Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Polemik Kaus Versace, Bintang Film China Yang Mi Putuskan Kontrak

Bintang berusia 32 tahun itu mengakhiri hubungan dengan desainer dunia asal Milan itu, setelah koleksi t-shirt  Versace menyebut Hong Kong dan Makau sebagai negara.

Sebelumnya, Versace dan direktur kreatifnya Donatella Versace telah meminta maaf akibat kreasi kaus yang mendapat kritikan di China itu.

“Sebagai warga negara China, Yang Mi sangat marah karena kesalahan Versace yang terang-terangan menentang kedaulatan dan keutuhan wilayah China."

Demikian bunyi pernyataan pihak Yang Mi yang diunggah di Weibo.

Dengan jumlah pengikut mencapailebih dari 104 juta pengikut di media sosial China yang mirip Twittter itu, Yang Mi tentu memiliki kekuatan yang besar.

Buktinya, kabar pemutusan kerjasama yang baru berjalan dua bulan ini telah menarik 640 juta pembaca dan menjadi topik teratas di platform tersebut. 

Seperti yang telah diberitakan, koleksi kaus Versace yang memicu pertikaian menampilkan daftar pasangan "kota-negara", termasuk "New York-AS" dan "Beijing-Cina."

Tetapi Hong Kong dan Makau disebut dengan "Hong Kong-Hong Kong" dan " Makau-Makau.

"Tidak pernah saya ingin tak menghormati Kedaulatan Nasional China, dan inilah mengapa saya ingin secara pribadi meminta maaf atas ketidakakuratan dan kesusahan yang mungkin ditimbulkannya."

Begitu penuturan Donatella Versace, saudara perempuan dari pendiri kelompok itu, Gianni Versace, yang mengunggah sebuah pernyataan di akun Instagram.

Meski demikian, label fesyen yang masuk dalam deretan perusahaan besar dunia tersebut, terus mendapatkan sorotan di China. 

Kasus yang serupa pernah terjadi pada Leica Camera, yang awal tahun ini harus membatalkan video promosi yang menyoroti penindakan pro-demokrasi Lapangan Tiananmen 1989.

Lalu, pada tahun 2018, brand Dolce & Gabbana juga pernah menghadapi serangan kemarahan.

Sebuah video Dolce & Gabbana menunjukkan seorang model China sedang berjuang menggunakan sumpit untuk menyantap pizza.

Merek-merek besar lainnya, seperti Gap dan Marriott Hotels, juga pernah mengalami "kecelakaan serupa", karena keliru menggambarkan status resmi Hong Kong, Makau, dan Taiwan.

Meski begitu, kontroversi Versace kali ini datang pada waktu yang sangat sensitif, setelah masa protes pro-demokrasi di Hong Kong akhir pekan lalu.

Bersamaan pula dengan aksi pendudukan tiga hari di bandara internasional kota tersebut.

Unjuk rasa memasuki minggu ke 10 berturut-turut, seiring dengan eskalasi seruan untuk kebebasan yang lebih besar dari sekadar Daerah Administratif Khusus.

"Versace menegaskan kembali, bahwa kami sangat mencintai China, dan dengan tegas menghormati wilayah dan kedaulatan nasional China," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/08/13/122904020/polemik-kaus-versace-bintang-film-china-yang-mi-putuskan-kontrak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke