Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Hal yang Perlu Dipahami Sebelum Pilih Pola Makan Vegan

Termasuk berusaha menghentikan konsumsi daging dan produk susu untuk menjadi seorang vegan.

Ada banyak manfaat yang didapatkan dengan menerapkan pola hidup vegan.

Riset menunjukkan bahwa pola makan vegan bisa mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan lainnya.

Jika kamu tertarik mendapatkan manfaat kesehatan dengan menerapkan pola makan vegan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk menjalankannya.

1. Transisi perlahan

Ketika memutuskan menjalankan suatu hal baru, akan lebih mudah memulainya secara perlahan. Termasuk jika ingin menjalani pola makan vegan.

"Perubhan pola makan dari normal ke vegan bisa terasa drastis, jadi penting untuk mengubahnya secara perlahan," kata ahli gizi Jenna Hope.

Cara ini tidak hanya membuat kita lebih konsisten menjalani pola hidup baru tersebut dalam jangka panjang, tapi juga lebih baik bagi tubuh.

Hope menjelaskan, kita harus menyadari, menjalani pola makan dengan banyak sayur-sayuran seperti pola vegan akan meningkatkan asupan serat secara drastis.

"Meningkatkan asupan serat dengan signifikan dalam semalam bisa membuat usus kaget dan menyebabkan stres pada perut," kata dia.

Demi menghindarinya, lakukan penyesuaian jumlah konsumsi serat dalam beberapa bulan.

Penting pula untuk melakukan riset terlebih dahulu, nutrisi apa yang kurang dari tubuhmu mengganti pola makan menjadi berbasis nabati.

2. Konsumsi suplemen

Memangkas konsumsi daging dan produk susu membuat tubuh kita mungkin kekurangan nutrisi tertentu.

Menghadapi masalah ini, kamu mungkin perlu mengonsumsi suplemen untuk menggantikan nutrisi yang hilang itu.

Ahli gizi dan food blogger Pixie Turner menjelaskan, nutrisi terpenting yang mungkin hilang ketika kita menjalani pola makan vegan adalah Vitamin B12.

Vitamin ini penting untuk produksi sel darah merah dan perkembangan otak serta hampir secara eksklusif didapatkan dari produk hewani.

"Jika kamu membeli susu fortifikasi dan makanan fortifikasi lainnya, aku rekomendasikan mengonsumsi suplemen B12 harian untuk memastikan asupan selalu terjaga."

"Tak peduli seberapa banyak makanan fortifikasi yang dikonsumsi," kata Pixie.

Saran itu penting utamanya bagi perempuan hamil, yang merencanakan kehamilan atau menyusui.

Nutrisi lain yang mungkin kurang adalah Vitamin A dan D, kalsium, zat besi, dan omega 3.

Pixie mengatakan, omega 3 adalah asam lemak esensial yang biasanya ditemukan pada ikan.

Beberapa sumber makanan vegan mampu mengisi kebutuhan nutrisi tersebut, seperti kenari dan biji rami.

Jika makanan-makanan tersebut tak kamu konsumsi, maka Pixie menyarankan konsumsi suplemen omega 3 yang biasa dibuat dari alga.

3. Mengecek label makanan


Ketika memutuskan menjalani pola hidup vegan, kita harus benar-benar hati-hati memilih makanan.

Maka, Jenna nenyarankan agar kamu rajin membaca label makanan yang dikonsumsi karena susu dan produk hewani bisa saja terdapat di makanan tak terduga.

"Makanan seperti sup sayur kemasan seringkali juga mengandung susu atau krim, banyak permen mengandung gelatin dan bahkan wine juga bisa mengandung susu," ujarnya.

Untungnya, dengan semakin meningkatnya pelaku pola makan vegan, supermarket, toko-toko dan restoran mulai menyediakan produk-produk khusus vegan.

4. Berpotensi menjadi vegan tak sehat

Jenna mengatakan, ada sebuah miskonsepsi umum bahwa vegan adalah pola makan yang sehat, namun tak selalu begitu.

Ada dua tipe vegan, yaitu mereka yang masih mengonsumsi makanan seperti nugget kedelai atau sosis vegan dan mereka yang mengonsumsi sumber-sumber nabati, seperti tanaman, kacang-kacangan, biji-bijian, dan gandum.

"Penting diketahui bahwa menjalani pola vegan tidak sesederhana mengganti produk hewani dengan makanan alternatif vegan olahan," kata Jenna.

Jika ingin menjalankan pola makan sesehat yang kamu bisa, hindari makanan olahan dan ganti makanan dengan bahan-bahan alami yang mengandung banyak nutrisi.

Pastikan makanan yang dikonsumsi tinggi protein, seperti tahu, kacang kedelai, kacang-kacangan, dan biji-bijian, hindari konsumsi alternatif daging.

"Daging-daging palsu alternatif biasanya banyak mengandung gula, garam, pengawet, dan perasa," ujar dia.

5. Tidak perlu berhenti makan keseluruhan

Kamu mungkin berpikir keputusan menjadi vegan membuatmu tidak lagi bisa menikmati makan malam.

Padahal, founder Vegans of London @vegansofldn, Serena Lee menjelaskan mengapa anggapan tersebut tidak tepat.

Seiring berkembangnya tren vegan, kata dia, semakin banyak restoran menyediakan menu makanan ramah vegan.

Selain itu, ada banyak sumber informasi yang bisa diakses agar para vegan tidak salah memilih makanan ketika pergi makan di luar.

6. Bisa menyantap makanan pencuci mulut

Jika coklat sudah tak lagi bisa disantap, masih ada banyak alternatif makanan pencuci mulut yang bisa dipilih para pelaku vegan.

Serena mengatakan, banyak supermarket sudah menyediakan banyak pilihan cemilan untuk vegan.

Jika memungkinkan, kita juga bisa membuatnya sendiri. Temukan informasi opsi bahan makanan pengganti.

Misalnya saus apel dan susu kedelai. Ada banyak sumber yang juga bisa kamu akses untuk mendapatkan resep-resep makanan vegan.

7. Memulai perubahan besar

Jika kamu tertarik menjalani pola makan vegan karena alasan etika, pola makan hanyalah hal kecil dari filosofi gaya hidup yang lebih luas.

Vegan adalah istilah berkaitan dengan pendirian melawan kekerasan dan eksploitasi terhadap hewan untuk kepentingan manusia.

Karena hewan kerap digunakan untuk banyak produk pakaian, kosmetik, furnitur, dan lainnya, maka menjadi vegan bisa mengubah banyak hal dalam hidup.

Seiring berkembangnya tren vegan, semakin banyak merek yang menyediakan produk-produk ramah hewan, dan kamu tidak lagi sulit untuk memilih produk yang tepat.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/07/30/080000220/7-hal-yang-perlu-dipahami-sebelum-pilih-pola-makan-vegan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke