Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jangan Ragu Minta Putus jika 13 Hal Ini Terjadi

KOMPAS.com - Rasa cinta saja tak cukup menjamin kita akan hidup bahagia bersama pasangan. Ada kalanya, kita harus mundur selangkah dan meninggalkan orang yang kita cintai demi menemukan kebahagiaan sejati.

Lalu, kapan saat terbaik untuk meninggalkan orang yang kita sayangi? Memang tidak ada jawaban pasti untuk menjawab pertanyaan tersebut. Setiap kisah cinta pasti memiliki cara penyelesaian tersendiri.

Namun, ada tanda-tanda umum yang bisa kita jadikan patokan untuk mulai memikirkan langkah berani demi kehidupan yang lebih baik. Tanda tersebut biasanya kita abaikan karena sedang dimabuk cinta.

Berikut tanda-tanda tersebut:

1. Si dia membuat kita tidak lagi percaya diri

Ada garis tipis antara humor dan ejekan yang membawa pengaruh negatif. Namun, ketika  kekasih lebih sering mengejek atau menghina daripada memberi dukungan, mungkin ini saatnya kita untuk memikirkan kembali nasib hubungan tersebut.

Kamu tentu bisa membedakan mana perkataan yang memang tulus bercanda dan menghina.

2. Mulai mencari alasan untuk putus

Ketika keinginan untuk meninggalkan sang kekasih mulai muncul, cobalah untuk merasionalisasi hal tersebut.

“Jika Anda dapat mengidentifikasi masalahnya dan mampu mengatasinya, Anda memiliki peluang untuk memperbaiki dan membuat hubungan lebih kuat," ungkap seorang netizen.

Di sisi lain, jika perasaan ingin menyudahi hubungan tersebut terus ada dan membuat kita tak lagi merasakan kenyamanan, bisa jadi si dia bukan orang yang tepat.

3. Ia mudah marah karena hal sepele

Saat pasangan tak lagi bisa menolerir beberapa kesalahan kecil, bisa jadi rasa cintanya untuk kita sudah pudar.

Menurut seorang pengguna situs berbagi dan diskusi Reddit, terkadang seseorang memang berniat menyakiti pasangannya melalui hal-hal sepele yang merusak hubugan.

"Ini tentang kontrol dan ketika mereka tidak bisa mengendalikan Anda, mereka mencoba menyakiti Anda," ucapnya.

4. Pasangan menjadi kasar

Kita bisa menjadi orang paling kejam untuk orang-orang yang kita sayangi. Di sisi lain, saat kita tak menyukai orang lain, kita dengan mudah meninggalkannya dan menghindari semua kontak dengannya.

Kasar dalam hal perkataan atau pun perbuatan tidak bisa ditolerir. Hati-hati, jangan gampang terpedaya oleh permintaan maafnya karena di kemudian hari ia akan mengulangi lagi perbuatannya.

5. Merasa lega saat pasangan tak ada di rumah

Pernahkan kalian merasa bahagia bisa mendapatkan waktu untuk diri sendiri saat pasangan tak ada di rumah? Atau kita merasa bebas saat si dia minta ijin untuk pergi bersama temannya?

Jika pernah, sebaiknya pikirkan kembali mengenai hubungan yang sedang kalian jalani.

6. Pasangan melakukan gaslighting

Gaslighting merupakan bentuk kekerasan mental berupa berbohong dan memanipulasi seseorang secara psikologi sampai mereka mempertanyakan kewarasannya dan menerima realitas orang lain.

Misalnya saja pasangan selalu menyalahkan kita, menyebut kita gila karena mencoba membeberkan fakta atas omong kosong yang mereka ucapkan.

7. Tidak saling memaafkan setelah bertengkar

Banyak pasangan yang memiliki masalah dalam hubungan hanya membiarkan pertengkaran terjadi tanpa saling memaafkan.

Mereka merasa nyaman dalam pertengkaran tersebut, saling melampiaskan dan menyalahkan satu sama lain.

Hubungan yang sehat perlu keterlibatan aktif di antara kedua pihak untuk mengenali di mana letak kesalahan yang terjadi dan mengakui kesalahan yang dilakukan tanpa menunggu orang lain.

8. Salah satu pihak berkorban lebih besar

Hubungan asmara yang baik melibatkan sejumlah pengorbanan yang sehat untuk tetap seimbang.

Tentu, kita harus menjadi diri sendiri dan melakukan yang terbaik untuk tidak melarang orang lain melakukan apa yang disukai atau cita-citakan.

Hubungan yang sehat akan terus melibatkan pengorbanan diri yang kita lakukan untuk kebaikan hubungan atau orang lain.

Jika kita berhenti berkorban dan mulai menghitung setiap hal kecil yang telah dilakukan sebagai kekalahan pribadi, itu sama saja kita telah bersikap egois yang akan membuat hubungan yang kita jalani berjalan tak sehat.

9. Selalu tidak ada saat kita membutuhkannya

Ketika pasangan memiliki kesempatan untuk menemani kita saat membutuhkannya, si dia justru menghilang entah kemana. Jika itu terjadi, coba uji komitmen si dia.

10. Kita tidak bisa menjadi diri sendiri saat bersamanya

Saat kita mulai menyembunyikan hal esensial dari diri kita saat bersama kekasih - seperti menyembunyikan amarah atau rasa kesal - ini sudah jelas menunjukan ada "bahaya" yang mengintai hubungan kita.

11. Berbohong di awal hubungan

Berbohong boleh saja dilakukan untuk kebaikan, terutama saat kita sudah bertahun-tahun bersama dan saling mengenal satu sama lain.

Namun, jika si dia mulai berbohong saat tahap awal hubungan, coba pertanyakan kembali rasa cinta si dia untuk kita?

Jangan buang-buang waktu, segera cari solusi. Jika benar-benar menemui jalan buntu, sebaiknya kita move on dan segera mencari penggantinya.

12. Tidak pernah bertengkar

Tidak pernah bertengkar bukan berarti hubungan yang kita jalani baik-baik saja. Bisa jadi, pertengkaran tersebut tidak terjadi karena tidak ada hal berharga dalam hubungan tersebut.

13. Enggan membicarakan hubungan dengan teman dan keluarga

Ketika kita berhenti berbicara dengan teman dan keluarga tentang hubungan yang kita jalani karena terlalu malu pada sikap pasangan kita, mungkin sudah saatnya untuk segera meninggalkannya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/08/12/140600420/jangan-ragu-minta-putus-jika-13-hal-ini-terjadi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke