Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ketahui, Manfaat Rutin Lompat Tali untuk Kebugaran Tubuh

KOMPAS.com - Saat masih kecil, kita mungkin pernah atau senang bermain lompat tali. Namun seiring bertambahnya usia, aktivitas ini semakin terlupakan. Padahal, lompat tali bisa menjadi olahraga yang memberikan kita banyak manfaat, lho.

Seperti dilansir dari Runner's World, lompat tali bisa membantu menaikkan denyut jantung dan meningkatkan kebugaran kardio sebagai selingan di hari-hari dimana kamu sedang malas atau tidak bisa berlari.

"Lompat tali adalah alternatif yang menyenangkan," kata pelatih selebriti, Erin Oprea, yang sering menggabungkan lompat tali ke dalam rutinitas olahraga kliennya.

Lompat tali adalah salah satu latihan kardio kesukaan Oprea karena bisa dilakukan dimana saja sehingga kita cenderung tidak memiliki alasan untuk tidak melakukannya.

"Ketika sedang bepergian, aku melakukan lompat tali di kamar hotel," ujarnya.

Pelatih selebriti sekaligus pendiri AK! Rope, Amanda Kloots mengatakan, lompat tali merupakan latihan seluruh badan yang bisa melatih kekuatan kaki hingga kesehatan pikiran.

"Lompat tali bisa membangun ketahanan tubuh, stamina dan koordinasi," kata dia.

Lompat tali menggunakan seluruh otot tubuh, dari quad dan betis hingga ke otot bagian atas tubuh. 

Meskipun tidak terasa sama, namun pelibatan otot tersebut sama dengan ketika kamu melakukan shoulder press, karena otot bahu, bisep dan trisep terlibat dalam menggerakkan tali.

Selain itu, otot inti dan ankle (otot-otot penyeimbang) juga terlatih secara sempurna dengan melompat.

Melompat juga meningkatkan fungsi koordinasi dan membantu menurunkan denyut jantung istirahat, seperti jenis kardio lainnya yang membantu memompa darah.

Sebuah riset juga menemukan bahwa lompat tali meningkatkan kekuatan tulang karena gerakan high impact yang dinamis.

Memilih tali yang tepat

Kuncinya adalah membeli tali yang lebih panjang 90 cm daripada tinggi tubuhmu. Jadi, jika tinggimu 160 cm, carilah tali yang bisa dibentangkan sepanjang 250 cm.

Sebagai tantangan, kamu bisa memilih tali yang berat. Namun, Oprea menyarankan untuk memilih tali-tali dengan berat berbeda terlebih dahulu hingga kamu menemukan yang paling nyaman.

Jika sudah memilih tali yang tepat, saatnya kamu memilih waktu yang tepat untuk melakukannya. Kamu bisa menjadikannya pelengkap rutinitas olahraga harian atau menjadikannya olahraga pengganti lari ketika kamu tidak bisa menjalani latihan lari.

Oprea menyarankan latihan lompat tali selama 15-20 menit untuk mendapatkan manfaat. Jika terdengar sulit karena kamu masih pemula, bagi menjadi dua sesi latihan selama masing-masing 10 menit.

Pola latihan lompat tali

Jump rope circuit (latihan sirkuit lompat tali) dilakukan untuk memompa denyut jantung dalam waktu pendek.

Kamu bisa melakukannya dengan pola berikut:

- 1 menit lompat pelan.

- 1 menit lompat cepat.

- 30 detik lompat kaki kiri.

- 30 detik lompat kaki kanan.

- 1 menit menggerakkan kaki ke dalam dan ke luar seperti gerakan jumping jack.

Lakukan latihan ini sebanyak tiga kali. Jika merasa sudah cukup mahir, kamu bisa mencari pola-pola latihan lainnya yang lebih menantang atau menambah intensitas dan durasi sesi latihan lompat talimu.

Terakhir, pastikan kakimu tidak terjerat tali di tengah-tengah sesi latihan, ya!

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/08/19/073116520/ketahui-manfaat-rutin-lompat-tali-untuk-kebugaran-tubuh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke