vitamin D, yang kami biasanya dapatkan dari sinar matahari,” kata Braddock.

6. Kentang

Kentang adalah salah satu dari sedikit sayuran dengan reputasi buruk.Kandungan karbohdirat di dalamnya, membuat banyak orang takut mengonsumsinya.

Tak hanya karbohidrat, kentang juga kentang juga mengandung lebih dari seperempat vitamin B6, C dan potasium yang dibutuhkan sebagai asupan harian tubuh kita.

“Kentang itu sendiri sebenarnya sangat padat nutrisi. Kentang juga sangat terjangkau dan mengenyangkan," kata Braddock.

Selama kita tidak mengolahnya dengan cara digoreng, kentang bisa menjadi tambahan menu diet yang seimbang.

7. Buah segar

Bagi mereka yang menjalani diet rendah karbohidrat seperti diet ketogenik, gula alami. dan karbohidrat dalam buah adalah makanan pantangan.

Tetapi tubuh mencerna gula meja (sukrosa) sedikit berbeda dari gula alami dalam buah (kebanyakan fruktosa). Dengan kata lain, gula dalam buah tidak akan mengakibatkan lonjakan insulin.

Buah segar dan makanan dengan rasa buah memiliki perbedaan yang signifikan. Minuman bersoda atau dengan rasa buah dan junk food kaya akan pengawet, tepung putih, dan bahan-bahan tidak sehat lainnya.

Buah juga mengandung serat yang ramah untuk pencernaan, ditambah kandungan vitamin dan nutrisi lainnya.

Satu studi yang dilakukan selama periode sepuluh tahun mengklaim minuman manis dapat meningkatkan indeks massa tubuh. Namun, diet buah dapat membantu menurunkan berat badan.


8. Selai kacang

Selai kacang memang mengadung protein, namun masih mengandung kalori dan lemak dalam porsi kecil.

Braddock mengatakan, selai kacang adalah pilihan yang bagus, asalkan kita mengonsumsinya tidak berlebihan.

"Dibutuhkan banyak hal untuk membuat Anda kenyang, tetapi ini padat kalori," katanya.

Ia menyarankan agar kita mengonsumsi selai kacang sebagai pelengkap makanan lain, misalnya menambahkan satu sendok selai pada apel.

9. Kopi

Meminum kafein untuk penghalau kantuk karena kurang tidur bukan cara yang tepat. Namun, kita bisa menggali energi dan semangat dengan meminum secangkir kopi di pagi hari.

Studi menunjukkan peminum kopi memiliki risiko lebih rendah terkena Parkinson, Alzheimer, penyakit jantung, dan penyebab kematian lainnya.

Manfaat paling besar bisa kita peroleh saat meminum kopi sebanyak tiga atau empat cangkir sehari.

"Ini adalah makanan nabati. Pasti ada potensi untuk nilai gizi," kata Braddock.

10. Anggur merah

Riset menunjukkan resveratrol, antioksidan dalam anggur merah, dapat melindungi diri dari Alzheimer, penyakit jantung, dan diabetes.

Kuncinya adalah moderasi. Meminum satu botol anggur penuh dalam satu malam tidak akan memiliki efek yang sama untuk kesehatan.

“Ini bisa menjadi salah satu sajian dalam pola makan dan gaya hidup sehat," kata Braddcok.

Namun, jika dikonsumsi dengan cara sembarangan akan berakibat fatal bagi tubuh.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/07/25/131500120/sering-dianggap-buruk-10-makanan-ini-bisa-membantu-program-diet

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke