Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Puskesmas Beri Ibu Hamil Obat Kedaluwarsa, Apa Bahayanya jika Dikonsumsi?

Novi melaporkan pihak puskesmas ke Mapolsek Metro Penjaringan, Jakarta Utara.

Dalam kondisi hamil, seseorang harus lebih waspada terhadap segala sesuatu yang dikonsumsinya, apalagi obat-obatan.

Tak sembarang obat dapat dikonsumsi ibu hamil.

Lebih aman jika ibu hamil berkonsultasi dengan dokter jika ingin mengonsumsi obat tertentu.

Lantas, seberapa bahaya obat kedaluwarsa jika dikonsumsi?

Pada 28 Agustus 2014, seorang dokter penyakit dalam dan asisten profesor obat di University Emory Atlanta, Sharon Bergquist, menjelaskan mengenai obat dan tanggal kedaluwarsanya.

Sejak 1979, produsen obat diwajibkan mencantumkan tanggal kedaluwarsa, baik obat generik maupun paten.

Bergquist mengungkapkan, tanggal yang tercantum merupakan batas waktu yang produsen jamin saat obat itu masih ampuh.

Jika tanggal kedaluwarsa telah lewat, tak serta merta obat itu tak manjur dan berbahaya.

"Umumnya tanggal kedaluwarsa tersebut adalah 12 hingga 60 bulan sejak diproduksi," kata Bergquist.

Peraturan untuk segera membuang obat bila melewati tanggal yang ditetapkan, di mana biasanya satu tahun setelah obat dibuka dari kemasan telah dilakukan.

"Aturan ini diwajibkan di 17 negara bagian, tapi sebenarnya masih sangat sedikit riset mengenai ini. Sangat mungkin kalau ada obat yang masih bisa diminum setelah 10 tahun lebih," ujar Bergquits.

Sebuah riset mengenai usia obat-obatan yang umum dikonsumsi telah dilakukan.

Obat-obat tersebut disimpan dalam kondisi dan iklim yang normal, bukan di kondisi lembab.

FDA melakukan pengujian terhadap seluruh persediaan obat Dephan sejak 1986 hingga 2016.

Apa hasilnya?

Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui apakah obat yang kedaluwarsa harus dibuang atau tidak ini memakai 122 jenis obat dalam 3.005 kelompok.

"Ternyata 88 persen dari 3.005 obat itu masih dapat diperpanjang tanggal kedaluwarsanya hingga rata-rata 66 bulan," kata Bergquist.

Tetapi, Berquist tak akan menganjurkan pasiennya mengonsumsi obat kedaluwarsa karena terdapat dua skenario yang berkaitan dengan obat kedaluwarsa.

Pertama, jika seseorang harus rutin mengonsumsi obat seperti nitrogliserin atau isulin, maka obat harus terjaga kualitasnya dan harus menghindari obat kedaluwarsa.

Kedua, jika seseorang mengalami sakit ringan, semisal demam atau sakit kepala, mengonsumsi obat kedaluwarsa tidak terlalu menjadi masalah.

Namun, sebisa mungkin harus dihindari.

"Tidak apa-apa bila Anda hanya punya obat kedaluwarsa di rumah. Masih aman untuk mengonsumsinya walaupun keampuhannya sudah tidak 100 persen," ujar Bergquist.

Berbahaya

Wakil Direktur Office of Complinance di FDA's Center for Drug Evaluation and Research mengatakan, produk medis yang kedaluwarsa bisa kurang efektif dan berisiko karena perubahan komposisi kimia atau manfaat yang berkurang.

Obat kedaluwarsa berisiko menjadi tempat bertumbuhnya bakteri dan memungkinkan antibiotik gagal mengobati infeksi.

Hal ini dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius dan resistensi antibiotik.

"Setelah tanggal kedaluwarsa berlalu, tidak ada jaminan bahwa obat tersebut akan aman dan efektif," kata Bernstein.

"Jika obat Anda telah melewati kedaluwarsa, jangan menggunakannya," kata dia.

Menjaga obat

Obat terdiri dari beberapa jenis seperti cair, tablet, dan kapsul.

Obat cair harus dimasukkan ke lemari es karena paling cepat rusak dan mesti dihindari pemakaiannya jika sudah memasuki tanggal kedaluwarsa.

Sementara, obat tablet merupakan jenis obat paling awet.

Untuk menjaga daya tahan obat, setidaknya hingga tanggal kedaluwarsa, simpan obat di tempat kering, sejuk, dan terhindar dari paparan sinar matahari secara langsung.

Jika obat berbentuk cair, pastikan botol telah tertutup rapat.

Obat rusak

Obat-obatan kedaluwarsa dapat terdeteksi.

Obat yang sudah rusak mempunyai tanda-tanda seperti berbau kuat dan ada obat yang merembes ke luar atau terkristalisasi.

Salah satu yang bisa dicermati, kemasan obat yang telah kedaluwarsa lebih kusam. Obat-obatan rusak sebaiknya dibuang di kloset.

(Sumber: Kompas.com/Kevon Sanly P/Lily T)

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/08/17/160732720/puskesmas-beri-ibu-hamil-obat-kedaluwarsa-apa-bahayanya-jika-dikonsumsi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke