Sebagai pemanis makanan dan minuman, brown sugar dianggap lebih sehat ketimbang gula putih atau gula pasir.
Untuk mengetahui faktanya, kita perlu mengenal lebih dulu apa yang dimaksud dengan brown sugar ini.
Pada awalnya yang disebut brown sugar – terutama yang merujuk pada “gula tebu (raw sugar)” – adalah gula yang belum sepenuhnya disuling.
Akan tetapi, kebanyakan produsen memilih untuk menambahkan kembali molase ke gula pasir yang sudah disuling.
Jumlah molase yang ditambahkan berkisar 5-10 persen, sehingga warna dan ukuran kristal dari hasil akhi gula lebih bisa dikontrol. Jumlah molase itu akan menentukan jenis brown sugar, apakah varian yang light atau dark.
Dari segi nutrisi, tidak banyak perbedaan antara kedua gula ini. Menurut Departemen Pertanian AS, brown sugar mengandung 17 kilokalori per sendok teh, sedangkan gula pasir mengandung 16 kilokalori.
Karena adanya molase, gula coklat mengandung beberapa mineral, seperti kalsium, potassium, zat besi, dan magnesium. Kandungan tersebut tidak ditemukan pada gula pasir.
Walau demikian, karena jumlah kandungannya sangat kecil, pada dasarnya tidak ada manfaat kesehatan dari mineral dalam brown sugar. Perbedaan antara dua varian gula ini hanyalah rasa dan efeknya ketika digunakan untuk memanggang.
Dengan kata lain, jika disebut brown sugar lebih sehat, itu hanyalah trik marketing saja. Kebanyakan orang mempercayainya karena selama ini mengetahui beras merah lebih sehat ketimbang beras putih. Sayangnya, hal itu tak berlaku dalam hal gula.
https://lifestyle.kompas.com/read/2019/08/02/070000220/sedang-hits-brown-sugar-benarkah-lebih-sehat-dari-gula-putih-
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.