Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Viral ART Campur Susu dengan Obat Alergi, Ini Penjelasan Psikolog

KOMPAS.com - Kabar seorang asisten rumah tangga (ART) yang mencampur susu anak majikannya dengan obat alergi (Cetirizine) banyak diperbincangkan di media sosial pada Kamis (15/8/2019).

Dalam kisahnya, sang ibu, Vierza, sempat merasa ada yang aneh dengan kondisi anaknya, sebab ketika hendak membangunkan anaknya yang sedang pulas tertidur, anaknya tidak kunjung sadar.

Vierza mengatakan bahwa pada botol susu anaknya terdapat obat alergi yang ada kadar alkoholnya. 

Menyikapi adanya tindakan ART yang tega mencampurkan obat alergi ke botol susu anak majikannya, Psikolog asal Surakarta, Hening Widyastuti menyampaikan bahwa ART tersebut tengah mengalami kelelahan dan stres.

"ART secara fisik adalah pekerjaan yang melelahkan mulai bangun tidur sampai tidur kembali, hampir boleh dikatakan dikerjakan semua olehnya, kecuali pada pekerjaan rumah tertentu saja yang memang hanya majikannya yang handle," ujar Hening saat dihubungi Kompas.com pada Jumat (16/8/2019).

Menurutnya, akibat banyaknya aktivitas yang dilakukan ART, tidak hanya mengasuh anak, namun juga mengerjakan pekerjaan rumah lainnya, seperti menyediakan sarapan, cuci piring, cuci baju, menyetrika baju, bersih-bersih rumah, menyirami tanaman, dan belanja, maka ART menjadi kehabisan tenaga dan kelelahan.

Apalagi pada umumnya ART hanya diberi gaji sedikit atau di bawah UMR, tidak ada tunjangan kesehatan, dan fasilitas lainnya.

"Dampaknya adalah beban kerja yang banyak dan berat, disertai pendapatan yang kecil. Sangat rentan stres," katanya lagi.

Pendampingan ART

Selain itu, Hening mengatakan kegiatan mengasuh bayi, yang kerap dilakukan oleh para ART, merupakan aktivitas yang melelahkan, karena harus menggendong dan mendampingi bayi dalam situasi yang aman dan tenang.

Hening mengaku bahwa seorang ibu sekalipun butuh tenaga dan pikiran lebih untuk momong si kecil.

"Pada kasus ini hanya diserahkan kepada ART yang notabene adalah orang lain. Secara psikologis tidak ada ikatan emosional apapun kecuali hanya sebuah kontrak kerja yang tidak jelas," ujar Hening.

Di sisi lain, ketika ART sedang dalam kondisi stres atau depresi, ia pun pada akhirnya melakukan jalan pintas untuk menyiasati pekerjaan rumah tangga yang dibebankan agar bisa tuntas.

Lantas, ART mencampurkan obat yang memiliki efek lelap dalam susu anak majikannya.

Menurut Hening, dampak yang bisa terjadi ketika si bayi dengan kondisi 'dipaksa tidur' oleh ART merupakan tindakan yang sangat berbahaya untuk ke depannya.

Dokter Spesialis

"Terus menerus diberikan obat yang mengandung obat tidur secara paksa ditakutkan mengganggu sistem saraf pusat bagian pencernaan, dan lainnya," kata Hening.

Atas kejadian itu, Hening menyarankan agar bayi lekas dibawa ke dokter spesialis anak untuk diperiksa kondisi fisiknya.

Bisa juga dengan bekerja sama antara spesialis anak terapi mengenai hal-hal apa yang perlu dilakukan ke depannya.

"Kalau bisa bayi diasuh oleh ibunya sendiri atau orang yang ada kedekatan psikologis dengan bayi dan keluarga," ujar Hening.

Ia pun menyontohkan bahwa harus ada kerja sama antara ibu dan ayah dalam pendampingan si kecil.

"Banyak penitipan bayi dan anak di luar sana, akan tetapi bayi tetap aman diasuh oleh ibunya sendiri," ujar Hening.

Sertifikasi Khusus

Sementara itu, jika orang tua tengah bekerja dan memilih anak-anaknya diasuh oleh pengasuh bayi khusus, ART, atau penitipan bayi, maka orang tua juga harus siap dengan konsekuensi yang harus ditanggung.

Orang tua juga perlu memikirkan bagaimana keamanan dan ketenangan bayi ketika jauh dari orang tua.

Dengan demikian, ada baiknya orang tua mencari pengasuh bayi yang profesional yang memiliki sertifikat khusus, biasanya pengasuh jenis ini telah mendapatkan pelatihan cara mengasuh dan cara merawat bayi.

Namun, pengasuh bersertifikat ini tentunya memiliki standar upah yang tinggi atas jasa yang diberikan.

"Dan bila diasuh oleh nenek dan keluarga terdekat, itu pun tidak boleh 100 persen diserahkan ke mereka. Kita harus atur waktu sedemikian rupa agar ada keseimbangan pengasuhannya," ujar Hening.

Adapun keseimbangan pengasuhan yang dimaksud merupakan adanya kedekatan orang tua dengan anak, selain dengan pengasuh atau keluarga jauh yang dimintai tolong untuk menjaga anak.

Jika orang tua memilih untuk menitipkan anak di salah satu tempat penitipan anak, maka harus jeli dan ketahui info-info mengenai tempat tersebut.

Bisa juga mencari referensi tempat penitipan anak melalui teman atau keluarga untuk menyeleksi tempat sebaik-baiknya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/08/16/173506920/viral-art-campur-susu-dengan-obat-alergi-ini-penjelasan-psikolog

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke