Ungkapan di atas mungkin dapat menggambarkan apa yang dialami oleh perancang busana kontroversial asal Jerman, Philipp Plein.
Plein mengaku mendapat kiriman somasi dari Ferrari. Plein diminta untuk menghapus unggahan foto di akun Instagram-nya.
Surat somasi Ferrari itu kemudian juga diunggah Plein ke akun Instagram-nya juga.
Di dalamnya, disampaikan kritik tentang bagaimana sang desainer menggunakan mobil Ferrari-nya untuk kepentingan promosi dari merek dan produk lain.
Sehingga, pihak Ferrari menilai unggahan itu telah menodai reputasi perusahaan, karena menggunakan mobil mereka untuk material promo yang merugikan dan tak menyenangkan.
Plein pun tidak asing dengan kontroversi. Dia telah diberi label oleh pengawas mode sebagai salah satu "desainer misoginis yang mempermalukan wanita".
Sebab, Plein kerap menyatukan unsur-unsur seksual dengan fesyen mewah.
Meskipun demikian, intoleransi merek terhadap unggahan Plein pun mendapat sokongan yang adil.
Sebab, siapa yang bisa mengatur seseorang untuk tidak berbagi gambar dari suatu barang yang dia beli dan miliki?
Plein, menyebut langkah yang dilakukan Ferrari tak ubahnya seperti bentuk pemerasan. Dia mengaku jijik dengan tuntutan untuk menghapus foto yang diunggahnya.
“Jangan pernah menjadi sombong dan memperlakukan [pelanggan], seperti kami ini kurang berharga dibandingkan kalian," kata dia.
Plein lantas menolak menghapus posting yang dimaksud, dan berencana mengambil tindakan hukum terhadap Ferrari.
https://lifestyle.kompas.com/read/2019/08/08/122810220/unggah-foto-sneaker-di-atas-ferrari-desainer-jerman-disomasi
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan