Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jangan Takut Investasi Mutiara, Uji Keasliannya Pun Mudah

Padahal, ada hasil alam lainnya yang tak kalah menggiurkan untuk dijadikan investasi, yaitu mutiara.

Pengusaha mutiara Ratna Zhuhry menjelaskan, mutiara merupakan satu-satunya jenis batu berharga atau gemstone di dunia yang tidak diolah setelah diambil dari sumbernya yaitu kerang.

Indonesia, kata Ratna, merupakan penghasil mutiara laut selatan (south sea pearl) terbesar di dunia.

Ia pun menyayangkan belum banyak masyarakat yang memahami dan berminat berinvestasi mutiara.

"Banyak orang tidak tahu hal itu. Padahal, ayo milenial, bisa kasih mutiara untuk melamar atau untuk orangtuanya."

Begitu kata Ratna dalam konferensi pers pameran "Warisan" di Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (14/8/2019) kemarin.

Mengapa mutiara menarik untuk dijadikan investasi kaum milenial?

Untuk ukuran gelang saja, misalnya, harganya ditaksir sekitar Rp 1 juta. Namun harga juga bergantung pada beberapa faktor lain seperti grade dan ukuran.

Mutiara kualitas terbaik bahkan bisa sangat tinggi harganya.

Lantas, seperti apa mutiara yang dianggap berkualitas terbaik?

Ratna menjelaskan, mutiara yang berukuran bulat sempurna serta tidak ada spot (titik). Selain itu, semakin besar diameter mutiara akan semakin mahal harganya.

"Seperti yang tidak ada spot. Pernah satu bijinya lelang di Amerika, 400 ribu dollar AS. Itu satu biji, tidak ada spot," tutur dia.

Warna mutiara asli pun berbeda-beda dan cenderung tidak terlalu putih. Berbeda dengan mutiara plastik yang warnanya seringkali sangat putih.

Selain itu, ketika terkena cahaya, mutiara asli akan memancarkan berbagai warna.

"Kena cahaya akan kuning, ungu, biru, macam-macam. Kalau plastik kan putih saja " tutur dia.

"Diambil, digosok ke gigi akan terasa pasir. Itu asli," ucapnya.

Mutiara bisa mendapatkan sertifikat. Mutiara harus dibawa terlebih dahulu ke laboratorium yang saat ini hanya ada di Jepang.

Sertifikat tersebut nantinya tidak akan merinci setiap butir mutiara, melainkan berdasarkan bentuk barangnya.

"Misal satu kalung. Mereka pakai alat seperti X-Ray untuk melihat oh (mutiara) nomor sekian ada retak sedikit, nomor sekian cacat," kata kurator mutiara di pameran Warisan ini.

Namun, di Indonesia belum pernah ada lelang mutiara. Sebab investasi mutiara lebih umum dilakukan oleh masyarakat Eropa atau Amerika Serikat.

Bahkan, mereka kerap menghadiahi anak pertamanya dengan mutiara.

Meski begitu, edukasi terus dilakukan agar semakin tumbuh minat masyarakat untuk berinvestasi mutiara.

"Tidak usah takut investasi mutiara. Pelan-pelan akan melihat, oh ini bisa investasi. Karena ini benda yang long live dan tidak akan berubah bentuk," ucap Ratna.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/08/15/112252520/jangan-takut-investasi-mutiara-uji-keasliannya-pun-mudah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke