Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Manfaat Menunda Memandikan Bayi Baru Lahir

Manfaat utama dari penundaan tersebut adalah meningkatkan keberhasilan pemberian ASI.

Menurut Heather DiCioccio, perawat profesional yang memiliki spesialisasi dalam kesehatan ibu dan bayi, selama ini ada anggapan bahwa cairan ketuban memiliki bau yang mirip dengan payudara, sehingga bayi lebih mudah untuk menyusu.

"Saya banyak membaca tentang itu dari blog, tetapi belum ada riset atau penelitian dengan bukti yang cukup," kata DiCioccio.

Untuk memastikan hal ini, ia pun melakukan penelitian yang melibatkan pasangan ibu dan bayi yang sehat.

Hasilnya, menundamemandikan bayi yang baru lahir, setidaknya 12 jam, memang dapat meningkatkan kemampuan sang ibu untuk memberi ASI ekslusif pada bayinya. Selain itu, suhu tubuh bayi juga lebih stabil dengan menunda mandi.

Peneliti membandingkan jumlah ibu yang memberi ASI esklusif sebelum dan sesudah penundaan mandi. Ternyata tingkat pemberian ASI eksklusif naik dari 59,8 persen menjadi 68,2 persen.

Pengaruh ini lebih kuat pada wanita yang melahirkan secara normal daripada lewat operasi caesar.

Memang belum jelas apa yang menyebabkan penundaan mandi ini dapat meningkatkan pemberian ASI esklusif pada bayi. Namun, peneliti menduga ada beberapa faktor yang berperan:

1. Kontak kulit

Temuan baru mendukung apa yang sudah diketahui para peneliti tentang pentingnya kontak kulit bayi ke bayi setelah persalinan.

2. Aroma

Kesamaan aroma antara cairan ketuban dan payudara dapat mendorong bayi untuk menyusu.

3. Suhu tubuh

Suhu tubuh bayi yang tidak langsung mandi tidak sedingin ketika mereka segera mandi. Saat tubuh bayi menjadi dingin, kata DiCioccio, bisa berarti bayi yang terlalu lelah untuk menyusui.

Bayi direkomendasikan mendapat ASI ekslusif selama 6 bulan dan baru diperkenalkan pada makanan setelah berusia minimal 6 bulan. Setelah itu pemberian ASI bisa dilanjutkan sampai usia 2 tahun.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/07/30/113300220/manfaat-menunda-memandikan-bayi-baru-lahir

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke