Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Merasa "Terhukum" Saat Lakukan HIIT? Coba Olahraga Intensitas Rendah

Sesi HIIT biasanya melibatkan gerakan-gerakan yang cepat, keras, dan kelas-kelas yang seolah "menghukum" untuk berlatih seintensif mungkin.

Semua otot tubuh pun mendapat bagian untuk dilatih.

Ya, HIIT memang memiliki banyak manfaat. Namun, metode latihan ini belum tentu bekerja untuk semua orang.

Selain itu, olahraga terlalu keras juga berpotensi memberikan tekanan terlalu besar pada sendi-sendi tubuh, sehingga lebih rawan cedera.

Itulah mengapa ada baiknya jika sesi HIIT diseling dengan latihan intensitas rendah.

Jenis latihan ini cocok untuk orang-orang yang baru saja cedera, orang tua, atau jika kamu sekadar ingin mencari hari istirahat untuk memulihkan tubuh.

Olahraga intensitas rendah juga memiliki banyak manfaat terhadap kebugaran, kekuatan, dan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Jika biasanya kamu merasa "dihukum" oleh olahraga-olahraga intensitas tinggi, latihan intensitas rendah bisa menjadi jawabannya.

Sebab, salah satu faktor motivasi terbesar agar kita bisa menjalankan olahraga secara konsisten adalah menikmatinya.

Jadi, jika kamu tidak menikmati HIIT, kamu cenderung tidak akan melakukannya secara konsisten dalam jangka waktu lama.

Nah, apa saja sih manfaat dari latihan intensitas rendah ini?

1. Lebih ringan untuk sendi


Melompat ke sana-sini ketika melakukan HIIT memang baik untuk jantung, namun tidak bagi lutut.

Jika kamu memiliki masalah sendi, olahraga yang lebih lambat dan terkontrol bisa menjadi cara terbaik untuk melindungi diri.

Group Exercise Manager di Virgin Active, Jason Bristow mengatakan, orang-orang yang  rutin pergi ke gym juga membutuhkan waktu untuk pemulihan.

Mereka melakukan latihan yang lebih rendah intensitasnya, namun masih memberikan keringat.

"Cara ini membuat risiko cedera berkurang, sementara level kebugaran tetap meningkat."

"Ini juga memberikan waktu bagi otot-otot kita melakukan pemulihan setelah latihan intensif," kata dia.

2. Meningkatkan keseimbangan dan stabilitas

Menurunkan kecepatan gerakan berarti setiap gerakan yang kita lakukan perlu lebih terkontrol dan stabil.

Untuk itu, kita butuh keseimbangan yang baik. Rutin melatih otot perut dan melakukan gerakan-gerakan lambat dengan beban akan membantu mendapatkan stabilitas itu.

Memilih olahraga intensitas rendah bukan berarti kita menghindari keringat.

Sebab, Jason mengatakan, latihan intensitas rendah juga tetap meningkatkan denyut jantung, meskipun tergolong olahraga low impact atau malah no impact.

"Olahraga intensitas rendah sangat baik untuk orang-orang yang baru memulai olahraga atau kembali setelah cedera."

"Juga untuk mereka yang sedang dalam masa istirahat dan mau melengkapi HIIT mereka," kata Jason.

Olahraga semacam ini bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja serta hanya membutuhkan sedikit alat dan biaya.

Beberapa contoh latihan intensitas rendah antara lain jalan kaki, bersepeda, bahkan berenang.

Jika ingin melakukannya di gym, kita bisa melakukan jalan jarak jauh di atas treadmill dengan kecepatan stabil, diikuti dengan sepeda statis.

"Selama denyut jantung tidak naik terlalu tinggi, maka akan dihitung sebagai LISS (latihan intensitas rendah dan stabil)," ujarnya.

Tentu, hasil yang didapatkan juga bergantung pada level kebugaran setiap orang.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/08/09/120000920/merasa-terhukum-saat-lakukan-hiit-coba-olahraga-intensitas-rendah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke