Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Lari Belum Tentu Efektif, Pahami Jenis Kardio yang Paling Pas

Alasannya tentu beragam. Mulai dari memicu keringat berlebih, membuat paru-paru terasa sakit, hingga membuat kita kelelahan.

Sayangnya, kardio merupakan bagian krusial dalam rutinitas olahraga.

Tidak hanya untuk membakar kalori, tapi juga untuk meningkatkan kesehatan jantung dan kebugaran tubuh secara keseluruhan.

Jika kamu bukan pelari, jogging di pagi hari, atau berlari di atas treadmill mungkin menjadi rutinitas yang tidak menyenangkan.

Ternyata, lari bukanlah jenis kardio yang paling efektif untuk kebugaran dan pembentukan tubuh.

Instruktur Flykick, Dan Barrett meyakini, opsi latihan terbaik adalah apa yang paling kita nikmati.

Dengan demikian, kita bisa melakukan dengan konsisten, dan sering mungkin demi mencapai target kebugaran tertentu.

"Jadi, jika kamu membenci sprint atau latihan interval, kemungkinan kamu berlatih dengan rutin akan jauh lebih kecil, daripada melakukan latihan yang kamu suka setidaknya selama 40-55 menit dalam satu sesi latihan," kata Barrett.

Menurut dia, tidak ada jenis kardio yang sempurna.

Setiap olahraga memberikan manfaat dengan cara yang berbeda, jadi temukan olahraga yang paling kamu disukai dan paling cocok dengan jadwal harian serta kemampuanmu.

Jika kamu bukan penggemar olahraga lari, jenis-jenis kardio berikut bisa menjadi opsi latihan yang efektif:

1. Bersepeda

Bersepeda adalah latihan low impact yang bagus menjadi alternatif lari, serta bisa dilakukan di mana saja.

Banyak orang bersepeda jarak jauh sebagai bagian dari terapi dan menjadikannya sebagai latihan kardio rutin yang tidak terlalu membuat tubuh kelelahan.

Kamu bisa menggabungkannya dengan bersepeda pada medan mendaki atau melalukan variasi tempo. Namun, hal ini bergantung pada target kebugaranmu.

2. Renang

Renang merupakan olahraga yang baik untuk kesehatan sendi dan meningkatkan range of motion (ROM).

Jika kamu sedang cedera dan menghindari olahraga high impact, remang bisa menjadi alternatif kardio selama masa pemulihan.

3. HIIT dengan beban tubuh

Latihan Interval Intensitas Tinggi (HIIT) bisa memberikan manfaat yang besar, terutama jika kita memiliki target menurunkan berat badan, membangun otot dan menjaga massa otot.

Program HIIT yang baik akan menggabungkan latihan ketahanan (seperti squat, press up, dan lunge) dan latihan kardiovaskular (seperti high-knee sprint dan tuck jump).

Olahraga ini akan memicu produksi peningkatan konsumsi oksigen pasca-olahraga (EPOC), yang artinya tubuh bisa membakar kalori hingga 24 jam setelah berolahraga dan itu sangat efektif.

Selain itu, HIIT dengan beban tubuh juga meminimalisasi tekanan pada tubuh ketimbang olahraga low impact lain.

Namun, kamu tidak disarankan melakukan HIIT setiap hari karena tubuh perlu waktu untuk istirahat dan pemulihan.

4. Kickboxing

Selain menyenangkan dan bisa mengurangi stres, kickboxing juga merupakan jenis olahraga yang bagus.

Sebab, kickboxing melibatkan penguatan otot inti ketika kita melakukan gerakan meninju.

Menendang samsak juga melibatkan penguatan otot perut yang mungkin tidak kamu lakukan dari latihan kardio lainnya.

Kickboxing juga akan membuat kita lebih kuat daripada melakukan kardio seperti lari atau renang.

Menjalani latihan kickboxing selama beberapa ronde juga akan membantu meningkatkan stamina.

Karena kita sibuk mengingat kombinasi gerakan, koordinasi tubuh juga akan lebih terlatih. Sehingga kita tidak akan mudah merasa lelah.

Nah, jadi jenis kardio mana yang paling kamu nikmati?

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/08/21/092410420/lari-belum-tentu-efektif-pahami-jenis-kardio-yang-paling-pas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke